Diduga Ditularkan Kucing, Giliran 4 Siswa SDN Kelayan Selatan 1 Terserang Skabies

0

USAI warga Pekapuran Raya dan Alalak Utara RT 07 dan RT 08, termasuk puluhan siswa SDN Alalak Utara 3 terserang wabah skabies (kudis) yang diduga dipicu serangan tungau. Ternyata, hal serupa juga dialami siswa SDN Kelayan Selatan 1.

TERCATAT sedikitnya ada 4 siswa SDN Kelayan Selatan 1, Jalan Tembus Mantuil Gang Sartika RT 18, Kelurahan Kelayan Selatan, Banjarmasin, mengaku menderita penyakit gatal-gatal atau ruam di bagian tanan.

Bercak kemerahan yang disertai gatal-gatal ini dirasakan 4 siswa SDN Kelayan Selatan 1 telah dialami beberapa bulan lalu. Hal ini juga diduga karena kawasan itu juga terdampak banjir rob atau air pasang, sehingga mengakibatkan berkembangnya tungau yang berkembang biak di permukaan kulit.

“Sudah beberapa bulan ini, ada empat siswa yang terserang penyakit gatal-gatal mirip kudis atau skabies,” ucap Pelaksana Harian Kepala Sekolah SDN Kelayan Selatan 1, Hj Asyati kepada jejakrekam.com, Senin (5/12/2022).

BACA : Sempat Jadi Wabah, Kini Penderita Skabies di RT 07 dan RT 08 Alalak Utara Berangsur-angsur Pulih

Siswa yang terserang diduga skabies  itu adalah satu siswa duduk di kelas 4 dan 5 dan dua siswa yang kini di kelas 6 SDN Kelayan Selatan 1. Asyati mengungkapkan saat ini kondisi keempat siswanya yang sempat terserang skabies mulai membaik, hanya meninggal bekas ruam saja.

“Sebelumnya, petugas Puskesmas Pekauman telah datang ke sekolah. Mereka menyarankan agar siswa rutin berobat untuk menyembuhkan penyakit kudis ini,” ucap Asyita.

Menurut dia, dengan pengobatan rutin seperti memberi salep di bagian yang ruam dan gatal-gatal, hingga minum obat yang direkomendasikan Puskesmas Pekauman, kini berangsur-angsur mulai membaik. “Kondisi mereka sudah lumayan membaik. Semoga saja, segera cepat sembuh seperti sedia kala,” kata Asyati.

BACA JUGA : Puluhan Warga Alalak Utara Diserang Skabies, Kepala Dinkes Banjarmasin Sebut Akibat Lingkungan Tak Sehat

Siswi kelas 5 SDN Kelayan Selatan 1, Silva Khatira yang sempat terserang skabies mengaku awalnya kulitnya terasa panas dan gatal, sehingga terpaksa harus digaruk.

Kondisi tangan dan jemari Silva, siswi SDN Kelayan Selatan 1 usai terserang skabies. (Foto Sirajuddin)

“Sebelum diserang skabies, saya sempat mengalami demam sehari. Rasanya badan panas dingin hingga keluar bintik-bintik di bagian tangan,” kata Silva, seraya memperlihatkan kondisi kedua tangan dan jarinya bekas kena kudis.

Dia pun bersama rekannya rutin berobat ke Puskesmas Pekauman, hingga kondisinya kian membaik. Sisa garukan akibat kulit di bagian tangannya yang gatal-gatal, menyisakan bekas bintik-bintik hitam.

BACA JUGA : Keluhkan Kulit Gatal-Gatal, Relawan Eco Enzyme Nusantara Semprot Kawasan Pekapuran Raya

Sementara itu, petugas Puskesmas Pekauman mengungkapkan penyakit kudis (skabies) akibat tungau dari binatang peliharaan atau liar seperti kucing.

“Akibat kucing itu tidak bersih, sehingga menularkan tungau atau kutu yang tumbuh di bagian bulunya menjalar ke tubuh manusia,” ucap petugas ini.

Menurut dia, usai anak-anak saat memegang kucing, hendaknya langsung mencuci tangan dengan sabun sehingga tungau penyebab skabies itu bisa mati dengan sendiri.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.