Diterjang Air Pasang, Jembatan Apung Penghubung Kampung Ketupat-Patung Bekantan Penyok

0

AKIBAT diterjang air pasang, pegangan jembatan apung penghubung kawasan siring Bekantan, Jalan Piere Tendean ke Kampung Ketupat, Sungai Baru mengalami kerusakan.

MESKI kerusakan tampak penyok pada pegangan jembatan jadi sorotan. Padahal, proyek bernilai Rp 4,5 miliar ini digarap kontraktor pelaksana CV Rahmat Hidayat dari Kandangan ini telah diresmikan oleh Walikota Banjarmasin Ibnu Sina pada Jumat (18/11/2022) lalu.

Alhasil, pihak kontraktor pelaksana langsung memasang garis larangan serta spanduk agar jembatan apung yang berada di perairan Sungai Martapura, tak digunakan warga.

“Sudah beberapa hari, jembatan apung ini tidak digunakan lagi, karena telah dipasang garis pembatasan atau dilarang melintas,” kata Syamsuri, driver speedboat yang sering mangkal di kawasan Jembatan Dewi kepada jejakrekam.com, Senin (28/11/2022).

BACA : Usai Jembatan Apung, Walikota Ibnu Sina Rancang Bangun Terowongan di Bawah Jembatan Antasari

Dari kesaksian, Syamsuri menyebut pagar untuk pegangan pengguna jembatan apung itu penyok karena adanya hempasan dari gelombang, akibat air pasang.

“Sebab, dalam sepekan ini memang air di Sungai Martapura terus pasang yang datang dari hulu. Biasanya, pada pukul 03.00 dini hari, permukaan air Sungai Martapura akan naik. Nah, karena itu akhirnya pagar itu penyok, nyaris patah,” ucap Syamsuri.

BACA JUGA : Geser Anggaran, DPRD Banjarmasin Rekomendasi Proyek Jembatan Apung Jembatan Dewi Dihentikan!

Dia memprediksi desain jembatan apung tidak memperhitungkan fenomena pasang surut air Sungai Martapura. “Mungkin karena itu, karena ketika air pasang di Sungai Martapura, biasanya arus cukup deras. Begitupula, ketika surut,” kata Syamsuri.

Bagi dia, kondisi pagar itu tidak seberapa parah, karena tinggal dilas sudah beres. Apalagi, kata Syamsuri, di kawasan Jalan A Yani Km 1 (Pal Satu), banyak tukang las besi. “Tinggal diluruskan pagar pembatas, dan dilas yang patah, selesai,” ujar Syamsuri.

BACA JUGA : Jembatan Terapung Dewi Diresmikan Walikota Banjarmasin Ibnu Sina

Ahli perencanaan kota asal Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Akbar Rahman pun mengakui kerusakan pada railing ramp jembatan apung yang baru seumur jagung, erat kaitannya dengan perencanaan awal.

“Seharusnya, sebelum diaplikasikan di Sungai Martapura, harus disimulasikan dulu. Sebab, kondisi pasang surut sungai harus jadi pertimbangan teknis pula,” ucap doktor urban design lulusan Saga University Jepang ini.

BACA JUGA : Dermaga Apung Jembatan Dewi Rampung, Dinas PUPR Banjarmasin Tunggu Agenda Peresmian Walikota

Dia menyarankan agar posisi ramp (tangga) yang jadi media akses pejalan kaki melintas jembatan apung di bawah Jembatan Dewi lebih aman lagi, bisa dipasang rel dan baring atau semacam roda pada sisi ramp.

“Hal ini juga memperhitungkan, karena Sungai Martapura itu dilintasi moda transportasi sungai seperti kelotok, speedboat dan lainnya, sehingga jembatan apung ini akan terhempas gelombang,” pungkas Akbar.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.