Ucapkan Selamat Datang ke Kalsel, Parade Jukung Hias Meriahkan Even MTQ Nasional XXIX di Banjarmasin

0

RIBUAN warga Banjarmasin tetap bertahan di tepi Siring 0 Kilometer dan Siring Piere Tendean, Selasa (11/10/2022) malam, walau diguyur hujan rintik-rintik.

MEREKA antusias melihat parade jukung hias dengan lampu warna-warni yang lalu lalang di Sungai Martapura, demi memerihakan gelaran MTQ Nasional XXIX 2022 Kalimantan Selatan.

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menyampaikan rasa  syukur bisa dipercaya menjadi tuan rumah gelaran MTQ Nasional  XXIX ini. Ini karena sudah 52 tahun Kalsel tidak pernah menjadi tuan rumah.

BACA : Festival Jukung Hias Tanglong, Ribuan Penonton Padati Siring Menara Pandang

“Semoga pelayanan yang kami berikan mulai dari penjemputan,  hingga kepulangan nanti memberikan rasa nyaman dan kesan yang baik bagi seluruh kafilah  yang datang di Kalsel ini,” kata Paman Birin, sapaan akrab Gubernur Kalsel ini.

Panitia Pelaksana Pawai Ta’aruf MTQ XXIX 2022 Kalsel, Plt Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga,sekaligus Kasi Pengembangan Olahraga Rekreasi, Tradisional dan Layanan Khusus Dispora Kalsel, Budiono mengatakan, panitia mengundang 10 perwakilan kafilah dari setiap provinsi yang mengikuti MTQ.

BACA JUGA : Penumpang Kelotok asal Tamban Terkepung ‘Pampangan’ Sungai Martapura di Jembatan Antasari

“Malam ta’aruf dalam rangka memeriahkan pelaksanaan MTQ XXIX tahun 2022, ini seperti ucapan  selamat datang kepada tamu undangan yang datang ke Kalimantan Selatan,” ucap Budiono.

Jukung hias memadati perairan Sungai Martapura untuk memeriahkan MTQ Nasional XXIX Kalsel 2022 di Banjarmasin. (Foto Iman Satria)

Maulana, salah seorang fotograger yang datang sejak sore hari ini sengaja menunggu moment langka tersebut pada jam biru (blue hour), dimana pada jam tersebut langit berwarna biru dengan ada sedikit cahaya jingga. 

BACA JUGA : Sempat Vakum 2 Tahun, Atraksi Perahu Hias Festival Budaya Pasar Terapung Jadi Hiburan Rakyat

Fenomena ini dikatakan Maulana, terjadi dua kali sehari, pagi sebelum matahari terbit dan sore hari setelah matahari terbenam, blue hour ini berlangsung sangat singkat hanya sekitar 10-30 menit, durasi ini juga berbeda-beda, dipengaruhi oleh cuaca dan letak geografis ditempat kita berada.

“Momen tersebut tentu sangat bagus dipadukan dengan warna-warni lampu jukung hias. Walaupun, saya tidak mendapatkannya karena hujan, namun saya cukup puas dengan foto yang saya dapatkan hari ini,” ucap Maulana.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.