Gagal di Pemilu 2019, Eks Senator Sofwat Hadi Coba Peruntungan DPD RI di Pemilu 2024

0

GAGAL di Pemilu 2019, HM Sofwat Hadi kembali mencoba peruntunngan politik untuk menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mewakili Kalimantan Selatan di Pemilu 2024 mendatang.

NAMUN, pensiunan perwira Polri ini tercatat sudah tiga periode mengemban amanat sebagai senator Banua di DPD RI. Yakni, terpilih pada Pemilu 2004, 2009 dan terakhir menjadi pengganti antar waktu (PAW) pada periode 2014, usai Gusti Farid Hasan Aman mengundurkan diri mencalonkan jadi Wakil Gubernur Kalsel di Pilkada 2015.

Nah, kini Sofwat Hadi kembali ingin berlaga, usai menyerahkan 3.344 dukungan terbesar di 13 kabupaten/kota dalam memperebutkan 4 kursi senator di Pemilu 2024 mendatang.

“Saya mencalonkan lagi, karena saya ini termasuk (orang) yang sibuk. Bagaimana agar saya bisa sibuk agar bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara, ya caranya mendaftarkan kembali jadi bakal calon DPD RI di pemilu mendatang,” ucap Sofwat Hadi kepada awak media, usai menyerahkan syarat dukungan diterima Ketua KPU Kalsel Sarmuji di Banjarmasin, Kamis (29/12/2022).

BACA : Mantan Senator Sofwat Hadi Berhasrat Jadi Pendamping Denny Indrayana

Menurut Sofwat Hadi, dirinya selama menjadi senator Banua dalam tiga periode sebelumnya telah memperjuangkan aspirasi masyarakat dan program Pemprov Kalsel ke pemerintah pusat.

Mantan anggota DPRD Kalsel dari Fraksi TNI/Polri ini mengatakan banyak kue pembangunan berupa proyek-proyek yang ditopang anggaran dari pemerintah pusat dalam APBN, bisa digolkan di Kalsel.

“Bahkan, semakin tahun, justru proyek-proyek nasional yang ada di Kalsel makin meningkat. Jelas, ini bermanfaat bagi Banua,” kata Sofwat.

BACA JUGA : Incar Cagub-Cawagub, Sofwat Hadi Kembalikan Berkas ke Demokrat

Belajar dari pengalaman pemilu sebelumnya, Sofwat memang bisa merebut ratusan ribu suara pemilih di Kalsel. Sofwat bercerita sewaktu duduk sebagai ‘wakil daerah’ di DPD RI, menggolkan jembatan layang (flyover) Gatot Subroto di Jalan A Yani Banjarmasin, Jalan Gubernur Syarkawi dan lainnnya yang dibiayai pemerintah pusat.

“Yang belum sempat kami perjuangkan adalah terwujudnya Jembatan Pulau Laut yang menyambungkan daratan Kalimantan dengan Kotabaru. Insya Allah, jika saya terpilih (jadi anggota DPD RI), itu akan diperjuangkan,” kata Sofwat.

BACA JUGA : Ada 12 Peminat DPD RI di Kalsel, Sanksi Pengurangan Dikenakan Jika Dukungan Ganda

Dengan adanya otonomi daerah, Sofwat menilai justru dalam memperjuangkan hak-hak daerah demi meningkatkan kesejahteraan rakyat Kalsel bisa lebih mudah.

“Ya, berdasar pengalaman, kondisi masyarakat Kalsel di bidang pertanian, perkebunan dan perikanan. Bahkan, par petani karet dan sawit banyak mengeluh sekarang. Hak-hak daerah ini yang akan kita dorong untuk bisa diakomodir pemerintah pusat,” kata Ofat, sapaan akrab politisi gaek ini.

BACA JUGA : Bermodal 2 Ribu Dukungan Tersebar di 7 Daerah, Calon Anggota DPD RI Bisa Berlaga di Pemilu 2024

Sementara itu, Ketua KPU Kalsel Sarmuji mengakui dari data terakhir, baru 6 bakal calon yang telah menyerahkan syarat dukungan ke penyelenggara Pemilu 2024.

“Sesuai akun Sistem Informasi Pencalonan (SILON), tercatat ada 17 orang yang mengambil. Berarti, masih ada 11 bakal calon yang belum menyerahkan dukungan. Ya, kami tunggu sampai pukul 23.59 Wita,” tutur Sarmuji.(jejakrekam)

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.