Kedai Miras Di Bulan Ramadhan Terus Buka Tanpa Kendali, Habib Fatur Bahasyim Dan UAS Banjar Angkat Bicara

0

KONTROL kedai minuman keras (miras) selama bulan Ramadhan di Kota Banjarmasin sangat kurang, tokoh agama angkat bicara menilai slogan pemerintah Baiman yang hanya jadi pajangan semata.

BULAN Ramadhan yang sudah hampir sampai di penghujung ini, masih banyak ditemukan kedai miras yang buka. Tampak seperti tak ada tindakan dari pemerintah untuk memberikan ketegasan terkait maraknya kedai miras ini, tentu ini menjadi pertanyaan masyarakat dan bahkan membuat para tokoh agama berkomentar.

Seperti yang di sampaikan oleh Habib Fatur Bahasyim. Dia menyayangkan ketidaktegasan pemerintah dalam menangani fenomena masih maraknya miras saat bulan Ramadhan ini. Bahkan dia menilai slogan Baiman yang menjadi cerminan kota saat ini tak bermakna.

“Kalau ini terus dibiarkan, dampaknya akan sangat ekstrem kepada generasi kita, padahal kota kita ini sudah berjuluk kota religius, namun masih terjadi pembiaran seperti ini,” ujarnya Rabu (12/4/2023).

BACA: Tak Indahkan Peraturan Daerah, Sejumlah Kedai Di Banjarmasin Tetap Berjualan Miras Di Bulan Ramadhan

Meskipun dalam praktek lapangan yang seharusnya menangani ialah dinas terkait seperti Satpol PP, namun ia berpendapat bahwa Walikota sendirilah yang seharusnya bisa mengkomandoi agar langsung bisa menangani ini.

“Harusnya Walikota bisa lebih tegas dan bisa langsung untuk memantau langsung, jangan sampai ini malah masyarakat yang turun tangan,” ujarnya.

Ia menilai bahwa kebijakan pemerintah saat ini sangat kendor karna kurangnya koordinasi antar Forkopimda, yang seharusnya segala unsur harus terlibat. “Ini harusnya menjadi tanggungjawab seluruh elemen Forkopimda pemerintah, namun tetap dikomandoi satu orang oleh Walikota,” tuturnya.

Maka dari itu pemerintah harus tegas dalam artian sebenarnya, karna ia melihat selama Ramadhan kali ini dari awal sampai penghujung situasinya masih sama karena ketidaktegasan ini.

“Jadi seharusnya seluruh Forkopimda itu bahu-membahu untuk menghadapi masalah ini, karna ini adalah masalah yang sepele terkait ketegasan pemerintah ini,” ujarnya.

BACA JUGA: Dari Musik DJ dan Peredaran Miras, Satpol PP Banjarmasin Akui Temuan di Kawasan Bandarmasin Tempo Doeloe

Menambahkan juga Ustadz Hasanuddin atau yang dikenal sebagai UAS Banjar. Ia mengharapkan Pemkot Banjarmasin melalui dinas terkait bisa menertibkan dan mengamankan apapun itu yang dilarang, khususnya miras ini. Agar slogan Baiman Banjarmasin ini tidak hanya menjadi slogan kosong semata.

“Ini bisa menimbulkan bahaya, dari miras ini bisa membuat orang berkelahi, saling bunuh, karena miras ini lah penyebabnya,” ujarnya.

Lalu ia juga menanggapi respon pemerintah yang lamban dalam menindak peredaran miras yang saat ini masih marak, sebab jika terus begini bisa diartikan pemerintah gagal dalam membangun Kota Baiman yang menjadi visi sekarang.

“Kalau sampai buka depot miras malu kita sebagai kota yang di cap religius, bunyinya aja Baiman tapi tetap buka jadi kalau bisa ditutup saja atau dibatasi kalau memang tidak bisa ditutup,” ucapnya.(jejakrekam)

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.