Sudah Ada Pesanan Dari Luar Negeri, Produk Kampung Kopi Banjarbaru Kian Diminati

0

WALIKOTA Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin meninjau Kegiatan RT Mandiri Kelompok Masyarakat (Pokmas) Jalan Sidodadi 2, Kelurahan Loktabat Selatan, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Rabu (23/11/2022).

ORANG nomor satu di Pemkot Banjarbaru ini mengatakan Program RT mandiri yang dimanfaatkan Pokmas untuk mengembangkan lagi kampung kopi sangat berpotensi.

“Potensi kampung kopi ini sangat bagus. Apalagi banyaknya pesanan kopi dari luar negeri yang memesan langsung kopi produksi dari Pokmas kampung kopi Loktabat Selatan ini. Mudah-mudahan ini terus berkelanjutan, jadi jangan hanya sampai disini, tetapi harus tetap berinovasi, tetap harus berkreasi,” katanya.

BACA : Di Banjarbaru, Mitra Binaan Pertamina Mendapat Pelatihan Pembuatan Kopi Jahe

Aditya menyampaikan, program RT Mandiri ini yang paling penting adalah melibatkan masyarakat. Karena tujuan RT Mandiri ini adalah ingin mensejahterakan masyarakat di tingkat RT.

Sementara itu Ketua Pokmas kampung kopi Dwi Putra Kurniawan berharap, pintu keluar kopi Kalimantan Selatan ke luar negeri akan terjadi di kampung kopi.

“Ini sebuah kejutan, kami juga tidak menyangka bahwa tempat sesederhana ini di datangi oleh pembeli dari luar negeri,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Dwi Putra mengaku akhir-akhir ini didatangi pembeli dari Mesir, kemudian pembeli tersebut memesan 10 kontainer, atau setara kurang lebih 200 ton.

BACA JUGA :  Menyusuri Kenikmatan Secangkir Kopi dari Borneo Bagian Selatan

“Ini sebuah peluang potensi yang membangun ekonomi lewat tanaman budi daya yang ramah lingkungan berkelanjutan, kopi sangat cocok,” ucapnya.

Adapun dari dana RT Mandiri yang diberikan sebesar Rp 75 juta, Kampung Kopi membeli 4 buah mesin untuk membantu produksi dari pemisah kulit biji kopi hingga menjadi serbuk kopi.

“Alatnya ada 4, alat pertama ada mesin kopi untuk mengupas basah, mesin huller untuk mengupas kering, mesin roasting untuk menyangrai kopi dan mesin grinder untuk menghaluskan atau menjadikan bubuk kopi,” rincinya.

Dari 4 mesin ini, Dwi bilang dapat memproduksi langsung dari kebun hingga menjadi bubuk kopi siap jual.

“Sebelum adanya kampung kopi, kami sudah bisa memproduksi 1,5-2 ton perbulan untuk produksi kopi, dengan adanya kampung kopi dan kebun kopi di beberapa kabupaten target kita 5-6 ton perbulannya,” tutupnya.(jejakrekam)

Penulis Sheilla Farazela
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.