Beredar Polling Cabup Batola 2024 di Medsos, Antropolog ULM Kritik Terlalu Premature dan Patriaki

0

METODE polling (jajak pendapat) guna menjaring suara publik terkait nama-nama yang berpotensi maju sebagai calon Bupati Barito Kuala (Batola) pada suksesi 2024, mulai beredar di jejaring media sosial (medsos).

SALAH satunya lewat platform duniapolling.com; seperti pada link  https://duniapolling.com/pp/3165. Nama-nama kandidat ternyata masih didominasi politisi, birokrat hingga pengusaha di kalangan kaum adam.

Seperti figur yang pernah jadi kontestan Pilkada Batola 2017 yakni anggota Fraksi PDIP DPRD Kalsel; Fahrin Nizar, H Bahrian Noor (pengusaha) dan H Jahrian Noor (Ketua DPD Partai NasDem Batola), Hasan Ismail (mantan Ketua KNPI Kalsel).

Nama Penjabat Bupati Batola Mujiyat pun masuk dalam radar polling. Mafhum saja, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalsel ini selama menjabat kepala daerah berpusat di Marabahan menawarkan visi-misi dan program kerjanya lewat Batola Bisa (Berdaya Saing, Inspiratif, Sportif, Amanah).

BACA : Jelang Pilkada 2024, Pengamat Politik Saran Plt Bupati Batola Nanti Paham Daerah

Ada pula nama Herman Susilo. Kemudian, nama mantan Wakil Bupati Batola periode 2017-2022, Rahmadian Noor yang juga Ketua DPD Partai Golkar Batola ini masuk dalam bursa bakal calon. Maklum saja, belakangan ini, Rahmadi cukup aktif turun ke pelosok-pelosok Batola demi menggaet simpati rakyat. Terakhir, ada nama Sugian Noor, Kepala Dinas Kesehatan Batola pun turut dipolling.

Antropolog media Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Nasrullah pun menilai polling lewat medsos meski terkesan ramai-ramai terlalu premature.

BACA JUGA : Tanyakan Kinerja Pj Bupati Batola ke Depan, Akademisi ULM Ingatkan DPRD Tak Boleh Diam

“Karena saat ini adalah waktunya menampilkan tokoh yang berkualitas yang akan berkompetisi di publik. Kita persilahkan mereka untuk menghadirkan diri entah sebagai sosok filantropis, berjiwa sosial, problem solver, penuh ide, news maker dan sebagainya,” kata Nasrullah kepada jejakrekam.com, Minggu (26/2/2023).

Akademisi pendidikan sosiologi FKIP ULM ini mengatakan polling tersebut juga terlalu subjektif karena membatasi tokoh yang ditampilkan.

“Begitupula, kita tidak tahu apa metodenya sehingga tokoh itu saja yang muncul. Termasuk pula, polling itu sangat patriarki dengan meniadakan tokoh perempuan,” beber Nasrullah.

BACA JUGA : Berakhir November Nanti, Bupati Hj Noormiliyani Isyaratkan Maju Lagi di Pilkada Batola 2024

Mahasiswa doktoral antropologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini menegaskan banyak tokoh perempuan di Batola yang punya dedikasi untuk maju mencalon.

Di antaranya, eks Bupati Batola periode 2017-2022, Hj Noormiliyani Aberani Sulaiman yang juga pernah jadi Ketua DPRD Kalsel. Ada pula, nama Siti Noortita Ayu Febria R (anggota DPRD Kalsel dari Partai Gerindra dapil Kalsel 3), anggota DPRD Batola dari Partai Golkar yakni Rini Dewi Kencana, Ayu Dya Liliana Sari Wiryono, Sri Wahyuningsih, Rusmiati.

BACA JUGA : Kembali Pimpin DPD Golkar Batola, Rahmadi Ajak Kader Menangkan Paman Birin

“Kemudian dari PKS yakni Halimah, Partai Gerindra yakni Arfah, dari PAN yakni Hendri Dyah Estiningrum. Bahkan nama Sri Wahyuningsih anggota DPRD Batola dari Partai Golkar dari dapil Batola 4  memiliki suara tiga besar tertinggi pada hasil Pileg 2019 lalu,” beber Nasrullah.

Dirinya yakin di luar politisi yang menjadi wakil rakyat, masih banyak yang layak dimunculkan. “Masyarakat jangan terjebak memilih karena angka polling, sebab hal itu hanya bermodal kouta agar bisa berselancar lebih lama di media sosial, tapi lihatlah track record (rekam jejak) dan kiprahnya di masyarakat,” imbuh Nasrullah.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.