Cinderella Story: Investigasi dalam Studi Forensik

0

Oleh : Anjar Pribadi

CINDERELLA adalah kisah dongeng yang sangat terkenal di seluruh dunia. Di dalam cerita ini, sepatu kaca Cinderella dikenal sebagai bukti terpenting dalam mengungkap identitas Cinderella. Namun, jika kita melihat cerita Cinderella dari sudut pandang forensik investigasi, maka terdapat banyak hal menarik yang dapat kita pelajari.

SINGKATNYA kisah ini bercerita tentang seorang gadis muda bernama Cinderella yang tinggal bersama ibu tiri dan saudari tirinya. Ibu tiri dan saudari tirinya memperlakukan Cinderella dengan buruk dan memaksanya untuk melakukan semua pekerjaan rumah tangga.

Suatu hari, ada undangan dari istana untuk menghadiri pesta dansa. Ibu tiri dan saudari tirinya pergi ke pesta, namun Cinderella tidak diizinkan untuk ikut. Saat ibu tiri dan saudari tirinya sudah pergi, datanglah peri baik hati yang membantu Cinderella untuk pergi ke pesta dansa. Cinderella tampil sangat cantik dengan gaun baru dan sepatu kaca yang diberikan oleh peri tersebut.

Saat di pesta dansa, Cinderella bertemu dengan pangeran tampan dan mereka jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun, Cinderella harus kembali ke rumah sebelum tengah malam atau gaun dan sepatunya akan kembali menjadi pakaian buruk seperti semula. Sebelum pergi, pangeran memberikan Cinderella sepatu kaca sebagai tanda kenang-kenangan.

BACA : Hasil Labfor; Penyebab Kebakaran Gedung Biro SDM Polda Kalsel Akibat Korsleting

Keesokan harinya, pangeran datang ke rumah Cinderella untuk mencari si pemilik sepatu kaca tersebut. Ibu tiri dan saudari tirinya mencoba untuk memakai sepatu itu, tetapi mereka tidak cocok. Akhirnya, Cinderella mencoba sepatu tersebut dan pangeran tahu bahwa dialah wanita yang dicarinya. Mereka pun hidup bahagia selamanya.

Forensik investigasi merupakan suatu bidang ilmu yang mempelajari metode-metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengumpulkan bukti kriminal. Beberapa metode ini termasuk analisis DNA, sidik jari, footpeint, analisis serat, dan banyak lagi. Dalam cerita Cinderella, sepatu kaca yang ditinggalkan di tempat kejadian adalah barang bukti yang sangat penting dalam mengungkap identitas Cinderella.

Sidik Jari

Metode pertama yang dapat digunakan dalam menganalisis sepatu kaca Cinderella adalah analisis sidik jari. Sidik jari merupakan salah satu teknik forensik yang paling umum digunakan dalam menentukan identitas seseorang.

Dalam cerita Cinderella, sidik jari dapat digunakan untuk menentukan siapa yang mengenakan sepatu kaca tersebut. Dalam analisis sidik jari, sidik jari yang ditemukan di sepatu kaca Cinderella dapat dicocokkan dengan sidik jari yang ditemukan di sekitar tempat kejadian. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik sidik jari latihan, yang memungkinkan para penyidik untuk mencocokkan sidik jari dengan sidik jari yang ada dalam database polisi.

BACA JUGA : Penuhi SDM Nakes, Fakultas Kedokteran ULM Buka 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis

Namun, perlu dicatat bahwa sidik jari yang ditemukan pada sepatu kaca Cinderella dapat sangat sulit untuk dianalisis. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa sepatu tersebut terbuat dari kaca, sehingga sidik jari mungkin sulit terlihat atau terhapus dengan mudah. Selain itu, sidik jari dapat dihapus dengan sengaja oleh pelaku kejahatan, yang membuat analisis sidik jari menjadi lebih sulit.

Analisis DNA

Metode kedua yang dapat digunakan dalam menganalisis sepatu kaca Cinderella adalah analisis DNA. DNA adalah bahan genetik yang terdapat di dalam sel tubuh manusia dan membawa informasi tentang identitas genetik seseorang. Dalam cerita Cinderella, sampel DNA yang ditemukan pada sepatu kaca dapat digunakan untuk mengungkap identitas Cinderella.

Dalam analisis DNA, sampel DNA yang ditemukan pada sepatu kaca Cinderella dapat diambil dan dianalisis di laboratorium forensik. Jika ditemukan, DNA ini dapat dibandingkan dengan DNA dari orang-orang yang dicurigai sebagai pelaku.

BACA JUGA : Absen Sidik Jari Pegawai Pemkot Banjarmasin Kembali Berlaku, Ibnu: Agar ASN Disiplin

Dalam kasus Cinderella, sampel DNA dari saudara-saudara tiri Cinderella dapat dibandingkan dengan sampel DNA yang ditemukan pada sepatu kaca untuk menentukan apakah Cinderella benar-benar yang mengenakan sepatu kaca tersebut. Namun, perlu diingat bahwa analisis DNA dapat memakan waktu yang lama dan mahal. Selain itu, sampel yang digunakan sangat rentan mengalami kerusakan oleh bahan kimia, terpapaar oleh jamur, bakteri serta mudah rusak oleh sinar matahari langsung.

Footprint

Metode ketiga yang dapat digunakan dalam menganalisis sepatu kaca Cinderella adalah analisis footprint. Footprint, atau bekas kaki, dapat memberikan petunjuk penting tentang ukuran dan bentuk kaki seseorang. Dalam cerita Cinderella, bekas kaki yang terdapat pada sepatu kaca dapat digunakan untuk mengungkap identitas Cinderella.

