Forum Ambin Demokrasi Sebut Hasil Seleksi Komisioner KPU Kalsel Sarat Calon Bermasalah

0

PENGUMUMAN lolosnya 20 nama calon komisioner KPU Kalsel periode 2023-2028 oleh tim seleksi (timsel) disorot Forum Ambin Demokrasi.

FORUM ini digawangi pegiat demokrasi terdiri dari Dr Mohammad Effendy (Ahli Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat), mantan komisioner Komnas HAM, Sekretaris PWNU Kalsel  Berry Nahdian Forqan, Ketua JPKP Kalsel Winardi Sethiono, aktivis lingkungan dan akademisi UNU Kalsel Adenansi serta Pembina LK3 Banjarmasin Noorhalis Majid.

“Kami mengajak publik untuk mengontrol dan mengawal proses dan tahapan Pemilu 2024, dengan catatan penting,” tulis Forum Ambin Demokrasi Kalsel.

Dalam catatan forum bahwa pengumuman calon komisioner KPU Kalsel  tersebut tidak menggambarkan transparansi hasil nilai yang diperoleh setiap calon. Terutama, hasil CAT yang objektif, memberi gambaran soal pengetahuan dan kapasitas kepememiluan.

BACA : Ada ‘Karpet Merah’ di Seleksi Komisioner KPU, Keterwakilan Perempuan Jadi Sorotan Pegiat Demokrasi

“Sangat disayangkan bila sejumlah orang yang sudah diproyeksikan sebagai calon jadi, tetap dipaksakan masuk tahap berikutnya, padahal nilai CAT-nya sangat rendah dan harus didongkrak dengan nilai lainnya yang sangat subjektif,” beber Forum Ambin Demokrasi.

Masih dalam catatan forum yang harus diketahui bahwa penyelenggaraan pemilu yang baik sangat tergantung pada penyelengara pemilu yang berintegritas.

“Penyelenggara pemilu yang berintegritas mensyaratkan harus jujur, transparan, akuntabel, cermat dan akurat dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya. Integritas penyelenggara menjadi penting, karena salah satu tolak ukur terciptanya pemilu demokratis,” tulis Forum Ambin Demokrasi dalam siaran pers diterima jejakrekam.com, Kamis (16/3/2023).

BACA JUGA : Ini 20 Nama Calon KPU Kalsel Lolos Uji Tertulis Dan Psikologi, Didominasi Komisioner KPU Dan Bawaslu

Dalam hal ini, Forum Ambin Demokrasi ini mencermati sejumlah calon dengan track record (rekam jejak) buruk dan tidak layak menjadi anggota KPU berikutnya. Di antaranya pernah diadukan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan beberapa terbukti melanggar etik.

Bahkan, dalam catatan Forum Ambin Demokrasi justru ada figur calon komisioner pernah diganti sebagai Ketua KPU karena dinilai sewenang-wenang. Termasuk, sejumlah nama dicurigai bermain curang dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalsel 2020.

“Jadi, semua itu harus dicermati lebih teliti oleh timsel sebagai sesuatu yang tidak boleh diabaikan,” tulis mereka.

BACA JUGA : Masa Komisioner KPU Kalsel Berakhir 24 Mei 2023, Didominasi ULM-UIN Antasari, Ini 5 Timsel Terpilih!

Forum Ambin Demokrasi juga mengingatkan pentingnya mencermati kapasitas dan kemampuan setiap calon. Terutama, dikarenakan sebagian besar yang lolos pernah bertugas sebagai penyelenggara pemilu.

“Namun beberapa di antaranya memiliki kinerja yang kurang baik dalam memajukan demokrasi dan kepemiluan. Salah satu indikatornya adanya PSU di banyak TPS saat menjadi penyelenggara pemilu. Jangan sampai kewenangan yang diemban tidak seimbang dengan kapasitas yang dimiliki,” tegas Forum Ambin Demokrasi.

BACA JUGA : Dari Rekrutmen Timsel Tidak Transparan Bisa Menghasilkan Komisioner KPU Tak Berkompeten

Untuk itu, Forum Ambin Demokrasi mengingatkan kembali dengan sejumlah catatan merupakan bagian dari kontrol masyarakat agar terpilih penyelenggara yang memenuhi kriteria dan mampu menjawab tantangan kepemiluan dan demokrasi.

“Timsel memiliki tanggung jawab moral untuk merekomendasikan calon komisioner yang benar-benar sesuai serta tidak bermasalah,” imbuh Forum Ambin Demokrasi.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.