TINGGINYA intensitas kebakaran yang terjadi di Kabupaten Tabalong, mengharuskan Tim Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan Kebakaran Daerah (BPBD) setempat untuk selalu siap siaga.
TERCATAT dalam dua bulan terakhir, sebanyak 6 kali musibah kebakaran telah terjadi di Bumi Sarabakawa.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tabalong Zahirsyah Manuar mengatakan, kebakaran yang terjadi di Tabalong didominasi karena arus pendek yang terjadi pada instalasi listrik di rumah warga. “Dan kebanyakan rumah warga yang terbakar berbahan kayu, sehingga si jago merah menjalar dengan lebih cepat,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (28/2/2023).
Dari 6 musibah kebakaran yang terjadi, sedikitnya sebelas rumah hangus terbakar dengan persentase terbakar 100 persen dan 40 persen. “Dalam kurun waktu dua bulan, kebakaran yang terjadi di Tabalong menyebabkan kerugian material sebesar Rp 2,34 miliar dengan korban satu orang,” bebernya.
BACA: BPBD Tabalong Salurkan Bantuan Untuk Korban Kebakaran Haruai
Dari kebakaran yang terjadi dan untuk pencegahan Zahir mengimbau kepada seluruh warga agar selalu waspada dan hati-hati dalam penggunaan api di rumah, terutama masyarakat yang memasak menggunakan kayu bakar.
“Kalau mau tidur pastikan api di dapur sudah padam dan selanjutnya hati-hati juga dalam penggunaan alat listrik, jangan sampai menggunakan atau memakai listrik secara berlebihan dan melebihi kapasitas, serta cabut atau lepas saluran listrik apabila sudah tidak digunakan lagi,” ucapnya.
Kebakaran yang terjadi di Tabalong ini bebernya dapat dijadikan pelajaran bersama, untuk meminimalisir kebakaran.(jejakrekam)