Bawaslu Kalsel Menaruh Harapan Agar Media Berperan Mewujudkan Pemilu Demokratis Dan Berintegritas

0

DALAM rangka meningkat partisipasi serta membangun sinergi dan kolaborasi dengan stakholder dalam mengawasi penyelenggaraan pemilu, agar berjalan demokratis, Luber dan jurdil, Bawaslu Kalimantan Selatan melaksanakan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif.

MENGANGKAT tema ‘Peran Media Dalam Mewujudkan Pemilu Yang Demokratis dan Berintegritas’, sosialisasi digelar di Hotel G’Sign Banjarmasin, Sabtu (10/12/2022).

Ketua Bawaslu Kalsel Azhar Ridhanie mengaku, peran pers sebagai salah satu pilar dalam demokrasi di Indonesia, memiliki peran yang besar, terutama dalam penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu).

BACA: Jaga Netralitas ASN, Bawaslu Kalsel Rangkul Kepala Daerah Tandatangani Fakta Integritas

Ketua Bawaslu Kalsel ini menilai, media dan pers memiliki peranan penting dalam peliputan Pemilu di setiap tahapannya. “Karena setiap tahapan tidak terlepas dari pemberitaan dan sosialisasi pemilu yang terus dilakukan oleh pers, sehingga proses demokrasi dapat dikawal secara bersama,” bebernya.

Beliau berharap media dan pers dapat membantu dan mengawasi bersama-sama tahapan Pemilu di tahun 2024 mendatang, khususnya di Kalimantan Selatan. Jika tidak bekerja sama tentu saja sulit dalam melakukan pengawasan.

Sosialisasi Pengawasan Partisipatif itu juga menghadirkan dua narasumber yang dirangkai dengan tanya jawab, sesuai dengan pemaparan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Seperti oleh Ketua PWI Kalsel Zainal Helmi dan Anggota KPID Kalsel Natalisa, yang di moderatori Kabag Pengawasan dan Humas Bawaslu Kalsel H Supriyanto.

Dalam paparannya, Ketua PWI Kalsel Zainal Helmi mengungkapkan Peran Penting Pers dan Media Dalam Pengawasan Partisipatif. Dia mengupas hal tersebut dengan judul ‘Masih Kuatkan Media Pers Pengaruh Publik Di Pemilu?’

BACA JUGA: 3 Komisioner Baru Dilantik, Azhar ‘Aldo’ Ridhanie Terpilih Jadi Ketua Bawaslu Kalsel

Zainal mengatakan, media dan pers memiliki peran dalam pengawasan pemilu sangatlah penting, peran jurnalis dalam menangkal berita hoax juga sangat dibutuhkan. “Namun demikian, terkadang ada juga media yang tidak bertanggung jawab menyebarkan informasi hoax. Sehingga menimbulkan kepanikan dan kebingungan di tengah masyarakat,” ujarnya.

Meskipun demikian, Ketua PWI Kalsel dua periode ini juga meminta agar penyelenggara dan pengawas pemilu kedepan nantinya untuk lebih terbuka dengan awak media. Sehingga pengawasan tahapan pemilu bisa dilakukan bersama. “Sebab media punya peran penting dalam mengawasi semua itu,” ucapnya.

Sementara itu Anggota KPID Kalsel Natalisa memaparkan tentang pengawasan pemberitaan, penyiaran dan iklan kampanye pemilu di Lembaga Penyiaran Kalsel. Serta peran lembaga penyiaran dalam kegiatan pemilu dan demokrasi.(jejakrekam)

Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.