Ungkap Keunggulan Tol Laut dan Kalsel Gerbang IKN, Ketum ISNU Ali Masykur Musa Beri Kuliah Umum di FEB ULM

0

KETUA Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Dr KH Ali Masykur Musa memberi kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat (FEB ULM), Banjarmasin, Senin (21/11/2022).

MANTAN anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI periode 2009-2014 ini mengetengahkan materi Peran Daerah Penyangga Ibukota Negara (IKN) dalam Rangka Optimalisasi Daya Dukung Tol Laut di Kawasan Pintu Gerbang IKN di Aula Lecture Theatre FEB ULM.

Sebagai Komisaris Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Persero, Ali Masykur yang akrab disapa Cak Ali melihat posisi dan peran strategis yang bisa dimainkan Kalimantan Selatan sebagai gerbang IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

“Pelabuhan Trisakti Banjarmasin dan Pelabuhan Semayang di Balikpapan merupakan pintu gerbang lewat laut di Kalimantan. Bahkan, akses jalan tol menuju IKN telah tercantum dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Kalimantan Selatan yakni tol Banjarmasin ke Batulicin,” tutur Cak Ali.

BACA : Wujudkan Tol Laut di Pelabuhan Batulicin, Dishub Kalsel Lobi Pemerintah Pusat

Dia membagi ada empat zona IKN Nusantara berpusat di Kalimantan Timur dengan dua kota terdekat; Samarinda dan Balikpapan sebagai ‘jantung’ sebagai pusat sejarah Kalimantan Timur dengan penyediaan sektor energi terbarukan dan ‘otot’ IKN karena merupakan simpul hilir migas dan logistic Kalimantan Timur.

“Sementara, secara keseluruhan Kalimantan Timur merupakan ‘paru-paru’ dengan memperkuat pertanian hulu dan pusat wisata alam. Kerja sama antar wilayah akan memacu pembangunan Indonesia Timur,” ucap doktor studi kebijakan publik dan politik anggaran Universitas Negeri Jakarta ini.

BACA JUGA : Tol Laut Diusulkan Menyentuh Kotabaru dan Tanah Bumbu

Masih menurut Cak Ali, infrastuktur transportasi yang akan menyokong keberadaan IKN Nusantara mencakup darat, perkeretaapian, laut, udara, sungai dan penyeberangan.

“Inilah mengapa peran Pelni sebagai penyambung atau koneksi transportasi laut di Indonesia dalam mendukung distribusi logistik melalui tol laut,” ucap dosen tetap Unisma Malang ini.

Menurut Cak Ali, manfaat tol laut sangat terasa seperti bagi masyarakat guna menjamin ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting serta penurunan disparitas harga pokok.

BACA JUGA : Pembangunan Jembatan Pulau Laut Dilanjutkan, Tol Batulicin-Penajam Disiapkan

“Sedangkan, bagi pemerintah daerah bisa menjadi sarana promosi dan penjualan produk unggulan daerah serta meningkatkan investasi di daerah dalam mendongkrak nilai tambah sebagai muatan baik,” katanya.

Kemudian, beber dia, manfaat tol laut juga dirasakan pelaku usaha dalam kepastian tarif pengangkutn barang menggunakan jasa kapal swasta (komersial) yang turun, sehingga biaya pengiriman relatif terendah, hingga tersedia angkutan barang menuju daerah 3TP (tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan).

Dalam kuliah umum yang dihadiri puluhan mahasiswa itu, Cak Ali dengan menyodorkan data dan fakta layanan yang diberikan Pelni di Indonesia dalam presentasinya.

BACA JUGA : Pembangunan Lanjutan Jalan Tol Banjarbaru-Batulicin Dianggarkan Rp 150 Miliar di 2023

Sementara itu, Ketua Pelaksana Kuliah Umum geralan ISNU Kalsel bersama ULM, Syaipul Adhar memastikan organisasi yang membawahi para intelektual NU akan mengawal pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

“Makanya, lewat kuliah umum di kampung FEB ULM ini, kami menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya dalam mendiskusikan IKN lintas perspektif,” tutur mantan Direktur Utama PT Ambang Barito Nusapersada (Ambarpers) ini.

Dalam kuliah umum ini juga dihadiri Ketua PW ISNU Kalsel Prof Dr Ahsin Rifa’i, bersama sekretarisnya, Dr H Zainal Ilmi, Rektor ULM Prof Dr Ahmad Alim Bachri, serta dosen FEB yang juga sekretaris pelaksana, Dr Ahmad Yunani.

BACA JUGA : Perkuat Usulan Bupati Anang, Komisi V DPR RI Siap Golkan Jalan Tol Banjarmasin-Tabalong-IKN

Sebagai daerah penyangga dan pintu gerbang utama IKN, Syaipul Adhar mengatakan Kalimantan Selatan jelas sangat berkepentingan dalam menyediakan sumber daya manusia (SDM) terbaik yang berkontribusi dalam pembangunan IKN.

“Jangan sampai model ibukota negara baru ini seperti Jakarta. Hanya diisi oleh orang-orang Jakarta. Padahal, Banua tidak kekurangan talenta-talenta terbaik untuk bersaing dengan SDM dari ibukota,” tegas dosen Universitas Nahdlatul Ulama Kalsel ini.

Untuk itu, Syaipul Adhar berharap agar ULM bisa mengambil peran lebih dalam mencetak SDM terbaik guna mengisi pembangunan IKN di Kalimantan Timur. (jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.