Bertandang ke Polda Kalsel, Komisi III DPR RI Pertanyakan Kasus Meninggalnya 3 TKA Asal China

0

PENGAWASAN pelaksanaan penegakan hukum dilakukan Komisi III DPR RI, ketika bertandang ke Polda Kalsel. Kedatangan anggota parlemen ini dibungkus dalam kunjungan kerja spesifik, di Aula Mathilda Polda Kalsel, Jum’at (31/3/2023).

DIPIMPIN Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi PAN Dapil Kalsel, Pangeran Khairul Saleh, kedatangan mereka dalam rangka melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penegakan hukum, atas kasus meninggalnya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang bekerja di PT Sumber Daya Energi (SDE), Kabupaten Kotabaru.

“Pendalaman atas kejadian tersebut ternyata tenaga ahli tambang PT SDE belum berpengalaman. Terkait dengan tindak pidananya, kita serahkan sepenuhnya kepada Polda Kalsel. Di Kalsel sendiri, ada 772 tenaga kerja asing yang bekerja, kami sudah meminta kepada pihak kakanwil agar dilakukan pengawasan,” ucap Pangeran Khairul Saleh.

BACA : Kapolda Kalsel Perintahkan Tambang PT SDE Ditutup Sementara, 3 Jenazah TKA China Dipulangkan

Sementara itu Habib Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan kenapa peristiwa ini bisa terjadi, bagaimana proses pekerjaan itu dilakukan oleh PT SDE, begitu juga dengan sistem K3 berjalan atau tidak, karena ini menyangkut nyawa maka ada masalah pidana.

“Ini masuk ranah kepolisian, kita liat saja nanti hasilnya, temuan-temuan apa saja nanti yang akan menjadi penegakan hukum,” paparnya.

Menanggapi hal tersebut, Kapolda Kalsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi menyampaikan, hingga saat ini prosesnya sudah penyidikan, hasil uji darah sampel sudah diambil oleh puslabfor, semoga dalam waktu seminggu ini sudah ada hasil.

BACA JUGA :  Buntut Tewasnya 3 TKA China, Disnakertrans Kalsel Ungkap PT SDE Tak Punya Ahli K3

“Banyak rekomendasi yang disampaikan teman-teman dari Komisi III, semuanya akan kita lakukan, baik yang sifatnya teknis penanganan perkara maupun strategi-strategi agar peristiwa serupa tidak terulang kedepannya,” katanya.

Turut hadir dalam rombongan tersebut H Desmond J Mahesa dari Partai Gerindra, Novri Ompusunggu dari PDI Perjuangan, Bambang Heri Purnama Partai Golkar, Habiburokhman Partai Gerindra, Taufik Basari Partai Nasdem dan Heru Widodo dari PKB.

Kemudian, Hinca IP Pandjaitan Partai Demokrat, Achmad Dimyati Natakusumah dari PKS, Sarifuddin Suding Partai PAN, dan Arsul Sani dari PPP.

Tiga WNA China yang tewas dalam insiden di terowong tambang bawah tanah (underground) PT SDE itu berinisial JY (51 tahun), XT (42 tahun) dan LD (46 tahun). Mereka diduga tewas akibat menghirup gas yang mengandung racun saat bekerja di sebuah terowongan di Desa Magalau Hulu, Kecamatan Kelumpang Barat, Kabupaten Kotabaru, Senin (13/3/2023) dini hari.

BACA LAGI : Tim Gabungan Polda Kalsel Bertolak Ke Kotabaru, Autopsi Jenazah 3 WNA Tunggu Koordinasi Perwakilan China

Mereka merupakan karyawan berstatus tenaga kerja asing (TKA) perusahaan tambang batubara bawah tanah PT Sumber Daya Energi (SDE). Sebelum dinyatkan tewas, mereka tengah beraktivitas melakukan galian di terowong bawah tanah, hingga ditemukan tengah lemas dan pingsan.

Kemudian dirujuk ke Klinik Suaka Insan, Desa Magalau Hulu, saat dilakukan pemeriksaan, pihak Klinik Suaka Insan menyatakan bahwa para korban telah meninggal dunia.

Guna memastikan kondisi tersebut jenazah kembali dirujuk ke Rumah Sakit Husada Batulicin, Tanah Bumbu, hingga dibawa ke Rumkit Bhayangkara Banjarmasin untuk dilakukan auotopsi.(jejakrekam)

Penulis Iman S
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.