ULAMA berpengaruh asal Martapura, Kabupaten Banjar KH Fadhlan bin H Asy’ari Al Banjari berpulang ke Rahmatullah pada Kamis (20/10/2022), saat menjalankan ibadah umrah di Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi.
KABAR wafatnya ulama yang akrab disapa Guru Fadhlan ini disampaikan oleh keluarga almarhum, Milhanah kepada awak media di Martapura bahwa Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Martapura ini tutup usia dalam umur ke-60 tahun, karena sempat mengalami sesak napas pada Jumat (17/10/2022), hingga dirawat di sebuah rumah sakit di Arab Saudi.
“Kabarnya beliau mengalami sakit asma, tapi belum tahu pastinya. Soalnya yang di sana (istri almarhum,) masih belum bisa dihubungi oleh anak beliau (Ahmad),” kata Milhanah.
BACA : Usulan PWNU Kalsel Diakomodir, 6 Tokoh Banua Masuk Jajaran PBNU Gus Yahya
Almarhum dikabarkan meninggal dunia pada Kamis, 20 Oktober 2022 sekitar pukul 12.00 Wita atau pukul 07.00 waktu Arab Saudi. Milhanah mengungkapkan, pihaknya masih belum mengetahui pasti apakah jenazah almarhum akan dipulangkan ke Tanah Banjar atau dimakamkan di Tanah Haram, Arab Saudi.
“Masih belum tahu pasti, tapi ini anak beliau yang bernama Ahmad atau Guru Ahmad menuju ke sana (Mekkah) untuk menyusul,” katanya,
Untuk kepastiannya, Milhanah mengatakan pihak keluarga yang menunggu di kediaman almarhum di Antasan Senor, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar.
BACA JUGA : Tokoh Ulama, Habaib, Ramai Dukung H Rusli – Guru Fadhlan di Pilbup Banjar 2020
“Kabar selanjutnya apakah beliau dimakamkan di sana (Mekkah) atau di Martapura kemungkinan akan diketahui malam ini,” ucap Milhanah.
Kabar wafanya Guru Fadhlan yang merupakan A’wan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa bakti 2022-2027 menyebar di keluarga besar ormas Islam terbesar ini.
BACA JUGA : Lewat Jargon ‘Manuntung’, Duet Rusli-Guru Fadhlan Diklaim Layak Pimpin Kabupaten Banjar
Apalagi, dalam Guru Fadhlan merupakan mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banjar serta tokoh NU di Martapura, karena merupakan Rais Syuriah PCNU Kabupaten Banjar. Bahkan, pada Pilkada Banjar 2020 lalu, Guru Fadhlan sempat mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Banjar bersama H Rusli, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Banjar sebagai calon bupati.
Pertalian darah dengan KH Muhammad Zaini Abdul Ghani Al Banjari (Guru Sekumpul) dengan Guru Fadhlan cukup kental. Karena ibu Guru Fadhlan merupakan adik kandung, ayah Guru Sekumpul, yakni Abdul Ghani.
BACA JUGA : Akhiri Masa Jabatan, Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta Pamit ke Ulama Martapura
Ulama kelahiran Martapura 16 Desember 1962 pernah menimba ilmu agama Islam di Ponpes Darussalam Martapura, kemudian belajar ke Bangil, Jawa Timur dengan ulama Banjar terkemuka KH Muhammad Syarwani Abdan atau Guru Bangil.
Seruan untuk menggelar shalat ghaib diumumkan PWNU Kalsel dalam suratnya bernomor: 133/PW/Tanf.A.I/SH/X/22, tanggal 20 Oktober 2022/24 Rabiul Awwal 1444 H.
Imbauan shalat ghaib untuk Guru Fadhlan ini diteken Rais Syuriah PWNU Kalimantan Selatan KH Muhammad Ramli dan Wakil Katib Syuriah, Dr Humaidi Abdusami serta Ketua Tanfidziyah PWNU Kalsel Dr H Abdul Hasib Salim bersama sekretarisnya, Berry Nahdian Forqan.
BACA JUGA : Ajak Masyarakat Jadikan Ulama Sebagai Panutan Dan Teladan, Paman Birin Hadiri Haul Datu Kalampayan Ke-216
Seruan ini ditujukan kepada seluruh jajaran PWNU Kalsel, PCNU se-Kalsel, ketua dan pengurus badan otonom wilayah dan cabang NU se-Kalsel serta ketua dan jajaran pengurus lembaga-lembaga wilayah dan cabang NU se-Kalsel.
BACA JUGA : Islam di Nusantara Tak Lepas dari Pengaruh Ulama Banjar Syekh Arsyad Al Banjari
“Sehubungan dengan wafatnya KH Muhammad Fadhlan Asy’ari (Awan PBNU) dan Wakil Pimpinan Ponpes Darussalam Martapura di Kota Mekkah Al Mukarramah pada Kamis (20/10/2022), diimbau untuk menyelenggarakan shalat ghaib, pembacaan Yasin dan tahlil untuk almarhum,” begitu surat imbauan dari PWNU Kalsel.(jejakrekam)