Plafon RSUD Ratu Zalecha Ambruk, DPRD Banjar Sentil Soal Layanan Kesehatan Publik

0

KABAR plafon RSUD Ratu Zalecha Martapura, ambruk membuat Ketua DPRD Kabupaten Banjar Muhammad Rofiqi langsung melaksanakan inpeksi mendadak (sidak).

SIDAK pimpinan dewan ini didampingi sejumlah anggota DPRD Kabupaten Banjar. Di antaranya Gusti Abdurachman (Antung Aman), Irwan Bora, dan Hasan Hamdan, Senin (1/1/2023) sore.

Bangunan megah rumah sakit milik Pemkab Banjar di Jalan Menteri Empat, Cindai Alus, Martapura ini tampak bolong-bolong di bagian langit-langit. Hal ini dikhawatirkan kondisi fasilitas kesehatan ini akan terganggu.

“Kami prihati dengan tata kelola RSUD Ratu Zalecha Martapura yang terkesan diabaikan. Jelas, bangunan rumah sakit ini menjadi kumuh, dengan adanya plafon yang ambruk,” kata Rofiqi kepada awak media.

BACA : Ibu Melahirkan Menginap di Gazebo RSUD Ratu Zalecha Martapura Dinilai Tak Manusiawi

Menurut dia, bagian terkecil dalam bangunan RSUD Ratu Zalecha yang terkesan tidak dirawat dengan baik, bisa memberi persepsi negatif di mata publik.

“Mestinya, RSUD Ratu Zalecha Martapura itu menggambarkan gerbang utama bagi pemerintah daerah dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Katanya rumah sakit ini akreditasinya paripurna, tetapi masih ada bagian yang terlihat kumuh dan parahnya lagi sampai plafon bangunan runtuh,” politisi muda Partai Gerindra ini.

BACA JUGA : Akibat Drainase Bermasalah, RSUD Ratu Zalecha Martapura Langganan Banjir

Rofiqi menyebut pelayanan kesehatan dan pendidikan merupakan hal utama yang selalu menjadi perhatian seluruh pemerintah daerah di Indonesia. “Inilah mengapa DPRD Kabupaten Banjar memberi atensi khusus terhadap keberadaan RSUD Ratu Zalecha,” kata Rofiqi.

Tak hanya soal tata kelola bangunan, Ketua DPRD Kabupaten Banjar ini juga mengingatkan peningkatan layanan kesehatan di rumah sakit pelat merah itu.

“Jangan kesan mengejar keuntungan mengemuka. Apalagi, kami di DPRD sering menerima keluhan dari masyarakat terkait pelayanan kesehatan di RSUD Ratu Zalecha,” tutur Rofiqi.

BACA JUGA : Di Masa Pandemi Covid-19 RSUD Ratu Zalecha Membuka Layanan ICCU

Ke depan, Rofiqi menegaskan agar pelayanan kesehatan di RSUD Ratu Zalecha Martapura terus diperbaiki. “Jangan sampai muncul lagi anggapan atau peribahasa kalau datang berobat ke RSUD Ratu Zalecha Martapura naik becak, tetapi pulangnya malah naik ambulance,” tegasnya.

Menurut Rofiqi, saat ini, Kabupaten Banjar masuk zona merah angka kasus stunting, sehingga layanan di RSUD Ratu Zalecha menjadi gerbang utama kesehatan. “Percuma dinas rapat walau ribuan kali kalau pelayanan kesehatan masih seperti ini,” ujar Rofiqi.

BACA JUGA : Ketua DPRD Banjar Keluhkan Fasilitas RSUD Ratu Zalecha

Terpisah, Direktur RSUD Ratu Zalecha Martapura, dr Tofik Norman Hidayat memastikan bagian plafon yang runtuh itu akan segera diperbaiki.

Menurutnya, bangunan RSUD Ratu Zalecha Martapura sejak dibangun di awal tahun 2000-an hingga sekarang belum mengalami perbaikan. Hasilnya, kondisi bangunan itu termakan usia.

“Kami sudah melakukan ekpose dengan DPRD Kabupaten Banjar mengenai kondisi bangunan RSUD Ratu Zalecha Martapura. Sedangkan runtuhnya plafon itu akibat termakan usia dan di luar dugaan kami. Tetapi, dalam waktu segera kami lakukan perbaikan dengan dana dari rumah sakit sendiri,” pungkas Tofik. (jejakrekam)

Penulis Syahminan
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.