Mau Dirobohkan, Rumah Bersejarah Van der Pijl, Pendiri Banjarbaru Harus Diselamatkan

0

MESKI sudah beralih tangan hingga tiga kali, rumah pendiri Kota Banjarbaru, Van der Pijl di Jalan A Yani Km 35, Loktabat Banjarbaru yang kabarnya bakal dirobohkan jadi keprihatinan bersama.

KONDISI rumah bergaya arsitektur kolonial indis (indische empire style) ditandai dengan bentuk atap khas dan halaman luas, tampak memprihatinkan. Termasuk, lubang angin yang luas menyiasati cuaca tropis yang panas, sehingga bisa membawa kesejukan ke dalam rumah.

Rumah tua yang berada di seberang Taman Minggu Raya Banjarbaru itu seakan tak terawat, terlihat dari halamannya yang kini penuh tumpukan material. Sebagian dindingnya bolong dan atap terkelupas, seperti hendak dirobohkan.

“Rumah pendiri Kota Banjarbaru, Var der Pijl itu memang sudah beralih tangan atau terjual tiga kali. Tapi tidak ada upaya untuk menyelamatkan situs bersejarah bagi Banjarbaru,” ucap jurnalis senior, Budi ‘Dayak’ Kurniawan kepada jejakrekam.com, Jumat (16/9/2022).

BACA : Konsep Kota Taman Banjarmasin Thomas Karsten dan Banjarbaru ala Van der Pijl

Budi pun memposting lewat akun facebook hingga memasukkan soal penyelamatan kediaman sang arsitek Belanda pendiri Banjarbaru, Van der Pijl ke Podcast Ini Budi.

“Van der Pijl memang bisa dikenang dari banyak sisi. Sebagian besar sisi itu tentulah hal-hal yang baik. Namun, itu seperti hanya sekadar jadi masa silam. Di era yang berubah, yang konstan tentulah hanya perubahan. Yang sering jadi soal, pendulum perubahan tak selalu berbuah kebaikan,” tulis mantan wartawan Banjarmasin Post ini.

Menurut Budi, usai Van der Pijl berpulang, peninggalannya pun seperti ikut berpulang. Banjarbaru tumbuh tak seperti kota yang didesain Van der Pijl.

“Selembar peta tua desain kota Banjarbaru yang ditulis tangan di dinding SMK YPK menjadi saksi bisu. Betapa sebuah desain ilmiah kota seperti di Eropa itu akhirnya lindap,” kritik Budi.

BACA JUGA : Hargai Jasa Bapak Pembangunan, Pemkot Banjarbaru Dirikan Baliho Biografi Van Der Pijl

Sepeninggal Van der Pijl, rumah tempatnya tinggal dulu didiami salah satu putrinya. Di rumah itu lah Van der Pijl dulu bekerja, mendesain kota, dan menikmati kopi dengan sebatang rokok. Tak jauh dari rumah Van der Pijl, tinggal Zafry Zamzam dan Said Hasyim, tiga sahabat akrab yang turut mewarnai wajah Banjarbaru.

“Karena sang putri sudah berusia cukup senja, rumah Van der Pijl tak lagi bisa terawat seperti  ketika ia masih ada. Kadang rumput di halaman rumah meninggi. Kadang semak belukar subur. Kadang atap rumah bocor,” tutur Budi.

Suatu saat misalnya, sang puteri Van der Pijl meminta tolong kepada almarhum Ogi Fajar Nuzuli (Wakil Walikota Banjarbaru) untuk membantu membersihkan halaman.

“Saat itu, Bang Ogi meminta petugas kebersihan dari Pemkot Banjarbaru untuk menyiangi rumput, menyapu halaman, dan mengganti atap yang bocor,” kata Budi.

BACA JUGA : Teruskan Cita-Cita Pendahulu, Aditya-Wartono Berziarah ke Makam Van Der Pijl dan Nadjmi Adhani

Hingga karena menua, sang puteri Van der Pijl sudah tak lagi kuasa merawat rumah penuh sejarah itu. Bagi Budi, Banjarbaru relative beruntung sebagai kota yang dibangun di Kalsel dengan perhitungan dan pendekatan ilmiah, terutama dari sisi tata ruang dan infrastruktur.

