173 Mahasiswa FKIP ULM Diterjunkan ke Desa, Atiek : Dapat Menjadi Problem Solver yang Baik

0

FAKULTAS Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ULM miliki  program unggulan mandiri dalam rangka Program MBKM Bina Desa. Program bina desa ini melibatkan 173 mahasiswa tiap program studi di FKIP yang diterjunkan langsung ke desa dari 12 September hingga 7 Nopember 2022 mendatang.

ATIEK Winarti, Wakil Dekan I FKIP ULM bidang Akademik mengatakan kegiatan MBKM Bina Desa ini merupakan pengganti dari kegiatan PKL yang biasanya diikuti oleh semua mahasiswa FKIP dan hanya pada satu matakuliah.

“Kegiatan PKL sekarang diarahkan ke MBKM. Dalam hal ini, MBKM bina desa, tiap prodi mengirim 10 mahasiswa saja dengan syarat diatas semester 4. Mahasiswa mengikuti bina desa selama satu semester dengan rekognisi 20 SKS,” ungkap Atiek kepada jejakrekam.com belum lama ini.

BACA : Sabar dan Tetap Semangat, Kunci Sukses Deasy Arisanty Jadi Guru Besar Bidang Geografi di FKIP ULM

Atiek bilang, kegiatan bina desa ini lebih berat daripada kegiatan PKL, karena mahasiswa dituntut menjadi problem solver yang dapat mengaplikasikan ilmunya saat dibangku  perkuliahan kepada masyarakat.

Adapun, perihal persiapan Atiek mengungkapkan karena program ini pertama kali digelar, pihaknya sudah lebih setengah tahun untuk menyiapkannya mulai dari panduan, instrumen hingga anggaran.

“Anggaran yang diberikan untuk MBKM Bina Desa kepada mahasiswa ini totalnya Rp. 1,1 Milyar. Setiap mahasiswa mendapat anggaran sebanyak Rp.5000.000. Anggaran tersebut belum termasuk ke DPL, dan lainnya. Karena anggaran tersebut digunakan untuk keperluan mahasiswa selama pengabdian di desa yang menginap kurang lebih selama 8 pekan,” bebernya.

Perihal lokasi pengabdian, Atiek mengatakan pihaknya mengikuti rekomendasi kementerian desa (kemendes) yakni di Desa Anjir Pasar Kota, Desa Andaman II, dan Desa Karang Indah semuanya di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.

BACA JUGA : 2017, Tujuh Prodi di FKIP ULM Sabet Akreditasi A

“Dari kemendes hanya dua desa, tapi kami perluas menjadi tiga desa agar lebih mudah untuk pengawasan. Setiap desa tersebut terdapat 5 kelompok,” ujarnya

Untuk keamanan sendiri, pihak FKIP ULM sudah menyiapkan 15 Dewan Pengawas Lapangan (DPL) per 15 kelompok. Yang mana DPL ini terdiri dari satu orang kampus, dan satunya orang dari desa tersebut. Dimana, DPL ini akan bergantian untuk mengawasi kondisi mahasiswa dan akan selalu  berkomunikasi dengan pihak fakultas.

Terakhir, Atiek berharap kepada mahasiswa yang mengikuti kegiatan MBKM khususnya bina desa, dapat menjadi orang-orang tangguh, berpikir kritis, dan kreatif serta memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.

“Sehingga dapat menjadi problem solver yang baik. Karena saat ini dunia pekerjaan terbuka sangat lebar dan lulusan FKIP tidak hanya menjadi guru tetapi bidang lainnya juga,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Sheilla Farazela
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.