RUMAH kuno bergaya indis yang merupakan kediaman arsitek Belanda perancang Kota Banjarbaru, Van der Pijl di Jalan A Yani Km 35, Loktabat, Banjarbaru sudah nyaris rata dengan tanah.
TAMPAK atap rumah tua itu sudah dicopot, dan beberapa dinding bolong-bolong sudah dibongkar oleh para pekerja. Halaman rumah sang arsitek Belanda yang disematkan gelar sebagai Bapak Pembangunan Kota Banjarbaru, sudah penuh tumpukan material dan tanah merah.
Apa tanggapan Pemkot Banjarbaru? Wakil Walikota Banjarbaru Wartono mengaku pihaknya tak berdaya, karena tidak memiliki wewenang atas properti milik Van der Pijl, perancang Kota Banjarbaru dengan konsep ‘Garden City’ usai mendapat perintah dari Gubernur Kalimantan (Selatan) Raden Tumenggung Arya Milono pada 9 Juli 1954 itu.
BACA : Konsep Kota Taman Banjarmasin Thomas Karsten dan Banjarbaru ala Van der Pijl
“Sebenarnya Pemkot Banjarbaru inginmelestarikan bangunan yang memiliki nilai sejarah di Banjarbaru, hanya saja bangunan milik Van der Pijl ini tidak tercatat sebagai aset pemerintah kota,” ucap Wartono kepada awak media di Banjarbaru, usai mengikuti rapat paripurna di DPRD Kota Banjarbaru, Selasa (20/9/2022).
Karena bukan aset milik pemerintah kota, Wartono menyebut pihaknya tidak bisa menghalangi pemilik terakhir untuk merobohkan rumah milik arsitek bernama asli Dirk Andries Willem Van der Pijl itu.
BACA JUGA : Hargai Jasa Bapak Pembangunan, Pemkot Banjarbaru Dirikan Baliho Biografi Van Der Pijl
“Sebab, ahli waris Van der Pijl sudah menjual rumah dan lahannya ke pihak lain,” ucap mantan Wakil Ketua DPRD Banjarbaru dari Fraksi PDI Perjuangan ini.
Wartono juga bilang, sejatinya pemerintah kota dapat melindungi bangunan bernilai sejarah apabila ahli waris menghibahkannya. Namun, faktanya dalam kasus bangunan Van der Pijl itu ternyata ahli waris justru tidak melakukannya, melainkan menjual kepada pihak lain.
“Pemerintah kota tidak ada keterlibatan alas hak untuk menolak perobohan banguan Van der Pijl tersebut,” kata Wartono.
BACA JUGA : Rumah Arsitek Belanda Van der Pijl Akhirnya Dirobohkan, Pro-Kontra Soal Cagar Budaya Mengemuka
Disinggung perihal bahwa pihak keluarga Van der Pijl sempat berupaya melobi pemerintah kota maupun Pemprov Kalsel guna menyelamatkan rumah bersejarah itu namun terhalang masalah anggaran, Wartono berkilah tak bisa memaksakannya.
“Harus memahami, keuangan Pemkot Banjarbaru belum memungkinkan untuk bisa membeli lahan tersebut apalagi dua tahun dilanda pandemi Covid-19, sehingga anggaran terbatas,” kata Wartono.
BACA JUGA : Mau Dirobohkan, Rumah Bersejarah Van der Pijl, Pendiri Banjarbaru Harus Diselamatkan
Diketahui sebelumnya, rumah Van der Pijl yang berada di seberang Taman Minggu Raya Banjarbaru dengan luas lahan 1000 m² sudah beralih tangan hingga tiga kali.
Pantauan jejakrekam.com di lapangan pada Selasa (20/9/2022) pukul 14.05 Wita, kondisi bangunan nampak akan segera dirobohkan. Bangunan tersebut sudah tidak memiliki atap, tersisa hanya dinding-dinding putih yang perlahan akan rata dengan tanah, sebab para tukang yang berada di lokasi tampak menghancurkan bangunan tersebut menggunakan palu godam.(jejakrekam)