Kembangkan Food Estate di Dadahup Kapuas, Mentan Syahrul Yasin Limpo Yakin 2 Tahun Sudah Berhasil

0

MENGHADAPI tantangan krisis global, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengawal gerakan tanaman padi di kawasan food estate di Kecamatan Dadahup, Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng).

FOOD estate atau lumbung pangan ini merupakan langkah nyata pemerintah dalam pemanfaatan lahan rawa untuk pengembangan sektor pertanian guna mencukupi ketersedian pangan.

“Saat ini, kita bersama pemerintah daerah dan Danrem 102/Panju Panjung tengah mengerjakan kawasan luas ini. Nantinya, rakyat yang akan mengelola kawasan ini dengan kelembagaan yang ada dan berproses sesuai ekosistem pertanian dan pangan,” ucap Mentan Syahrul Yasin Limpo, usai mengikuti gerakan tanam di Desa Bentuk Jaya Blok A5, Dadahup, Kapuas, Provinsi Kalteng, Sabtu (26/11/22).

BACA : Sukseskan Program Food Estate, Danrem 102/Pjg Satukan Frekuensi dengan Dinas TPHP Kalteng

Dia menegaskan orang Kalimantan harus menjadi Kalimantannya Indonesia yang kokoh pangan. Hal ini bisa tergapai dalam program food estate.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) ini menegaskan pengembangan lahan rawa sebagai lahan pangan masa kini dan masa depan. Sebab, kata Syahrul, hal itu sangat strategis dan prospektif dalam mendukung ketahanan pangan.

“Ini mengingat pertambahan jumlah penduduk yang sangat cepat disatu sisi lahan pertanian banyak yang beralih fungsi,” ucap Syahrul.

BACA JUGA : Bertukar Informasi, DPRD Kalsel Sambangi Kawasan Food Estate di Pulang Pisau

Menurut dia, penerapan food estate sejak satu hingga dua tahun telah membuahkan hasil cukup bagus. Untuk itu, Ketua DPD Partai NasDem Sulsel ini memastikan food estate tak hanya mengandalkan tanaman padi. Namun, ada pula jagung, kelapa dan buah-buahan, seperti mangga dan lainnya.

“Saat ini, k ontribusi produksi pertanian lahan rawa pada pangsa produksi pangan nasional masih rendah karena terkendala oleh kondisi lahan yang masih marjinal,” ucap Syahrul.

Dia juga menyebut tata kelola air yang perlu diperbaiki dan budaya lokal serta keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang akan mengelola lahan pertanian.

BACA JUGA : Perluas Lahan Pertanian, Barito Utara Siap Jalankan Program Food Estate

“Minimal nanti akan ada sekian ratus hingga jutaan pohon kelapa yang bisa dikembangkan bertahap. Berikutnya, nanti bisa didirikan pabrik kelapa baru milik rakyat bukan pengusaha,” ujar mantan Bupati Gowa ini.

Masih menurut Syahrul, pengembangan kawasan tanaman pangan food estate di lahan rawa Kalteng merupakan upaya terobosan peningkatan produksi pangan dan stok cadangan pangan nasional khususnya beras. Terutama, mengantisipasi dampak pandemi Covid-19 dan krisis pangan dunia.

“Penguatan produksi pangan ke depan harus terjamin sehingga Indonesia mampu penuhi sendiri dan bahkan ekspor ke negara-negara lainnya,” ujar Syahul.

BACA JUGA : Sandang Bintang Satu, Danrem 102/Pjg Brigjen Putra Komitmen Wujudkan Kalteng Berkah

Dia mengatakan untuk menuai hasil, perlu pembenahan dan harus berlanjut tidak bisa hanya satu tahun. Tapi dua tahun ke depan agar bisa menghasilkan.

“Berapa hasil yang dimiliki sekarang tentu bukan hasil seperti itu yang kita lihat dulu. Masa depan yang dipersiapkan untuk hadirnya ketahanan pangan Indonesia yang lebih kuat,” imbuh Syahrul.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan sejak pertengahan 020 sampai dengan saat ini, sudah mengalokasikan program food estate di Provinsi Kalteng pada lahan seluas 62.455 hektare.

BACA JUGA : Politik Radikalisasi Air: Mengurai Pangkal Persoalan Pengolahan Air Bersih di Jejangkit

“Ini untuk pengembangan komoditas utama (padi) melalui kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan serta pengembangan komoditas pendukung (hortikultura, peternakan dan perkebunan),” papar Ali.

Dia berharap program food estate dapat berkontribusi pada tambahan stok pangan baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional.

BACA JUGA : Sukses Terapkan Teknologi Pertanian, Lahan Eks HPS Bisa Panen Perdana

“Kecamatan Dadahup merupakan salah satu lokasi yang diharapkan dapat memberikan kontribusi peningkatan produksi pertanian, khususnya padi,” ucap Ali.

Masih kata dia, pengembangan lahan food estate merupakan upaya lintas kementerian, TNI AD dan pemerintah daerah. “Pelibatan TNI AD sangat diperlukan, didasarkan pada upaya antisipasi dan respons cepat terhadap perubahan lingkungan strategis yang dinamis,” ujar Ali.(jejakrekam)

Penulis Balsyi
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.