Memakai Dua Metode Upaya Penanganan, Kasus Stunting Di Banjarmasin Menurun

0

BILA di tahun 2021 lalu angka stunting di Kota Banjarmasin mencapai 27,8 persen, maka di tahun 2022 tadi, jumlah balita penderita stunting turun menjadi 22,4 persen.

INI artinya, jumlah balita penderita stunting di Bumi Kayuh Baimbai, berada di level angka rata-rata nasional, yang mematok angka 24.6 persen.

Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina melalui Sekda Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman menegaskan, kegiatan pemerintah daerah dalam rangka menurunkan angka stunting dari tahun ke tahun membawa hasil yang positif.

BACA: TP2S Kota Banjarmasin Ditarget Turunkan Angka Stunting Hingga 14 Persen

Setidaknya ada dua upaya penanganan stunting, yaitu intervensi spesifik dan intervensi sensitif, yang terbukti membuahkan hasil.

“Upaya intervesi spesifik yang dilakukan Dinas Kesehatan telah memberikan kontribusi sebesar 30 persen dalam upaya penurunan stunting. Dimulai dari calon pengantin, sampai pada 1000 hari pertama kehidupan anak hingga usia remaja khususnya remaja putri,” bebernya.

“Upaya intervensi sensitif juga telah dilaksanakan oleh SKPD terkait dengan kegiatan yang diarahkan, berfokus pada kelurahan yang menjadi lokus,” ujar Ikhsan Budiman saat peringatan Hari Gizi Nasional ke-63 Tahun 2023, Kamis (2/2/2023).

Penurunan angka stunting tersebut, didapatkan Pemkot Banjarmasin melalui survey yang dilaksanakan SSGI (Survei Status Gizi Balita Indonesia). Dengan terselenggarakannya kegiatan tersebut, nantinya mampu meningkatkan kepedulian semua pihak terhadap pentingnya asupan gizi bagi anak dan orang dewasa.

BACA JUGA: Mba FoodZi Acting Hadir Sebagai Terobosan Baru Untuk Tangani Stunting di Kota Banjarmasin

“Semoga kita dapat memahami makna dari peringatan hari gizi nasional ini, yaitu untuk mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Kota Banjarmasin, betapa pentingnya mencukupi kebutuhan gizi untuk menunjang pertumbuhan tubuh dan kesehatan kita sebagai manusia,” harapnya.

Kegiatan peringatan Hari Gizi Nasional ke-63 Tahun 2023 di Puskesmas Pembantu Tanjung Pagar, Kota Banjarmasin. Dirangkai dengan launching pencanangan kampanye gerakan protein hewani cegah stunting.

Untuk diketahui, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah 5 tahun (balita), yang di akibatkan kekurangan gizi dan infeksi berulang serta stimulasi tidak memadai terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan.(jejakrekam)

Penulis Fery
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.