“Sosok di balik pendekatan ilmiah itu adalah Van der Pijl, orang Belanda yang menjadi pegawai negeri sipil Pekerjaan Umum di Kalsel dan mendesain Banjarbaru, juga Palangka Raya di Kalteng,” tutur mantan Redaktur Pelaksana Harian Sinar Kalimantan ini.

Kondisi pagar bekas kediaman arsitek Belanda yang merancang Kota Banjarbaru, Van der Pijl yang akan dijag

Menurut dia, Van der Pijl kemudian membangun Banjarbaru  menggunakan pendekatan arsitektur Belanda. Kota dibangun dalam bentuk blok-blok. Di setiap blok terdapat sekolah, rumah ibadah, dan ruang publik.

“Van der Pijl menamakan blok-blok itu sebagai Banjarbaru 1 hingga Banjarbaru 4. Setiap jalan di masing-masing Blok diberi nama yang khas, dari jenis batu, bunga, hingga pohon. Di masa lalu, orang Banjarbaru langsung tahu di kawasan mana seseorang tinggal hanya dengan menyebut nama jalan!,” katanya.

BACA JUGA : Koreografi ‘Banjarbaru Tempo Doeloe’ Hadir di Tengah Gemerlap Nanang-Galuh Banjarbaru 2022

Masih menurut Budi, tak pembangunan fisik, Van der Pijl juga terlibat dalam kehidupan sosial. Ia misalnya pernah dipercaya masyarakat menjadi bendahara pembangunan sebuah masjid di Banjarbaru.

“Toleransi dan keberagaman sudah ada dan terbukti sejak dulu di Banjarbaru. Van der Pijl juga bervisi melintasi zaman. Ia bersama Pak Said Hasyim dan kawan-kawan mendirikan STM pertama di Kalsel –kini orang mengenalnya sebagai SMK YPK,” katanya.

Bahkan, kata Budi, Van der Pijl dan kawan-kawannya paham, seiring pembangunan PLTA Riam Kanan (PLTA Ir H Pangeran Muhammad Noor) dan berbagai instalasi listrik, juga pabrik kertas, paku, dan baja, akan diperlukan tenaga kerja yang berkualitas dan siap pakai. Maka YPK lah “pabrik” sumber daya berbagai proyek pemerintah di Banjarbaru dan Kalsel.

BACA JUGA : Permata dari Boomstraat, Jejak Sejarah de Javasche Bank di Banjarmasin

“Van der Pijl pula mendesain, membangun, dan menata, kawasan yang kini menjadi Kantor Pemkot Banjarbaru. Seperti khas desain Belanda yang selalu membangun berbagai kawasan dilengkapi boulevard, Van der Pijl menerapkannya langsung. Ia juga membangun jalan yang saling berhubungan di sekitar pusat pemerintahan,” beber Budi.

Keprihatinan juga disuarakan akademisi Prodi Sendratasik FKIP ULM Novyandi Saputra mengusulkan agar rumah Van der Pijl itu dicagarbudayakan. Hal ini berdasar UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

BACA JUGA : Harjad Kota Banjarbaru ke-23, Sejumlah Pejabat Tabur Bunga di Makam Nadjmi dan Ogi

“Seperti pada Pasal 5 UU Cagar Budaya bahwa benda, bangunan, atau struktur dapat diusulkan sebagai benda cagar budaya, bangunan cagar budaya atau struktur Cagar Budaya apabila memenuhi kriteria berusia 50 tahun lebih, mewakili masa gaya paling sinakgt 50 tahun serta memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan; dan memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa,” tulis owner Rumah Oettara Banjarbaru ini.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2022/09/16/mau-dirobohkan-rumah-bersejarah-van-der-pijl-pendiri-banjarbaru-harus-diselamatkan/,Rumah van der vilj banjarbaru
Penulis Sheilla Farazela
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.