Akaracita Dengungkan Gamalan Banjar, BJMC 2022 Hentak Objek Wisata Gua Limbuhang

0

KALI pertama dihelat even musik jazz bertajuk Barabai Jazz Music Camp (BJMC) di Objek Wisata Goa Limbuhang, Desa Haliau, Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Sabtu (17/9/2022) malam.

TAK hanya mempromosikan keberadaan destinasi wisata alam baru yang dikelola BUMDes Haliau berkolaborasi dengan Jam Organizer, even ini pun menyuguhkan para talenta baru khususnya di musik genre jazz.

Atraksi para pementas BJMC memukau para penonton, terutama para penikmat musik dan fotografer. Digeber sejak pagi hingga malam, band akustik dari Barabai, dan lainnya tampil menghentak panggung.

Sebagai bintang tamu BJMC dihadirkan Jazz Ethnic dan Akaracita Banjarbaru dikoordinator Novyandi Saputra. Selain itu, ada pula penampilan solo gitar, drummer cilik, pertunjukan tari komtemporer hingga pesulap Kasumba Habang.

Saat tampil di atas panggung penuh cahaya, Akacarita  menyuguhkan karya mini album Derana dengan alunan gamelan Banjar. Lantunan lagu dan musik berpadu syahdu dan romatis itu membawa para penikmat bisa merasakan kehangatan suasana destinasi wissata Gua Limbuhang pada malam itu.

BACA : Jadi Pembeda, Akacarita Suguhkan Musik Etnik dengan Gamalan Banjar di Tahura Music Festival

Ada empat karya disajikan Akacarita. Yakni, Binar, Jeda, Dan Malam serta Luruh yang memberi kesan berbeda di atas panggung BJMC.

“Akar lagu dan musik yang dibawa Akaracita adalah jazz dan gamalam yang mengekspresikan kebebasan dan perlawanan,” ucap Novyandi Saputra, sang komposer Akacarita.

Akademisi musik dan seni pertunjukan FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini mengatakan alunan gamalan Banjar yang dielaborasikan dengan sentuhan musik jazz membawa pesan simbolik adanya spirit kebebasan dan perlawanan terhadap kemapanan pakem gamalam keraton.

BACA JUGA : Berbagi Tugas, NSA PM Fokus Kelola Even dan Akacarita Garap Musik Tradisional Banjar

Gitaris Akacarita, Feriadhi menambahkan bahwa karya Derana ini merupakan ikhtiar untuk membawa alunan gamelan Banjar ke ruang yang lebih pop.

“Jadi, alunan gamalan Banjar juga dinikmati dengan cara baru dan sudut pandang orang hari ini,” kata Feriadhi.

Tak hanya Akacarita asal Banjarbaru. Penampilan Penembak Jita, B-Voice, Parisj Van Borneo String Ensamble, Kampung Kustik, Arion Kustik, solo gitar Jayadi Firdaus, Solo Drum EL, dan Tari Kontemporer dari Feby dan Anggi, turut menghipnotis para penonton.

BACA JUGA : Gagas Objek Wisata Pantai Mangkiling, Cara Pemuda Pegunungan Meratus Lawan Eksploitasi Hutan

Para penonoton tak berajak dari tempat duduk guna menyaksikan penampilan para pementas di Barabai Jazz Music Camp 2022 di Objek Wisata Gua Limbuhang. (Foto Novyandi Saputra)

Wakil Ketua Umum DPW Gekrafs Kalsel Nopi mengatakan gelaran musik jazz di Desa Haliau ingin memberi satu pesan bahwa semangat gotong itu telah diwujudkan masyarakat desa.

“Masyarakat Desa Haliau melalui pemerintah desa dan Bumdes Haliau ini bergotong royong membangun ruang ekspressi dan  melahirkan dan mengembangkan ruang kultural yang organik, mempertemukan banyak kalangan melalui ekspresi jazz,” tutur Nopi.

BACA JUGA : Komisi V DPR Dorong Bandara Baru Dibangun di Barabai HST

Di mata Nopi, kreativitas masyarakat Desa Haliau jelas menghadirkan kehidupan syahdu desa di antara hiruk pikuk kota yang kekurangan waktu untuk beraktivitas.

“Even-even semacam ini merupakan wahana untuk menikmati ruang. Jelas, Desa Haliau telah memberi kita sebuah semangat nyata untuk menghidupkan kreativitas bagi lumbung ekonomi baru bagi desa,” kata Nopi.

Sementara itu, Ketua Jam Organizer, Niezar Perdana mengungkapkan BJMC merupakan kolaborasi pihaknya dengan BUMDes Haliau.

“Kami ingin mengenalkan objek wisata Gua Limbuhang bisa dilirik wisatawan lokal maupun internasional,” pungkas Niezar.(jejakrekam)

Penulis Herry Yusminda
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.