Catat Sejarah Baru, Pertumbuhan Ekonomi Banjarbaru Sentuh Angka 7,93 Persen

0

PERTUMBUHAN ekonomi di Kota Banjarbaru Tahun 2022 menunjukan prospek kenaikan yang luar biasa. Bahkan solidnya kinerja perekonomian di era Walikota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin telah mencatatkan sejarah baru, menjadi angka pertumbuhan tertinggi yang tak pernah terjadi sebelumnya.

BERDASARKAN data  Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi di  Banjarbaru menembus angka 7,93 persen. Ini merupakan angka pertumbuhan ekonomi tertinggi sejak beralihnya status Banjarbaru dari kota administratif menjadi kotamadya (kota) pada tahun 1999.

Jika dibandingkan data sejarah sejak tercatatnya pertumbuhan ekonomi di Banjarbaru, faktanya tak pernah ada yang menembus angka 7 persen. Dimulai pada tahun 2001 – 2003 menilik data BPS RI yang hanya sebesar 5,31 persen, 4,66 persen dan 5,41 persen.

BACA : Banyak Didatangi Investor, Realisasi Investasi Banjarbaru Di 2022 Sentuh Angka Rp 645 Miliar

Kemudian di tahun 2004 – 2005 mencatatkan angka pertumbuhan yang sama yakni 5,11 persen dan pada tahun 2016 di angka 5,63 persen. Di tahun 2007 – 2009 sebesar 5,66 persen, 5,83 persen dan 5,91 persen. Di tahun 2010 – 2012 sebesar 5,85 persen, 5,99 persen dan 6,54 persen.

Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi tahun 2013 – 2015 yakni 5,96 persen, 6,86 persen dan 6,91 persen. Di tahun 2016 – 2018 sebesar 6,94 persen, 6,96 persen dan 6,90 persen. Hingga di tahun 2019 – 2021 yang sempat mengalami anjlok akibat pandemi Covid-19 yakni 6,85 persen, -1,83 persen dan 3,32 persen.

Walikota Banjarbaru Aditya Mufti Arifin mengaku bersyukur perekonomian di wilayahnya berada di posisi puncak setelah mengalami kondisi sulit akibat Covid-19. Menurutnya, ini merupakan kombinasi aktivitas masyarakat yang semakin menggeliat dan kebijakan Pemko Banjarbaru dalam mendorong aktivitas ekonomi, baik dari sisi produksi maupun konsumsi.

“Alhamdulillah, patut kita syukuri pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 kemarin menjadi angka pertumbuhan tertinggi yang pernah ada. Ini menjadi bukti bahwa geliat ekonomi di berbagai sektor usaha telah berjalan dengan baik,” kata Aditya Jumat (17/2/2022).

BACA JUGA :  Kemendagri Sebut Realisasi Pendapatan Banjarbaru Tertinggi Di Indonesia

Kendati demikian, Aditya juga mengingatkan untuk tetap waspada dengan berbagai persoalan ke depannya, seiring adanya ancaman resesi global. Sepertinya halnya yang saat ini sedang terjadi ialah inflasi pada harga komoditas bahan pokok.

“Pemkot Banjarbaru berkomitmen menakhodai apapun persoalannya ke depan dengan kebijakan yang tepat sasaran. Seperti halnya kenaikan harga komoditas bahan pokok saat ini, kita upayakan melalui operasi pasar murah di 5 kecamatan dan pembagian beras di tiap kelurahan,” urai Walikota Banjarbaru.

Walikota Banjarbaru saat kegiatan panen perdana di Kelurahan Bangkal

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengendalian Daerah (Bappeda) Kota Banjarbaru,  Kanafi merincikan sektor-sektor yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Banjarbaru sepanjang tahun 2022.

“Tingginya pertumbuhan ekonomi di Banjarbaru terbesar disumbang dari sektor perhubungan dalam hal ini kita memiliki bandara internasional. Kemudian perdagangan dan jasa yang artinya usaha masyarakat kita tahun lalu sangat menggeliat. Ini sangat luar biasa,” katanya.

Pun diakui Kanafi, dengan penetapan status Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan yang resmi disandang Banjarbaru pada tahun 2022 tadi, menjadi salah satu faktornya. multiplier effect atas status luar biasa itu telah merangsang sektor investasi di Banjarbaru meningkat pesat.

BACA LAGI : Bangkitkan Perekonomian Daerah, Bank Kalsel Dukung Destinasi Wisata Pulau Curiak

“Sektor investasi meningkat tahun 2022 tadi di angka 645 miliar. Itu merupakan efek dari pemindahan status ibu kota Kalsel ke Banjarbaru. Pertumbuhan ekonomi kita juga didongkrat pusat pelayanan publik semakin membaik,” terang Kanafi.

Senada dengan komitmen Walikota Banjarbaru untuk menakhodai persoalan ihwal resesi global dan lainya, Kanafi memastikan Pemkot Banjarbaru menyusun strategi yang tetap. Program-program besutan sang Walikota, ucapnya juga menjadi amunisi yang tepat dalam mempersiapkan tantangan ke depannya.

“Apa yang disampaikan Walikota itu benar dan kita memang harus waspada. Inflasi ada yang cukup tinggi, tapi Insya Allah itu bisa kita atasi. Program Walikota yakni RT Mandiri juga menjadi salah satu langkah strategis. Melalui program itu telah lahir Urban Farming di berbagai wilayah dan menjadi lapangan usaha bagi masyarakat sekitar,” tuntasnya.(jejakrekam)

Penulis Sheilla Farazela
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.