Bahas Pengembalian Harta Kesultanan Banjar, Jurnalis Belanda Wawancara Keturunan Pangeran Hidayatullah

0

RENCANA pengembalian 100.000 benda yang dijarah kolonial Belanda ke Indonesia dijanjikan oleh Raja Belanda Willem Alexander sewaktu bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, pada 2020 lalu.

DI ANTARA 100.000 benda bersejarah terdiri dari dokumen, benda-benda berharga. Termasuk di antaranya adalah Intan Sultan Adam yang kini masih disimpan di Rijkmuseum, Amsterdam, Belanda.

Demi memuluskan rencana itu, sejumlah jurnalis dari stasiun televisi NRC Belanda berbasis di Amsterdam menemui keturunan ke-4 Pangeran Hidayatullah di Jakarta.

Para awak media NRC Belanda ini pun mewancara Pangeran Yusuf Isnendar yang akrab disapa Pangeran Cepi di Museum Nasional RI atau Museum Gajah, Jalan Merdeka Barat 12, Jakarta, Minggu (2/10/2022).

BACA : Intan Sultan Adam, Rampasan Perang Banjar Yang Kini Dikoleksi Museum Belanda

“Kedatangan jurnalis televisi dari NRC Belanda ini juga membahas soal rencana pengembalian benda jarahan kolonial Belanda ke Indonesia. Termasuk untuk intan Sultan Adam dan lainnya yang masih disimpan di Rijkmuseum Amsterdam,” ucap Pangeran Cepi.

Menurut dia, harta benda Kesultanan Banjar itu dirampas Belanda selama berlangsung Perang Banjar (1859-1863 versi sumber Belanda). Untuk pengembaliannya, para jurnalis Belanda ini pun memastikan siapa saja yang menjadi ahli waris dari harta benda itu.

BACA JUGA : Cerita Keris Abu Gagang dan Pangeran Hidayatullah di Tanah Pengasingan

“Saya diwawancara jurnalis NRC seputar jati diri saya sebagai generasi keempat dari Pangeran Hidayatullah (Raja Banjar bergelar Sultan Hidayatullah Halil Illah, berkuasa September 1859-2 Maret 1862). Kemudian, soal sejarah Perang Banjar hingga perampasan harta Kesultanan Banjar yang kemudian dibawa ke Belanda,” tutur Pangeran Cepi.

Cepi menyebut sebagai bukti bahwa sejumlah kekayaan Kesultanan Banjar itu telah dirampas Belanda, di antaranya adalah Intan Sultan Adam seberat 103 karat yang disimpan di Rijkmuseum Amsterdam.

BACA JUGA : Keraton Dibumihanguskan, Belanda Sita Regalia Kesultanan Banjar

“Sebenarnya, saya jelaskan kepada para jurnalis NRC Belanda itu bahwa bukan hanya batu permata, tapi harta kekayaan Kesultanan Banjar banyak dirampas dan dibawa ke Belanda,” tutur Cepi.

Sebagai penerus trah Kesultanan Banjar dan lahir di Cianjur, Jawa Barat yang menjadi daerah pengasingan Pangeran Hidayatullah, Cepi juga menunjukkan sejumlah aset Kesultanan Banjar yang ada di Museum Nasional RI di Jakarta.

BACA JUGA : Melintas Batas Benteng Tatas, Dibina Inggris hingga Bumi Hangus

“Seperti mahkota Sultan Banjar, dulu selalu dipamerkan di Museum Nasional (Gajah) RI. Waktu zaman kakek dan orangtua saya, masih dipamerkan. Namun, sekarang, tidak lagi dipamerkan oleh pihak museum, saya tak tahu apa alasannya,” tutur Cepi.

Proses wawancara awak media stasiun TV Belanda, NRC dengan Pangeran Yusuf Isnendar atau Pangeran Cepi di Musuem Gajah dan kediamannya di Jakarta. (Foto Istimewa)

Usai wawancara di Museum Gajah Jakarta, jurnalis NRC Belanda pun berkunjung ke kediaman Pangeran Cepi di Cikampek, Jakarta. Terjadi dialog cukup hangat seputar Perang Banjar, Kesultanan Banjar hingga harta benda yang dirampas kolonial.

BACA JUGA : Benteng Oranje Nassau, Simbol Supremasi Belanda Pemicu Perang Banjar

Menurut dia, kedatangan para jurnalis Belanda ini awalnya diagendakan pada pada 2021. Namun, akibat pandemi Covid-19, sehingga ditunda pada Oktober 2022.

Cepi menyebut para jurnalis Belanda ini memastikan siapa pewaris sah harta benda Kesultanan Banjar yang dirampas untuk dikembalikan ke Indonesia.

BACA JUGA : Ketika Wabah Cacar Mengubah Sejarah Perang Barito-Banjar

Di kediaman Pangeran Cepi, para jurnalis Belanda pun diperlihatkan sejumlah warisan yang masih dipelihara keluarga besar keturunan Pangeran Hidayatullah seperti cap stempel kerajaan, keris Abu Gagang, dokumen dan bukti-bukti sahih lainnya yang dimiliki para Raja atau Sultan Banjar.

“Rencananya, usai wawancara saya, para jurnalis Belanda ini akan bertemu pihak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), baru nanti akan bertolak ke Banjarmasin selama tiga hari,” ungkap Cepi.

BACA JUGA : Perang Banjar di Hulu Barito dan Karamnya Onrust (2)

Soal rencana pengembalian benda-benda bersejarah dan berharga oleh Belanda, Pangeran Cepi menegaskan dirinya bersama keluarga besar menyambut gembira sebagai pewaris sah Kesultanan Banjar.

“Rencana pengembalian benda-benda bersejarah khususnya rampasan dari Kesultanan Banjar itu sudah diproses sejak 2019. Namun, terhenti akibat pandemi Covid-19,” pungkas Cepi.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/tag/perang-banjar/
Penulis Syahminan
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.