e-Parkir di 5 Kantong Parkir Dikritik Ahli IT Politeknik Hasnur Jangan Seperti Aplikasi Banjarmasin Pintar

0

LIMA kantong parkir di Kota Banjarmasin menerapkan sistem parkir digital atau e-parkir kolaborasi Dinas Perhubungan dengan penyedia jasa, Juru.id asal Yogyakarta sebagai langkah awal.

LIMA titik kantong parkir yang diujicobakan e-parkir itu adalah Taman Kamboja Jalan Anang Adenansi, Siring Menara Pandang Jalan Piere Tendean, Pelabuhan Trisakti Jalan Barito Hilir, kawasan Pasar Lima dan Pasar Sudimampir serta Kota Lama Bandarmasih Tempoe Doeloe, kawasan Jalan Hasanuddin HM, Banjarmasin.

Para pengelola parkir yang selama ini menagih secara konvensional sesuai tarif Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Restribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum dan Tempat Khusus Parkir, diwajibkan memiliki smartphone (ponsel pintar) serta printer portable sebagai pertanggungjawaban jumlah kendaraan bermotor yang parkir di lokasi itu.

BACA : Ditarget PAD Rp 6 Miliar, 5 Titik Kantong Parkir Di Banjarmasin Berlakukan E-Parkir

Ahli teknologi informasi (TI) Politeknik Hasnur, Akhmad Fakhrizal Harudiansyah mengungkapkan sebaiknya sebelum menerapkan aplikasi e-parkir, sebaiknya Pemkot Banjarmasin menggencarkan sosialisasi terlebih dulu, bukan hanya kepada pengelola tapi juga para pengguna parkir.

“Aplikasi e-parkir ini biasanya digunakan untuk parkir sistem per jam. Pemberlakuannya lazim di hotel atau pusat perbelanjaan besar, ya seperti Duta Mall, misalkan bisa diterapkan e-parkir. Bisa juga, Pemkot Banjarmasin sudah saatnya punya gedung parkir,” kata dosen teknologi informasi (TI) Politeknik Hasnur ini kepada jejakrekam.com, Senin (6/3/2023).

BACA JUGA: Terapkan e-Parking, Sudah Saatnya Dishub Banjarmasin Punya Gedung Parkir

Dia membandingkan dengan sistem e-parkir yang telah diterapkan di Makassar, Sulawesi Selatan, khususnya di Pusat Kuliner Kanrerong Karebosi atau beberapa area parkir di Jakarta dan Surabaya.

“Tentu jika nanti e-parkir menerapkan uang digital, misalkan akan merepotkan para pengguna parkir. Sebab, dilihat dari lokasinya, misalkan di Pasar Lima dan Pasar Sudimampir, kebanyakan ada warga dan pedagang yang belum terbiasa dengan transaksi berbasis digital, apalagi harus bayar uang receh 2.000 perak, misalkan,” kata Ichal, sapaan akrab dosen muda ini.

BACA JUGA : e-Parking Tak Berlaku? Antrean Truk Pencari Solar Mengular 2 Kilometer di Jalan Jafri Zamzam

Magister audit IT lulusan ITS Surabaya ini mengatakan jika tujuan dari e-parkir untuk menekan kebocoran dari pendapatan retribusi atau pajak parkir, tentu kembali lagi pada sumber daya manusia (SDM) pengelola, termasuk pengawasan ekstra dari Dishub Kota Banjarmasin.

“Bayangkan saja, aplikasi Banjarmasin Pintar yang menjadi andalan pemerintah kota, ternyata hanya ada 1.000 orang yang men-download atau mengunduh. Ini jauh sangat kecil dengan pengguna smartphone yang ada di kota ini. Jelas, sosialisasi adanya aplikasi Banjarmasin Pintar ini tidak optimal di tengah masyarakat, atau justru publik tidak tertarik dengan aplikasi itu,” kata Ichal.

BACA JUGA : Mengukur Potensi PAD Kota Banjarmasin Besar, BPKPAD Berani Patok Angka Rp 1 Triliun

Dari data pengunduh aplikasi Banjarmasin Pintar, Ichal mengukur jika pendekatan digitalisasi belum maksimal di kota, meski sudah ditegaskan sebagai kota cerdas (smart city).

Menurut Ichal, dirinya pernah mengusulkan ke rekannya guna menanggulangi para juru parkir (jukir) nakal pakai sistem smart parking, demi mengatasi kebocoran pendapatan asli daerah (PAD).

“Ya, smart parking ini bisa dengan dilengkapi fasilitas pendukung kamera mirip ETLE. Jadi, bisa diketahui berapa yang masuk dan keluar dari area parkir. Kemudian, disinkronkan atau dibandingkan dengan smart parking,” beber Ichal lagi.

BACA JUGA : Retribusi Parkir Di Banjarmasin Berpeluang Meningkat Di Tahun 2023

Untuk diketahui, Dishub Kota Banjarmasin dalam menerapkan e-parkir juga menyiapkan 25 device (perangkat keras) atau hardware komputer.

Hal ini guna menyokong target pendapatan retribusi parkir yang dipatok Rp 6 miliar pada tahun 2023 bisa tergapai, karena tahun lalu hanya Rp 4 miliar masuk dalam kas daerah dari 171 titik parkir yang ada di Kota Banjarmasin.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2023/03/06/e-parkir-di-5-kantong-parkir-dikritik-ahli-it-politeknik-hasnur-jangan-seperti-aplikasi-banjarmasin-pintar/
Penulis Fery Oktavian
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.