Dukung SUTT 150kV Selaru-Sebuku, Pemprov Kalsel Sebut Hilirisasi Industri Dongrak Perekonomian Kotabaru

0

BEROPERASINYA Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilovolt (kV) Selaru-Sebuku mendapat apresiasi dari sejumlah pihak.

HADIRNYA infrastruktur kelistrikan ini bakal mendongkrak pembangunan dan juga perekonomian warga, terutama di Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi Kalsel, Endri.

Menurut dia, Pemprov Kalsel melalui DPMPTSP Kalsel mengapresiasi pembangunan SUTT 150 kV Selaru-Sebuku ini. “Tentunya, SUTT ini mendukung suplai listrik yang ada di Kalsel khususnya di Kabupaten Kotabaru untuk mendukung pengembangan hilirisasi industri,” ujar Endri dalam keterangannya, Jumat (23/12/2022).

BACA : SUTT 150kV Selaru-Sebuku Beroperasi, Akademisi ULM Sebut Kalsel Bisa Dongkrak Potensi Investasi

Dia mengatakan adanya ketersediaan listrik yang mumpuni di sebuah daerah bakal mampu menarik investasi dari luar. Menurut Endri, listrik salah satu syarat pembangunan sekaligus pengembangan industri, tidak terkecuali di Kotabaru Kalimantan Selatan.

Endri menerangkan sesuai kebijakan pemerintah RI, daerah diminta fokus pada hilirisasi. Salah satunya dengan memperkuat hilirisasi industri. Hal ini penting dilakukan karena memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

BACA JUGA : PLN Sukses Energize Jalur SUTT 150 kV Selaru-Sebuku, Siap Terangi 1.981 Rumah di Pulau Sebuku

“Komoditas yang diekspor bukan lagi bahan baku, tetapi barang yang sudah jadi. Sesuai UU Nomor 3 Tahun 2020 tentang Minerba bahwa ekspor produk mineral yang belum dimurnikan ditutup pada bulan Juni 2023,” imbuhnya.

Saat ini, beber Endri, perusahaan yang konsen dan memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan industri terlengkap di dunia. Yakni, PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) di Pulau Sebuku.

“Kami berharap, ada perusahaan-perusahaan lainnya yang juga melirik kawasan tersebut untuk berinvestasi. Tentunya, diharapkan banyak yang berminat berinvestasi pada kawasan tersebut,” kata Endri.

BACA JUGA : Topang Kawasan Industri SILO di Kotabaru, PLN Bangun SUTT 150Kv Selaru-Sebuku

Masih menurut dia, realisasi investasi di Kalsel hingga triwulan III tahun 2022 sebesar Rp 10,6 triliun. Nilai ini cukup besar dibandingkan triwulan III tahun 2022 lalu sebesar Rp 9,43 triliun.

“Ada peningkatan realisasi sebesar 11,04 persen di tahun 2022. Tentunya, hal ini menyatakan bahwa semakin besar minat investor berusaha di Banua,” kata Endri.

BACA JUGA : PLN Pasok Listrik 385 MVA ke Smelter dan Kawasan Industri Milik SILO Group di Kalsel

Dia mengungkapkan Pemprov Kalsel pun berupaya maksimal untuk menarik minat investor berinvestasi di Banua. Mulai dari memberikan kemudahan dalam pelayanan perizinan dan non perizinan berupa penyederhanaan SOP. Memfasilitasi permasalahan yang dihadapi perusahaan dalam menjalankan investasinya.

“Pemprov Kalsel juga mengoptimalkan pelayanan perizinan berusaha dengan mengintegrasikan pelayanan perizinan satu pintu melalui Online Single Submission (OSS),” pungkas Endri.(jejakrekam)

Penulis Rahman
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.