Mengaktualisasikan Ornamen Rumah Tradisional Banjar dalam Motif Kain Sasirangan

0

LOMBA desain motif sasirangan diikuti 27 peserta. Mereka pun harus menghiasi kain putih untuk lukisan motif sasirangan ukiran khas (rumah) Banjar di Rumah Anno 1925, Banjarmasin.

PESERTA dibagi dalam dua kategori. Yakni, 18 pewarna tekstil dan 9 pewarna alami. Sebagai juri dipercayakan kepada Ketua Dewan Kesenian Kota Banjarmasin Hajriansyah, Faisal Embron (pemerhati ukiran Rumah Banjar) dan Yeyen Yustan (pengamat sasirangan dan budaya Banjar) serta Ketua Tim Penggerak PKK Kota Banjarmasin, Siti Wasilah, istri Walikota Ibnu Sina.

“Dalam lomba motif sasirangan ini memang berbagai macam model rumah Banjar diadaptasi para peserta,” ucap Hajriansyah kepada jejakrekam.com, Jumat (16/9/2022).

Kebanyakan para peserta merupakan pengrajin kain sasirangan binaan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin bersama Dekranasda Kota Banjarmasin.

BACA : Diikuti 27 Peserta, Festival Desain Sasirangan Ke-6 Digelar

Periset kain sasirangan ini mengakui beberapa motif seperti Lam Jalalah, Kambang dalam Jambangan, Daun Jaruju, Naga Balimbur dan lainnya disuguhkan para peserta.

“Sebenarnya, ujung penilaian bukan sekadar menerapkan motif, tapi pemahaman sejarah-budaya mengenai motif, pengkomposisian motif dalam kesatuan ornamen (estetika). Termasuk pula kemungkinan pengaplikasiannya dalam barang jadi seperti pakaian, tas, kerudung dan sebagainya,” tutur Hajriansyah yang pernah menimba ilmu di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini.

BACA JUGA : Menyoal Konsep Kampung Tematik, Antropolog ULM : Jangan Sasiranganisasi Diterapkan di Banjarmasin

Menurut owner Kampung Buku (Kambuk) Banjarmasin ini, dari masing-masing peserta diberi tempo 2 menit untuk mempresentasikan desain, tentu para juri punya penilaian tersendiri. Terutama, pada nilai budaya dan wawasan lainnya.

“Apalagi, dalam lomba kali ini dibagi dalam dua kategori desain dengan pewarna alam dan pewarna tekstil. Jadi, akan dipilih masing-masing enam besar setiap kategori,” beber Hajriansyah.

BACA JUGA : Rumah Berornamen Banjar Sarat Nilai Luhur, Sayang Kini Kian Tersingkir

Agar lebih selektif, hasil penjurian Hajriansyah Cs akan dibawa lagi sebagai pembanding dari juri asal Jakarta. Terutama, desainer nasional. “Untuk pengumuman para pemenang akan diumumkan pada puncak Banjarmasin Sasirangan Festival 2022 pada 30 September 2022 nanti,” kata Hajriansyah.

Menurut dia, seni sirang atau jemputan pada kain sasirangan khas Banjar tak hanya sisi teknis, namun juga kreativitas atas motif dan ornamennya.

BACA JUGA : Teliti Kain Sasirangan, Ketua DK Banjarmasin Sesalkan Motif Klasik Sarigading Tak Diterapkan Optimal

“Dalam wacana alam pikiran kolektif orang Banjar sebagai pembuatnya dibentuk oleh pengetahuan (kearifan) lokal terkait bentuk, makna filosofis, dan wawasan lain terkait tetumbuhan dan fauna serta norma sosial keagamaan orang Banjar itu. Inilah makna yang harus digali lebih mendalam,” pungkas Hajriansyah.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.