Kasus Pengidap Kanker Payudara Tinggi di Banjarmasin, YKI Akui Banyak Pasien Masuki Fase Akhir

0

SEBARAN kesakitan kanker payudara di Kalimantan Selatan, khususnya di Banjarmasin masih terbilang tinggi. Berdasar data Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel pada 2021, mencatat ada 133 kasus baru.

DATA itu dikutip dari laman data.kalselprov.go.id, menyebut jumlah penderita kanker yang diidap laki-laki dan perempuan, menyebut bahwa Banjarmasin masih tercatat sebanyak 88 orang. Angka ini naik dibanding data lama 2021 dari 21 kasus.

Dibanding daerah lainnya di Kalimantan Selatan, angka kesakitan kanker payudara di Banjarmasin lebih tinggi. Disusul, Kabupaten Tanah Laut tercatat ada 18 kasus dan Kabupaten Banjar terdata 7 kasus. Sementara untuk angka kematian kasus kanker payudara tercatat ada 4 kasus (2021).

Memanfaatkan momentum peringatan Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day), Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kota Banjarmasin menggelar seminar ilmiah di Ciputra Mitra Hospital, Komplek Citra Land, Jalan A Yani Km 7,8, Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Sabtu (4/2/2023).

BACA : Hadir Di Banjarmasin, Siloam Hospital Kembangkan Pelayanan Kanker

Seminar ilmiah ini menghadirkan Ketua YKI Kota Banjarmasin, dr Hj Siti Wasilah dan para dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), tenaga medis serta mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Banjarmasin.

Ketua YKI Kota Banjarmasin, dr Hj Siti Wasilah menangkat bahasan soal penatalaksanaan komprehensif kanker payudara dengan pendekatan tim disiplin.

“Pendekatan tim disiplin ini guna menyikapi terus meningkatnya kasus kanker payudara di Banjarmasin saat ini,” ucap dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM).

BACA JUGA : Dilantik Ibnu, Siti Wasilah Resmi Jabat Ketua Yayasan Kanker Indonesia Cabang Banjarmasin

Menurut Wasilah, YKI hadir guna mengakses lebih luas lagi kepada masyarakat mengenai informasi dan cara pencegahan kanker, khususnya bagi pengidap kanker payudara.

“Karena kalau sosialisasi dari dinas sudah ada. Kami juga dibantu dalam menjangkau lebih jauh dalam penyuluhan pencegahan kanker payudara,” tutur Ketua Tim Penggerak PKK Kota Banjarmasin.

Menurut Wasilah, dari data yang ada, justru kebanyakan para pasien kanker payudara yang datang telah memasuki fase terakhir, sehingga terlambat untuk diobati.

BACA JUGA : Tak Perlu Keluar Daerah, RSUD Ulin Hadirkan Terapi Radiasi untuk Pengobatan Kanker

“Ini yang membuat kami prihatin. Sebab, ternyata para pengidap kanker payudara justru memilih pengobatan tradisional, bukan medis. Mininal dengan pencegahan bisa meningkatkan derajat hidup warga Banjarmasin,” tutur Wasilah.

Untuk itu, YKI bersama Pemkot Banjarmasin pun bergerak dengan sarana seperti ambulans guna mendeteksi dini para pengidap kanker payudara.

BACA JUGA : Waspada, Kanker Serviks dan Payudara Mengintai Kaum Hawa

Sementara itu, Walikota Ibnu Sina mendukung penuh program YKI Kota Banjarmasin dalam upaya pencegahan sebaran kanker payudara.

“Apalagi, dalam seminar ilmiah ini juga dipaparkan soal perawatan dan pencegahan kanker payudara. Ini tentu menjadi informasi yang baik bagi masyarakat awam,” tutur mantan anggota DPRD Kalsel ini.(jejakrekam)

Penulis Fery Oktavian
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.