Dalam analisis footprint, bekas kaki yang terdapat pada sepatu kaca dapat diambil dan dibandingkan dengan bekas kaki dari orang-orang yang dicurigai sebagai pelaku. Jika ditemukan kesesuaian, maka dapat disimpulkan bahwa orang tersebut yang telah mengenakan sepatu kaca tersebut.

BACA JUGA : Kajati Pastikan Semua Kejari se-Kalsel Sudah Punya Produk Kasus Yang Disidik

Namun, seperti halnya dengan analisis sidik jari, analisis footprint juga memiliki keterbatasan. Bekas kaki pada sepatu kaca dapat terhapus dengan mudah, terutama jika sepatu tersebut telah digunakan selama beberapa waktu. Selain itu, analisis footprint juga tidak dapat memberikan informasi tentang karakteristik fisik lainnya seperti tinggi badan, berat badan, atau warna kulit.

Analisis Serat

Metode keempat yang dapat digunakan dalam menganalisis sepatu kaca Cinderella adalah analisis serat. Serat adalah bahan yang terdapat pada pakaian, sepatu, atau bahan lain yang dapat dianalisis untuk mengungkap informasi tentang asal usul bahan tersebut. Dalam cerita Cinderella, analisis serat pada sepatu kaca dapat memberikan petunjuk tentang bahan yang digunakan dalam pembuatan sepatu tersebut.

Dalam analisis serat, serat yang terdapat pada sepatu kaca dapat diambil dan dianalisis di laboratorium forensik. Jika ditemukan serat yang tidak biasa atau berasal dari bahan yang jarang digunakan dalam pembuatan sepatu, maka dapat disimpulkan bahwa sepatu tersebut unik dan memungkinkan untuk mengidentifikasi pemiliknya.

BACA JUGA : Kena Pasal Pembunuhan Berencana, Penusuk Di Depan Café Booze Trikora Terancam Hukuman Mati

Namun, analisis serat juga memiliki keterbatasan. Serat pada sepatu kaca dapat rusak atau terhapus dengan mudah, terutama jika sepatu tersebut telah digunakan selama beberapa waktu. Selain itu, analisis serat juga tidak dapat memberikan informasi yang pasti tentang identitas pemilik sepatu.

Analisis DNA Touch

Metode kelima yang dapat digunakan dalam menganalisis sepatu kaca Cinderella adalah analisis DNA touch. DNA touch adalah analisis yang dilakukan pada benda-benda yang dipegang oleh seseorang untuk mencari jejak DNA dari orang tersebut. Dalam cerita Cinderella, analisis DNA touch pada sepatu kaca dapat digunakan untuk mengungkap identitas Cinderella.

Dalam analisis DNA touch, sampel DNA yang ditemukan pada sepatu kaca dapat dianalisis untuk menentukan DNA dari pemegang sepatu. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan teknik yang disebut PCR (polymerase chain reaction) yang memperbanyak jumlah DNA dalam sampel dan analisis DNA yang dilakukan dengan sekuensing DNA. Jika DNA yang ditemukan pada sepatu kaca sesuai dengan DNA dari orang yang dicurigai sebagai pemilik sepatu, maka dapat disimpulkan bahwa orang tersebut yang telah memegang sepatu kaca tersebut.

BACA JUGA : Tolak Mayat Diautopsi, Jenazah Nenek Mariam Langsung Dimakamkan Keluarga

Namun, analisis DNA touch juga memiliki keterbatasan. DNA dapat dengan mudah terkontaminasi atau terhapus dari benda-benda yang ditinggalkan oleh seseorang, seperti sepatu kaca. Selain itu, analisis DNA touch juga memerlukan sampel DNA yang cukup, dan dalam kasus Cinderella, sampel DNA mungkin sulit untuk ditemukan atau rusak karena sepatu kaca telah digunakan selama berjam-jam.

Analisis forensik sepatu kaca Cinderella, terdapat beberapa metode analisis yang dapat dilakukan, yaitu analisis sidik jari, analisis DNA, analisis footprint, dan analisis serat. Setiap metode memiliki keuntungan dan keterbatasan sendiri. Oleh karena itu, dalam menganalisis sebuah kasus, penting untuk menggunakan beberapa metode analisis secara bersama-sama untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap dan akurat.

BACA JUGA : Penemuan Mayat Bayi di Sungai Tabalong, Polisi Kirim Sampel untuk Uji DNA

Cerita Cinderella, beberapa metode analisis forensik dapat digunakan untuk mengungkap identitas Cinderella. Analisis sidik jari dapat digunakan untuk mengetahui siapa yang telah memegang sepatu kaca tersebut. Analisis DNA touch dapat digunakan untuk mencocokkan DNA yang ditemukan pada sepatu kaca dengan DNA dari orang yang dicurigai sebagai pemilik sepatu.

Analisis footprint dapat digunakan untuk mengungkap karakteristik fisik kaki dari pemilik sepatu. Sedangkan analisis serat dapat digunakan untuk mengungkap informasi tentang bahan yang digunakan dalam pembuatan sepatu tersebut.

Analisis forensik di dunia nyata sering digunakan untuk membantu mengungkap kasus kriminal. Dengan menggunakan teknologi dan metode analisis yang tepat, informasi yang penting dapat diungkap dari barang bukti seperti sepatu kaca dalam cerita Cinderella. Oleh karena itu, analisis forensik adalah bagian yang penting dari sistem hukum modern.(jejakrekam)

Penulis adalah Mahasiswa Pascasarjana Magister Ilmu Forensik Unair Surabaya

Anggota AMKS Pangeran Antasari Surabaya

Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.