Hacker Bjorka dan Robohnya ‘Rumah Indonesia’

0

Oleh : Muhammad Uhaib As’ad

ADALAH hacker Bjorka telah berhasil mengacak-acak dan mempermalukan Indonesia. Isi perut rumah Indonesia itu telah diamputasi dengan dan menelanjangi kebobrokan orang-orang atau sejumlah orang.

TENTU saja, hal itu menurut logika hacker Bjorka pantas dipermalukan biar publik paham yang selama ini bersembunyi atau disembunyikan di balik karpet kebohongan dan kemunafikan.

Akhirnya, publik pun merasa berterima kasih kepada hacker Bjorka yang mewakili akumulasi kemuakan dan kemarahan terhadap perilaku orang-orang yang merasa sok kuasa atau sedang berselimut kuasa di tengah ketidakberdayaan publik dan lapuknya institusi-instutusi demokrasi dan lembaga penegakan hukum.

Institusi demokrasi dan lembaga penegakan hukum di mata publik semakin menjijikan dan dan tidak berwibawa. Realitas sosio-politik ini dapat dilihat dari detik per detik dari pemberitaan media sosial dan bagaimana nyinyirnya warga membaca dan merespon situasi saat ini yang semakin karut-marut.

BACA : Bangun Kesadaran Politik, Uhaib Beber Kuatnya Cengkeraman Oligarki di Pesta Pilkada Kalsel

Di tengah apatisme dan sinisme publik itu, hacker Bjorka seperti mewakili akumulasi kedongkolan dan ketidakberdayaan. Bjorka tampil bagaikan ‘Sang Nabi’ mendendangkan lagu cadas dan mengurai awan gelap di langit ‘Rumah Indonesia’ bahwa rumah itu ternyata dihuni para makhluk diduga bermental maling, munafik dan oligarki yang selama ini tampil dengan wajah ‘malaikat’ dan mendominasi narasi kebenaran dan membodohi rakyat. Ternyata, semua itu hanyalah kamuflase kemunafikan yang dipertontonkan di depan publik.

BACA JUGA : Demokrasi Indonesia Dibajak Oligarki, Ketum Partai Ummat : Kita Lawan dan Basmi!

Perilaku kleptokrasi (orang-orang bermental maling) ini telah menghipnotisir yang didukung oleh media mainstream dan para buzzer jahat peliharaan oligarki. Buzzer dan oligarki bagaikan setan gentayangan mencari celah mereposisi masuk dalam jaringan struktur kekuasaan. Menguasai struktur kekuasaan politik dan ekonomi sebagai strategi memperkuat basis koloni para aktor politik dan akor bisnis. Persekutuan aktor politik dan aktor bisnis ini, praktik demokrasi saat ini semakin tidak tersesat dalam moncong oligarki.

BACA JUGA : Hanya Simbol Kedaulatan Rakyat, Demokrasi Indonesia Kini ‘Dibajak’ Oligarki

Hacker Bjorka telah menelanjangi dan membuat panik orang-orang yang selama ini bersembunyi di balik karpet kekuasaan. Bjorka    telah mewartakan secara  telanjang kebobrokan orang-orang yang selama ini telah bergelimang dengan kekuasaan dan menyampaikan pesan-pesan moral politik bagi publik.

Kalau saja apa yang diungkapkan oleh Hacker  Bjorka itu menjadi benar, betapa bobroknya pengelolaan negara selama ini. Indonesia sebagai rumah tangga telah berhasil dibobol dan rahasia serta isi perut penghuni rumah itu  diketahui sang hacker itu. Ini sangat memalukan, negara telah  kehilangan martabat dan keamanan, termasuk keamanan identitas warga.

BACA JUGA : Oligarki Kian Kuat Picu Konflik Sosial, Para Pakar di Dunia Suarakan Keprihatinan Bersama

Ini adalah tamparan dan memalukan bagi pemerintah. Apa yang kita amati dalam beberapa hari ini, seperti lazimnya, para elite bisa saling melempar tanggung jawab dan saling mencari kesalahan. Ini bukan masalah kaleng-kaleng tapi menyangkut marwah bangsa.

Sekali lagi, hacker Bjorka telah mewakili aspirasi publik yang selama berada dalam ketidakberdayaan karena kuat rezim oligarki selama ini. Rakyat menjadi paham bahwa para elite yang selama ini berlindung di balik karpet kekuasaan telah ditelanjangi oleh hacker Bjorka dan menjadi panik. Demikian pula, para buzzer sudah mati angin dengan pemberitaan massif ini dan publik pun sedang menikmati hiruk-pikuk kepanikan itu.(jejakrekam)

Penulis adalah Direktur Pusat Studi Politik dan Kebijakan Publik Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.