Sampai Triwulan Tiga, Ombudsman Perwakilan Kalsel Sudah Terima Ribuan Akses Dan Konsultasi Masyarakat

0

SEBANYAK 1.151 pengaduan atau laporan dari masyarakat telah diterima oleh Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia Kalimantan Selatan hingga triwulan tiga pada akhir bulan September 2022.

KEPALA Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia Kalimantan Selatan, Hadi Rahman mengatakan, laporan yang ditindaklanjuti oleh Ombudsman, yakni sudah mencapai 93 persen.

“Ombudsman dalam melaksanakan hal tersebut berdasarkan Undang-Undang nomor 37 tahun 2008 Tentang Ombudsman RI, khususnya untuk pengawasan pelayanan publik, ujarnya kepada awak media, Jumat (28/10/2022).

BACA: Jelang PPDB SMA 1-3 Juli, Ombudsman Buka Posko Pengaduan Orangtua Siswa

Menurut mantan pejabat sementara Ombudsman Kalimantan Utara ini, sesuai Undang-Undang Ombudsman itu ada 8 tugas dan fungsi ombudsman, salah satunya adalah menerima laporan atas dugaan mal administrasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

“Cara penyampaian pengaduan masih didominasi oleh masyarakat yang datang langsung, dibanding melalui sambungan telepon, investigasi inisiatif, melalui whatsapp, melalui surat, melalui kegiatan penerimaan dan verifikasi laporan on the spot serta melalui email,” ujarnya.

“Sementara itu, besar substansi yang paling banyak dilaporkan sampai dengan triwulan tiga tahun 2022 yakni kesejahteraan sosial, asuransi atau jaminan sosial, perhubungan/infrastruktur, pertanahan, kepegawaian, pendidikan, kesehatan, adminduk, serta air minum,” ujarnya .

Sedangkan instansi yang banyak dilaporkan yakni pemerintah kabupaten/kota, BUMN/BUMD, BPN, kementerian/instansi vertikal, dan pemerintah provinsi.

BACA JUGA: Menolak Relokasi, Pedagang Pasar Bauntung Mengadu ke Ombudsman Kalsel

Dengan ribuan lebih akses dan laporan masyarakat ke Ombudsman tersebut, menunjukkan semakin tingginya partisipasi dan kesadaran masyarakat terhadap pelayanan publik, harapan masyarakat juga semakin meningkat, di sisi lain penyelenggara pelayanan publik juga masih ada yang belum memberikan pelayanan dengan optimal.

Hadi pun berharap, dengan laporan yang jumlah nya sudah melebihi seribu pada semester tiga ini, tentu dapat diimbangi dengan komitmen perbaikan pelayanan publik, khususnya para kepala daerah dan instansi vertikal di Kalsel.

Dalam kesempatan tersebut, Hadi juga menyampaikan berbagai kegiatan pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Perwakilan Ombudsman RI Kalsel, seperti monitoring terkait merebaknya penyakit gangguan ginjal progresif atipikal yang banyak menyerang anak-anak.(jejakrekam)

Penulis Asyikin

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.