WARGA transmigrasi Matang Hanau, Pupuyuan dan Lajar di Kecamatan Lampihong mengadukan kondisi banjir terus menerus yang menimpa kawasan tempat tinggal mereka ke DPRD Balangan.
ADUAN ke para wakil rakyat ini diterima langsung oleh ketua dan anggota DPRD Balangan melalui mekenisme Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) beberapa waktu lalu.
Dalam RDPU tersebut, para warga mengadukan kondisi permukiman yang sepanjang tahun terendam banjir sejak 2015. Berlangsung selama delapan tahun tanpa solusi, jumlah warga Transmigrasi Lajar Papuyuan Desa Matang Hanau pun terus berkurang hingga kini.
Aud Tajuddin, tokoh masyarakat transmigrasi mengatakan, kesulitan warga dalam beraktifitas termasuk mencari pekerjaan. Karena lahan tergenang air sepanjang tahun sehingga sulit untuk dijadikan lahan pertanian, perkebunan, atau juga jika ingin berternak.
“Sebagian warga mencari pekerjaan diluar untuk mencari pekerjaan sebagai tukang bangunan dan pekerjaan serabotan lainnya,” ujarnya.
“Kami kesini meminta solusi terkait persoalan ini. Jika soal banjir ini tidak dapat diatasi kami mengusulkan untuk bisa dilakukan relokasi. Relokasi bisa dilakukan dengan penempatan langsung dari pemerintah daerah atau bisa juga diberi kompensasi lalu mencari lahan sendiri,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Balangan Ahsani Fauzan berjanji pihaknya akan mencarikan solusi permasalahan banjir yang selalu terjadi di desa tersebut.
“Kita berharap melalui RDPU ini bisa membuka jalan dalam mencarikan solusi agar permasalahan banjir ini bisa ditanggulangi,” kata Fauzan.
Selain itu, pihaknya juga berencana melakukan kunjungan ke lokasi tersebut, hal tersebut dilakukan guna melihat kondisi yang terjadi.
“Anggota DPRD tadi ada yang mengusulkan mengunjungi lokasi tersebut, jadi kami minta warga transmigras bisa berkoordinasi dengan sekertariat DPRD untuk rencana tersebut,” ucapnya.
Selain itu, Fauzan juga meminta SKPD terkait dalam menyuplai bantuan kepada korban banjir agar memperhatikan dan merata serta cepat kepada warga transmigran.(jejakrekam)