Melalui CSR, Balangan Coal Berikan Bantuan Budidaya Perikanan Bagi Karang Taruna

0

BALANGAN Coal Group melalui tanggungjawab sosialnya (CSR) membantu pengembangan budidaya perikanan dengan sistem bioflok bagi karang taruna di Desa Murung Ilung Kecamatan Paringin.

DENGAN menggunakan dana CSR PT Laskar Alam Semesta pembinaan yang bekerjasama dengan De’Papuyu Farm Kota Banjarbaru diharapkan dapat meningkatkan produksi perikanan lokal.

Division Head External Relations & GA Balangan Coal Group Thoha menyampaikan bantuan ini bisa dimanfaatkan dalam upaya mendorong meningkatkan produksi perikanan lokal di desa sekitar wilayah operasional perusahaan.

BACA : Dukung Ekonomi Desa, Balangan Coal Salurkan Bantuan Senilai Rp 86 Juta

“Kami ingin mendorong peningkatan keterampilan dan kesejahteraan masyarakat melalui sektor perikanan dengan pengembangan perikanan sistem bioflok,” jelas Thoha.

Balangan Coal Group sebagai salah satu unit bisnis Adaro terus berkomitmen untuk turut serta membantu daerah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai pilar Adaro Nyalakan Sejahtera – Adaro Wira Usaha Berdaya.

Sementara itu, warga Desa Murung Ilung yang tergabung dalam Karang Taruna Ikhlas cukup antusias menerima bantuan pengembangan budidaya perikanan dengan sistem bioflok.

Ketua Karang Taruna Fahri mengaku sangat terbantu dengan bantuan pembangunan fasilitas perikanan bioflok, termasuk pendampingan dari De’papuyu farm.

BACA JUGA :  Menjadi Binaan Balangan Coal, Sembilan Desa Masuk Program Proklim

“Dengan pendampingan ini kami akan lebih optimistis mengelola budidaya perikanan dengan sistem bioflok,” ungkap Fahri.

Bentuk program selain berupa pelatihan dan pendampingan juga penyediaan sarana dan prasarana perikanan serta bangunan pengolahan dan jumlah dana bantuan CSR sebesar Rp 152,7 juta.

Menurut Hilmi Arifin dari De’papuyu Farm selaku pelatih, karang taruna Desa Murung Ilung nantinya bisa menjadi percontohan bagi desa lain terkait budidaya perikanan dengan sistem bioflok.

Saat ini Desa Murung ilung merupakan salah satu desa proklim yang menjalani penilaian untuk perubahan status desa proklim tingkat madya ke tiingkat utama. Dalam penilaian proklim tersebut ketahanan pangan menjadi salah satu indikator penilaian.(jejakrekam)

Penulis Gian
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.