Data IDM Kabupaten Banjar 2022; Sudah Tak Ada Lagi Desa Sangat Tertinggal

0

SEJAK Indeks Desa Membangun (IDM) menjadi target pemerintah daerah, capaian tahun 2022 di Kabupaten Banjar berkelindan dengan tidak adanya desa sangat tertinggal. 

HAL ini dijelaskan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Banjar Syahrialludin, saat jadi pembina apel kerja gabungan lingkup Pemkab Banjar di halaman Kantor Bupati Banjar, Martapura, Senin (6/3/2023). 

Syahrialludin menyampaikan Indeks Desa Membangun (IDM) merupakan potret dari tingkat keberhasilan desa agar dapat diketahui pembangunan desa tersebut berhasil atau tidak. 

“Pengukuran IDM tersebut berdasarkan tiga indeks yaitu indeks ketahanan sosial, ketahanan ekonomi dan Indeks ketahanan ekologi/lingkungan,” ucapnya. 

BACA : Hadiri Sertijab Pembakal Madurejo, Bupati Banjar Minta Pemerintah Desa dan Kabupaten Bersinergi

“Pada tahun 2021-2025, IDM menjadi target pemerintah daerah untuk mengejar ketertinggalan dengan daerah lain. Sebab, daerah lain sudah menargetkan sesuai Permendes Nomor 2 Tahun 2016. Apalagi secara nasional, Presiden RI mengamanatkan ke semua daerah agar tahun 2023 terbebas dari desa sangat tertinggal dan desa tertinggal menuju desa mandiri,” beber Syahrialludin. 

Sejak IDM menjadi target pemerintah daerah, capaian tahun 2022 sudah tidak ada desa sangat tertinggal. Sementara, desa tertinggal dari 49 desa menjadi 13 desa. Rilis tahun 2023 berdasar input data tidak ada desa tertinggal dan memiliki 5 desa mandiri.  “Ini menjadi tanggung jawab semua SKPD di Kabupaten Banjar untuk mendongkrak menjadi desa mandiri,” ucapnya. 

BACA JUGA : Lantik 117 Kades Pemenang Pilkades 2022, Bupati Banjar Pastikan Kawal Pembangunan Desa

Menjadi perhatian semua SKPD, Syahrialludin mengingatkan adalah dimensi pertama indeks ketahanan sosial di antaranya infrastruktur desa (jalan, jembatan, gorong-gorong).  Untuk bidan desa, seharusnya 1 desa 1 bidan, masih ada yang merangkap untuk 2 desa dan kesadaran tingkat kepesertaan BPJS masih kurang. 

Dimensi indeks ketahanan ekonomi di antaranya ada produk unggulan desa tetapi belum dikelola secara maksimal. Bahkan, masih ada BUMDes yang kurang aktif dan terbatasnya lembaga simpan pinjam.

BACA JUGA : Perbaiki Jalan Desa Alalak Padang, Dinas PUPR Kabupaten Banjar Klaim Alami Kemajuan

Sementara, dimensi indeks ketahanan lingkungan di antaranya ketersedian sumber air bersih di desa-desa yang ada di bantaran sungai masih kurang, sungai yang tercemar karena limbah cair atau sampah dan tidak ada perencanaan tata ruang desa. 

“Dalam menyusun anggaran masing-masing SKPD mencantumkan kegiatan-kegiatan yang bisa mendongkrak kenaikan IDM menjadi desa mandiri,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Sheilla Farazela
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.