Teater Kekuasaan dan Persekutuan Kaum Oligarki

0

Oleh : Muhammad Uhaib As’ad

KONTESTASI Pilpres 2024 masih dua tahun. Hiruk pikuk libido kekuasaan menjadi tontonan erotisme yang menghiasi media sosial. Inilah teater kekuasaan yang dimainkan para boneka oligarki.

BONEKA oligarki mendramatisasi dan mengekploitasi  sensualitas politik dengan kebohongan dan kemunafikan. Para elite politik dan kaum oligarki telah mengkapitalisasi kebohongan dan kemunafikan yang dipertontonkan di depan publik. Persekutuan para elite politik dan kaum oligarki telah memainkan drama politik dan ekonomi secara sempurna.

Turbulensi politik dan ekonomi saat ini sesungguhnya gambaran kegagalan pemerintah dalam mengelola kebijakan negara karena kekuasaan negara telah tersandera telah dikuasai para oligarki atau predator ekonomi.

Predator ekonomi menyusup dalam struktur kekuasaan dan mendikte kebijakan negara termasuk merampok dan menguasai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menguasai lembaga politik atau partai politik sebagai arena peternakan para oligarki-predator. Para oligarki-predator telah menakar dan menyusun kekuatan kapital, khususnya bagi kontestasi Pilpres 2024 datang.

BACA : Bangun Kesadaran Politik, Uhaib Beber Kuatnya Cengkeraman Oligarki di Pesta Pilkada Kalsel

Para oligarki-predatoris itu akan mendukung kandidat presiden yang bisa melindungi dan mengamankan kepentingan bisnis mereka. Partai politik dan calon presiden sudah dikantong kaum oligarki-predaror yang akan dimainkan 2024 datang.

Skenario kaum oligarki itu sudah terbaca secara jelas dan bersekutu untuk memuluskan dukungan mereka dan akan mematahkan calon presiden di luar kehendak mereka. Artinya, kendati pun pilpres masih dua tahun lagi, namun strategi dan persiapan modal kaum oligarki sudah selesai. Kalau demikian halnya, semakin jelas bahwa pilpres datang adalah panggung teater yang telah dipersiapkan kaum oligarki dan kuasa modal  menjadi alat perjudian yang tidak terhindari.

BACA JUGA : Hanya Simbol Kedaulatan Rakyat, Demokrasi Indonesia Kini ‘Dibajak’ Oligarki

Perjudian politik kekuasaan yang dikendalikan para oligarki itu akan membawa alam demokrasi kedalam kegelapan dan demokrasi akan mati suri seperti yang diucapkan Professor Noreena Herzt dalam bukunya Silent Take Over and Dead of Democracy.

Sebagai negara yang memilih jalan demokrasi, bangsa ini telah menanggung beban sejarah. Praktik korupsi dan perampokan sumber-sumber ekonomi semakin oleh orang-orang memiliki kekuasaan telah membawa negeri ini  mengalami  sesak napas dan diperparah lagi dengan kebijakan pemerintah yang tidak bijak seperti menaikkan harga BBM dengan berbagai argumen yang tidak masuk akal.

BACA JUGA : Oligarki Kian Kuat Picu Konflik Sosial, Para Pakar di Dunia Suarakan Keprihatinan Bersama

Kebijakan yang tidak bijak itu telah melahirkan kemarahan kolektif dimana mana. Apa yang akan terjadi bila kemarahan dan caci maki kolektif ini terus menerus ini berlangsung? Seharusnya pemerintah tidak buta tuli dengan situasi yang tidak kondusif ini.

Situasi yang akan melahirkan eskalasi  kemarahan lebih parah lagi. Egoisme dan arogansi kekuasaan seperti ini tidak perlu dipertahankan atas nama subsidi BBM dan rakyat diperlukan sebagai pengemis. Subsidi BBM selama ini lebih banyak dinikmati kelompok tertentu dan para mafia BBM.

BACA JUGA : Negara dalam Cengkraman Oligarki dan Pengkhianatan terhadap Daulat Rakyat

Para rezim BBM telah menikmati dan bergelimang dengan gaji tinggi di tengah antrean panjang mobil di mana-mana sekadar mendapatkan BBM. Pengelolaan BBM yang carut marut selama ini akibat praktik mafia yang dibiarkan dalam jaringan terstruktur.

Di negeri ini hampir tidak ada lagi ruang ekonomi yang steril dari praktik mafia dan korupsi yang membuat negeri menjadi bangkrut. Betapa susahnya menata negeri ini secara politik dan ekonomi demikian membangun kesejahteraan dan keadilan bagi semua rakyat. Rakyat diperas sedemikan rupa atas nama kebijakan yang tidak jelas. Negara tampil bagikan predator dan memangsa sendiri.(jejakrekam)

Penulis adalah Direktur Pusat Studi Politik dan Kebijakan Publik Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2022/09/16/teater-kekuasaan-dan-persekutuan-kaum-oligarki/,Oligarki,skenario Oligarki
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.