Dibikin Contoh Model Melengkung di A Yani, Ternyata Masih Ada Nekat Bangun Jembatan Datar

0

USAI sejumlah jembatan yang dianggap menghalangi arus air Sungai A Yani hingga memicu banjir besar pada awal 2021. Lantas bagaimana nasib jembatan yang ada, apakah akan dilanjutkan untuk dibongkar dan diganti dengan baru?

WARGA Banjarmasin, Sugiharto Hendrata mengungkapkan hingga kini justru soal aturan pembuatan jembatan yang menghubungkan Jalan A Yani dengan komplek pertokoan, ruko atau perumahan harus melengkung tidak terlihat lagi di lapangan.

“Buktinya, ada bangunan dekat kantor BPJS Kesehatan seberang Kantor RRI Banjarmasin seperti tidak mengikuti kaidah membangun jembatan. Seperti lainnya diwajibkan melengkung, kenapa tidak diberlakukan di tempat itu,” ucap Sugiharto Hendrata kepada jejakrekam.com, Kamis (16/3/2023).

Menurut dia, jembatan yang menjadi akses ke toko sepedanya sempat dibongkar oleh Satgas Banjir bentukan Walikota Banjarmasin pada 2021 silam, gara-gara mendatar atau menghalangi arus air. Hingga kini, Sugiharto pun mengaku belum bisa membangun lagi jembatan yang jadi akses penting bagi para pelanggannya.

BACA : Jembatan Melengkung Dicat Sasirangan, Wajah Sungai Duyung Kian Menawan

“Sebab, sepatutnya mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah kota. Apalagi, telah ada contohnya beberapa jembatan melengkung dibangun di Jalan A Yani, terutama di kilometer 6,” beber Sugiharto.

Menurut dia, berharap dengan dana sendiri atau swadaya banyak yang tidak sanggup membangun jembatan karena ongkosnya mencapai ratusan juta.

“Ini kendala yang kami hadapi. Nah, kalau aturan ini tidak ditegakkan soal jembatan yang melengkung, sama saja mengorbankan jembatan-jembatan yang dulu pernah dibongkar oleh Tim Satgas Normalisasi Sungai atau Banjir,” kata Sugiharto.

BACA JUGA : Sudah Lewat Tenggat, Satgas Normalisasi Sungai Banjarmasin Belum Bongkar Bangunan Pemicu Banjir

Dikutip dari data lpse.banjarmasinkota.go.id, beberapa jembatan melengkung telah dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin pada 2021.

Ambil contoh, penggantian jembatan Jalan A Yani (SD Muhammadiyah 9) Komplek Pandu digarap CV Putri Dewilla asal Barabai dengan nilai kontrak Rp 872,6 juta lebih dari pagu anggaran Rp 1 miliar lebih bersumber dari APBD Banjarmasin tahun 2021.

Kemudian, penggantian jembatan Komplek TVRI senilai Rp 337 juta lebih oleh CV Harapan Baru Teknik Banjarmasin dari pagu anggaran Rp 412 juta.

BACA JUGA : Terus Keruk Sungai A Yani , Sukhrowardi : Penegakan Garis Sempadan Sungai Harus Tegas

Jembatan Gang Andin Rama di Jalan A Yani Km 6 seharga Rp 353 juta lebih ditawar oleh kontraktor pemenang tender CV Mandiri Sukses Abadi Banjarmasin dengan nilai kontrak Rp 282 juta lebih. Ada pula, jembatan Komplek Bakula yang diganti dengan baru seharga Rp 415 juta lebih oleh kontraktor pelaksana; PT Telaga Wijaya Perkasa dari tender berpagu anggaran Rp 560 juta lebih.

Lantas bagaimana dengan kelanjutan model melengkung apakah akan tetap dilanjutkan oleh Pemkot Banjarmasin?

Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin Suri Sudarmadyah memastikan model jembatan melengkung di atas Sungai A Yani tetap diterapkan, tanpa kecuali.

Hal ini berdasar hasil rekomendasi dari Satgas Normalisasi Sungai saat dibentuk menghadapi banjir besar pada 2021 silam, khususnya titik konsentrasi di Sungai A Yani dan Sungai Veteran.

BACA JUGA : Proyek Jembatan A Yani Segera Digarap, Pakar Kota Sebut Sungai Banjarmasin Sedang Sakit

“Kami minta agar pemilik rumah, bangunan ruko atau perkantoran tetap menerapkan model jembatan melengkung dengan ketinggian minimal 60 centimeter di atas permukaan air,” kata Suri Sudarmadyah.

Mantan Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Provinsi Kalsel ini mengamati banyak pula pemilik ruko, gedung, perhotelan dan lainnya menaati aturan itu.

“Tapi banyak pula yang belum melaksanakannya di lapangan. Makanya, untuk yang menjadi kewenangan pemerintah kota akan dibangun model jembatan melengkung secara bertahap. Jangan sampai jembatan yang ada itu menghambat arus air,” kata Yayah, sapaan akrab pejabat perempuan Balai Kota ini.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.