Tekan Kasus DBD, Pemkot Banjarbaru Lakukan Gerakan Musnahkan Jentik dan Bersihkan Lingkungan

0

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Banjarbaru menggalakkan Gerakan Serentak Banjarbaru Sapu dan Punahkan Jentik Nyamuk DBD (Gertak Bapuputik) dan Gerakan Babarasih Lingkungan Rawan Banjir sekaligus rangkaian Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat di Kantor Kecamatan Landasan Ulin Banjarbaru, pada Senin (13/3/2023).

GERAKAN ini sebagai bentuk menekan angka kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) sekaligus pembersihan lingkungan sebagai bentuk mitigasi bencana banjir di Kota Banjarbaru.

“Kita membersihkan lingkungan di sekitar, untuk membasmi nyamuk biar tidak berkembang biak, dan membersihkan lingkungan, sungai agar tidak banjir,” ucap Walikota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin.

BACA : Dari Anak-Anak Hingga Dewasa, RSD Idaman Banjarbaru Tangani 42 Kasus DBD  

Adapun gerakan pemusnahan jentik serta gotong royong membersihkan sungai di sekitar Kecamatan Landasan Ulin melibatkan sejumlah elemen masyarakat.

“Keterlibatan seluruh elemen masyarakat sangat penting, dalam rangka membersihkan lingkungan. Sekaligus juga meningkatkan gotong royong di masyarakat kita. Semoga kegiatan seperti ini rutin dilakukan, termasuk tempat penampungan air, agar tidak menjadi sarang nyamuk, dan meminimalisir banjir,” pungkas Ovie sapaan akrab orang nomor satu di Banjarbaru.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Banjarbaru, dr. Juhai Triyanti Agustina mengatakan hingga Februari 2023, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Banjarbaru mencapai 78 kasus.

BACA JUGA :  Pasien DBD Di Banjarbaru Alami Peningkatan, Kelurahan Loktabat Selatan Dan Cempaka Tertinggi

“Hingga saat ini, Dinkes Banjarbaru masih menetapkan status waspada DBD bukan KLB (kasus luar biasa). Status waspada ditetapkan agar tak ada lagi temuan kasus DBD baru di Kota Banjarbaru,” jelasnya.

Juhai mengungkapkan Kecamatan Landasan Ulin menjadi salah satu penyumbang kasus DBD terbesar di Kalsel ini.

“Karena Landasan Ulin termasuk tiga kecamatan dengan kasus DBD tertinggi. Yaitu Landasan Ulin, Banjarbaru Utara dan Cempaka,” bebernya.

BACA LAGI :  Kasus DBD Meningkat, Dinkes Banjarbaru Imbau Masyarakat Menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat

Dilain sisi Kepala BPBD Banjarbaru Zaini Syahranie menuturkan, tercatat ada 160 relawan yang dilibatkan dalam gerakan memusnahkan jentik DBD dan Gerakan Babarasih Lingkungan Rawan Banjir. Unsur masyarakat yang terlibat yaitu dari Masyarakat Peduli Bencana (MPB), serta unsur relawan di bawah Banjarbaru Rescue 698.

“Kita kolaborasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarbaru dan Dinas Lingkungan Hidup juga dalam kegiatan ini. Tentunya sebagai bentuk menekan angka kasus DBD dan meminimalisir Banjir di Banjarbaru,” ringkasnya.(jejakrekam)

Penulis Sheilla Farazela
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.