Dicopot dari Wakil Ketua Komisi V DPR, Syaifullah Tamliha : Beda Pendapat Jangan Picu Konflik!

0

TERHITUNG baru saja menjabat Wakil Ketua Komisi V DPR RI sejak pertengahan Maret 2022, Syaifullah Tamliha resmi dicopot oleh DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pimpinan Plt Ketua Umum Muhammad Mardiono dari posisinya.

POSISINYA digantikan H Muhammad Iqbal seperti tertulis dalam agenda DPR RI pada Selasa (13/9.2022) sebagai pimpinan Komisi V DPR RI dari Fraksi PPP. Sebelumnya sebelum masuk ke komisi bidang infrastruktur, perhubungan dan lainnya, Syaifullah Tamliha merupakan anggota Komisi I DPR RI.

Rotasi jabatan pimpinan komisi dari Fraksi PPP dibenarkan Ketua Fraksi PPP DPR RI Amir Uskara karena merupakan hal rutin, tidak terkait friksi di tubuh partai Ka’bah usai posisi Ketua Umum PPP Suharso Monoafra dilengserkan kubu Mardiono Cs.

Apa tanggapan Syaifulllah Tamliha? Disebut-sebut sebagai loyalis Suharso Monoarfa, Syaifullah Tamliha mengaku kecewa dengan kebijakan Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono.

BACA : Jabat Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaifullah Tamliha Janji Perjuangkan Kue Pembangunan Kalsel

“Saya melihat sikap Mardiono berbeda antara lisan dan perbuatan. Padahal, Mardiono menginginkan islah dan menghindari konflik, yang terjadi malah copot mencopot,” ucap anggota DPR RI FPPP, Syaifullah Tamliha kepada jejakrekam.com, Selasa (13/9/2022).

Wakil rakyat asal dapil Kalsel 1 ini menduga pencopotan dirinya itu akibat sikap kritis atas pergantian Suharso di pucuk pimpinan PPP.

“Sebenarnya, saya dari dulu tidak punya niat jadi pimpinan komisi, tapi karena ada perintah partai, akhirnya saya melaksanakannya,” ucap Ketua DPP PPP Bidang OKK versi Suharso Monoarfa ini.

BACA JUGA : Dukung IKN Nusantara, Syaifullah Tamliha Usul Bandara Internasional di Kambitin Tanjung

Sejatinya, beber Syaifullah, perbedaan pendapat tidak boleh menyebabkan konflik personal, karena semua kader PPP punya hak demokratis yang sama.

Sebagai kader ideologis Nahdlatul Ulama (NU) dan besar di organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Syaifullah menganalogikan saat ini demokrasi telah dibunuh dan telah terjadi di PPP.

“Saya masih ingat pesan n tokoh muda NU almarhum Subhan, ZE bahwa demokrasi dibunuh oleh orang-orang yang mengaku dirinya demokratis.  Yakni, dengan cara seolah-olah demokratis dan dalam forum yang seolah-olah demokratis. Fakta ini telah terjadi di tubuh partai saya, PPP,” beber Syaifullah.

BACA JUGA : Ingin Mengulang Kesuksesan, PPP Kalsel Targetkan Kursi Kepala Daerah di 2024

Mantan Sekretaris DPW PPP Kalsel ini menyindir bahwa uang tak akan pernah mempersatukan orang. Sebaliknya, dua saudara bisa saling bunuh karena harta ghanimah (pampasan perang).

“Jelas, ideologi atau iman yang bisa mempersatukan orang. Saya juga ingin menegakkan AD/ART PPP terkait dengan pencopotan ketua umum yang hanya dilakukan dalam Muktamar Luar Biasa (MLB),” tegas kader ideologis dan biologis pendiri PPP, KH Idham Chalid ini.

BACA JUGA : Pemilu 2024, PPP Kalsel Bakal Rebut Kembali Kursi yang ‘Dipinjam’ Parpol Lain

Dalam catatan Syaifullah, justru gejolak berujung pergantian Ketua Umum PPP tanpa MLB sudah dua kali terjadi di tubuh parpol fusi sejumlah parpol Islam ini.

“Ini terus menjadi presden buruk bagi PPP. Kalau pergantian Ketua Umum PPP tanpa MLB, jadi buat apa kita gelar Muktamar,” tegas Syaifullah.

Menurut Syaifullah, jika seorang Ketua Umum PPP bisa diganti hanya lewat rapat pengurus harian abal-abal yang dilanjutkan dengan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) jelas telah melabrak AD/ART PPP sendiri.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/tag/ad-art-ppp/
Penulis Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.