Jaga Rasa Menu Wadai Khas Banjar, Warung Isau Pasayangan Sukses Digandrungi Para Pelanggan

0

PUNYA kekhasan tersendiri dalam penyajian wadai dan makanan khas Banjar, Warung Isau Pasayangan berbasis di Kota Martapura, kini sudah punya dua cabang di Banjarbaru dan Banjarmasin.

WARUNG Isau Pasayangan konsisten menawarkan menu penganan terutama kue-kue basah berkuah manis dari gula merah dan santan khas Banjar seperti intalu karuang, apam batil, selada gumbili, kakoleh, lupis, bubur baayak, putu mayang, serabi, bubur rendang hingga bubur gunting.

Ada pula, berkuah gurih laiknya lontong seperti laksa. Kemudian, kuliner perpaduan Banjar dengan peranakan Arab Martapura seperti nasi kabuli dan nasi samin. Ada pula, khas Banjar seperti  selada Banjar, nasi sop/soto Banjar, ketupat Kandangan, lontong sayur, ketupat batumis dan nasi kuning.

“Memang, warung Isau Pasayangan sudah punya dua cabang dan pusat tetap di Pasayangan Martapura. Cabang di Banjarbaru berada di Biliton dan satunya lagi di Jalan Pramuka, Banjarmasin,” ucap Ahmad Zaki, pengelola Warung Isau Pasayangan Banjarmasin kepada jejakrekam.com, Selasa (21/3/2023).

BACA : Jaga Rasa, Bingka Iva Kini Bisa Bersaing di Pasar Wadai Banjar

Berbeda dengan pusatnya di Pasayangan Martapura, Zaki menyebut untuk menu di Banjarmasin ditambah dengan soto dan nasi sop Banjar.

“Ya, sedikitnya ada lebih dari 20 menu kami sajikan di warung ini. Untuk bumbu dan masaknya tetap langsung didatangkan atau didrop dari Martapura, tidak dimasak di Banjarmasin,” kata Zaki.

Demi menjaga rasa dan kualitas makanan, warung Isau Pasayangan ini punya langganan tersendiri. Terlebih lagi, menu-menu wadai khas Banjar berbeda dengan jajanan pasar yang ada di Kota Banjarmasin.

“Soal rasa, tentu kami bisa andalkan. Dari dulu sejak berdiri pada 2015 hingga sekarang, tidak berubah. Karena untuk memasak menu langsung diawasi oleh pemiliknya; Haji Syaukani,” beber Zaki.

BACA JUGA : Katupat Kandangan Resmi Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia

Menurut dia, ada beberapa menu langka yang kini sulit dicari di warung jajanan pasar atau rumah makan khas Banjar seperti wadai-wadai berkuah manis.

Zaki mengungkapkan ada penganan khusus lagi seperti mageli (perkedel kacang) khas Martapura yang laris manis. Ada pula, kacang bagula yang juga punya rasa berbeda dengan jajanan pasar lain.

Menurut dia, jika para pelanggan datang kesiangan, hampir dipastikan sudah kehabisan stok mageli. Termasuk, beberapa menu yang jadi primadona para pelanggan.

BACA JUGA : Wadai Ipau, Pizza Banjar Menggugah Selera Menu Berbuka Puasa Nisfu Syaban

“Makanya, kalau pagi menunya masih lengkap. Namun, kalau sudah siang, tentu adalah menu-menu yang tersisa. Kami buka sejak pukul 08.00 pagi hingga tutup pada pukul 08.00 malam,” kata warga Pekapuran Raya ini.

Ia mengakui saat ini para pelanggan asal Banjarmasin yang ingin ke Martapura hanya untuk menikmati menu di Warung Isau Pasayangan sudah bisa terobati di lokasi yang dekat.

Menurut Zaki, dengan hadirnya warung Isau Payangan di Jalan Pramuka Banjarmasin, justru menambah deretan para pelanggan. Bukan hanya dari Kota Banjarmasin dan sekitarnya, tapi juga dari beberapa kota lainnya seperti Kuala Kapuas, Palangka Raya dan lainnya.

BACA JUGA : Suguhkan Wadai Jadul, Warung Banua Buka Sejak Sore hingga Malam Hari

Mengenai omzet penjualan, Zaki mengatakan cukup besar bahkan bisa menggaji para karyawan warung Isau Pasayangan. Ini karena, semua menu sejak buka hingga tutup kebanyakan sudah ludes terjual.

“Untuk wadai berkuah khas Banjar atau makanan ringan, paling laris itu putu mayang dan selada gumbili. Sedangkan, makanan beratnya, ya nasi kabuli serta ketupat batumis,” kata Zaki.

Dengan membanderol harga yang ramah di kantong, bahkan daftar harga sudah dipasang di deretan menu, Zaki mengatakan para pelanggan mengaku puas dan tidak merasa dibohongi atau dikenakan harga tinggi.

BACA JUGA : Terasa Hawa Bulan Ramadhan, Pedagang Dadakan Menu Berbuka Puasa Nisfu Syaban Tangguk Rezeki Sehari

“Seperti selada gumbili, kakoleh, intalu karuang, lupis, bubur baayak, putu mayang, serabi, bubur rendang, bubur gunting hingga laksa hanya Rp 7 ribu. Kalau nasi kabuli, nasi kuning, ketupat batumis seharga Rp 15 ribu.Termahal hanya ketupat Kandangan serta soto dan nasi sop seharga Rp 18 ribu per item. Sedangkan nasi samin Rp 20 ribu per porsi,” tutur Zaki.

Mendekati bulan puasa Ramadhan tahun ini, Zaki mengatakan untuk wadai-wadai khas Banjar diistirahatkan dulu karena sudah 11 bulan menyapa para pelanggan.

“Kalau bulan puasa, menunya kami ganti dengan kue talam atau wadai bakarat khas Martapura. Kami buka saban bulan puasa untuk menjual menu-menu berbuka puasa,” imbuh Zaki.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2023/03/21/jaga-rasa-menu-wadai-khas-banjar-warung-isau-pasayangan-sukses-digandrungi-para-pelanggan/
Penulis Sirajuddin
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.