Lewat Jaringan Kagama UGM Bisa Lahirkan Pemimpin Nasional, Bagaimana dengan Jejaring Alumni ULM?

0

TAMPUK kepemimpinan nasional saat ini masih dikuasai jejaring alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) lewat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) terbangun kuat di Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri.

SAAT ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan alumni UGM dari Fakultas Kehutanan angkatan 1980, hingga bisa dua periode memimpin Indonesia. Bahkan, di jajaran menterinya pun digaet alumni kampus ternama di Yogyakarta tersebut.

Kini, para kandidat pemimpin bangsa, termasuk yang memegang kendali parpol seperti Airlangga Hartato, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian serta Ketua DPP Partai Golkar ini merupakan alumni dari Fakultas Teknik UGM.

Kemudian, Anies Rasyid Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta yang kini diusung Partai NasDem dan PKS serta Partai Demokrat dalam Koalisi Perubahan juga berasal dari UGM, persisnya dari Fakultas Ekonomi angkatan 1989.

BACA : Jangan Jadi Penonton, IKN di Kaltim Harus Dimanfaatkan Maksimal oleh Kalsel

Ada pula, Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah yang juga digadang-gadang bakal maju di Pilpres 2024 merupakan alumni Fakultas Hukum UGM. Termasuk, Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi PKB, Muhaimin Iskandar (Ketua DPP PKB)  juga masuk deretan keluarga besar UGM, usai menuntaskan kuliah di FISIP.

Meski di ranah nasional, ada pula jaringan Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Hasanuddin (Unhas) dan lainnya juga memiliki jejaring cukup berpengaruh.

Bagaimana dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang awalnya dulu bernama Unlam? Antropolog politik dan etnologi FISIP ULM, Setia Budhi mengakui jejaring alumni UGM lewat Kagama memang terbukti efektif dalam melahirkan pemimpin atau calon-calon pemimpin nasional.

BACA JUGA : Hanya 3 Pemilu Penuhi Standar, Pakar Tata Negara ULM Sebut Parpol Sudah Tak Demokratis

“Jaringan Kagama ini memang terbukti sangat luas. Bahkan, mereka bisa menempatkan para alumninya justru menjadi pemimpin berskala nasional. Hal ini sepatutnya juga dilakoni oleh ULM atau Unlam,” kata Setia Budhi kepada jejakrekam.com, Jumat (24/1/2023).

Dia tak memungkiri banyak tokoh nasional seperti merupakan alumni Unlam, seperti Prof Gusti Muhammad Hatta yang pernah menjabat Menteri Riset dan Teknologi dan Menteri Negara Lingkungan Hidup di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Meski sebelumnya, ada pula nama tokoh Banua yang menasional dari Golkar, seperti Syamsul Mu’arif jadi Menteri Negara Komunikasi dan Informasi di Kabinet Gotong Royong; Megawati Soekarnoputri-Hamzah Haz, merupakan alumni IAIN (kini UIN) Antasari Banjarmasin.

BACA JUGA : Butuh 2 Tahun Menilai, Rektor ULM Sebut Gelar Doktor Honoris Causa Paman Birin Layak

Antropolog politik dan etnologi FISIP ULM, Setia Budhi, Ph.D (Foto Dokumentasi FISIP ULM)

“Jadi, para alumni Unlam sebenarnya tak hanya bisa menempati posisi sebagai pemimpin daerah, seperti kepala daerah atau jabatan strategis di Kalsel, tapi juga menasional. Inilah mengapa perlu dibangun jaringan yang kuat dan sudah terpola dengan rapi, seperti Kagama,” kata doktor lulusan Universiti Kebangsaan Malaysia ini.

Bagi Setia Budhi, sudah saatnya Ikatan Keluarga Alumni (IKA) ULM bisa berkiprah lebih besar, karena saat ini Kalimantan Timur menjadi Ibukota Negara (IKN) Nusantara, sehingga kesempatan ini bisa dimanfaatkan dengan baik.

BACA JUGA : Pertajam Kolaborasi dan Konsolidasi, Rektor ULM Ahmad Alim Bachri Target Ciptakan Kampus Unggul

“Setidaknya, para alumni ULM bisa berkontribusi besar bagi Kalimantan. Ya, bisa menempatkan tokoh-tokoh Banua berskala nasional maupun daerah untuk berkiprah lebih besar di IKN Nusantara,” tutur Ketua Prodi Sosiologi FISIP ULM ini.

Bagi Setia Budhi, sumber daya manusia (SDM) ULM maupun lulusannya tidak kalah dengan jebolan perguruan tinggi lainnya di Indonesia. Namun, kata dia, pentingnya untuk membangun jaringan yang kuat, terstruktur dan terpola.

BACA JUGA : Kenang Masa Kuliah 27 Tahun Silam, Kamaies 95 Fakultas Hukum Unlam Gelar Temu Kangen

“Setidaknya, ULM bisa menjadi tuan rumah di Kalimantan. Hal ini bisa membuktikan diri sebagai universitas tertua di Pulau Kalimantan. Sebab, banyak alumni ULM ini lulusan dari Amerika Serikat, Eropa, Jepang serta negara-negara maju lainnya. Namun yang mengemuka justru bukan menonjolkan institusi, tapi hanya individual atau personal,” beber Setia Budhi.

Pendiri Peatland Studie berbasis di Banjarmasin ini mengatakan tugas bagi Rektor ULM Prof Dr Ahmad Halim Bachri untuk menjual keunggulan kelembagaan, bukan berbasis personal. Yakni, ULM yang unggul di kajian lahan basah dan hujan tropis.

BACA JUGA : Kini Berstatus PTN-BLU, ULM Bisa Bangun RS dan Naik Lagi ke Level PTN-BH

“Hal ini tentu harus ditopang dengan suksesnya para alumni ULM atau Unlam sebagai kepala daerah, termasuk di lembaga DPR dan DPD RI. Sebab di Kalsel ini, para alumni ULM banyak tersebar, bahkan juga ada di provinsi tetangga seperti Kalteng dan Kaltim. Nah, para alumni bisa dikader untuk menjadi calon pemimpin daerah bahkan nasional sebagai sebuah kebanggaan dari universitas tertua di Kalimantan ini,” tegas Setia Budhi.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2023/02/24/lewat-jaringan-kagama-ugm-bisa-lahirkan-pemimpin-nasional-bagaimana-dengan-jejaring-alumni-ulm/
Penulis Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.