Bukti Toleransi Umat Beragama, Stand-Stand Pameran Religi Expo Diikuti Beragam Latar

0

TOLERANSI antar umat beragama dan etnis di Kota Banjarmasin diwujudkan dalam Religi Expo ke-7 dan Mooncake Festival 2022 dihelat pada 9-11 September 2022 di Siring Nol Kilometer dan Gubernuran Kalsel, Jalan Sudirman, Banjarmasin.

DARI 45 stand pameran Religi Expo ke-7 gelaran Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin, stand Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Banjarmasin dan Kalimantan Selatan, cukup mencolok dengan lampion yang dipasang di depan tenda.

Warga Tionghoa di Banjarmasin pun ikut pameran aneka produk dibeli serta kultur yang bisa disaksikan para pengunjung dalam even tahunan ini.

BACA : Religi Expo Ke-7 Suguhkan Miniatur Keberagaman Di Siring Nol Kilometer Banjarmasin

Selain stand dari warga Tionghoa, ada pula stand dari penganut Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu, hingga penghayat kepercayaan juga hadir dalam pameran.

Stand PSMTI Banjarmasin dan Kalsel bersebelahan dengan stand Keuskupan Banjarmasin. Sebab, dalam pameran ini diikuti beragam suku dan umat beragama demi menjaga kerukunan, melestarikan budaya dan merayakan keberagaman.

“Religi Expo ini merupakan momentum bagi semua warga Banjarmasin untuk bersilaturahmi dan saling mengenal tak membedakan suku dan agama. Religi Expo juga bisa menjadi wahana untuk mengenal pendidikan dan kebudayaan yang ada di Kalimantan Selatan,” ucap Ketua PSTMI Kalsel, Arifin Suritiono kepada jejakrekam.com, Sabtu (10/9/2022).

BACA JUGA : Masih Pandemi, Religi Expo 2020 LK3 Banjarmasin Dihelat Secara Virtual

Stand warga Tiongho tergabung dalam PSMTI Kalsel di Religi Expo ke-7 di halaman Gubernuran Kalsel, Jalan Jenderal Sudirman, Banjarmasin. (Foto Sirajuddin)

Dia menegaskan bahwa warga Banjarmasin adalah potret kemajemukan yang menghuni sebuah kota. “Mari kita jaga hubungan erat antar umat beragam yang sudah rukun selama ini di Kalimantan Selatan. Sebab, kita adalah masyarakat yang majemuk dengan beraneka ragam budaya dan agama. Apalagi, di Kalsel juga sudah punya lembaga antar lintas agama yang diinisiasi LK3 Banjarmasin bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalsel,” tutur Arifin.

Sementara itu, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalsel juga ikut ambil bagian. Di depan stand dipasang banner berdiri menampilkan figur Gus Dur (Presiden Republik Indonesia RI ke-4, KH Abdurahman Wahid) sebagai tokoh pluralisme.

“Kami ikut pameran Religi Expo ke-7 demi menegaskan posisi NU yang ingin merawat keberagaman dan kepedulian,” kata aktivis muda NU Kalsel, Muhammad Ramli Jauhari.

BACA JUGA : LK3 Gelar Religi Expo, Ibnu Sina: Memperkuat Keindonesian dalam Bingkai Kebhinekaan

Pengunjung pameran Religi Expo ke-7, Aming mengakui cukup lengkap apa yang dipamerkan dari aneka produk hingga stand-stand penganut keagamaan di Indonesia.

“Ke depan, even semacam ini harus bisa ditingkatkan dan dilestarikan. Tak hanya festival budaya dan keagamaan, tapi juga aksi sosial seperti donor darah. Sebab, saat ini, masyarakat masih membutuhkan tranfusi darah,” ucap Aming.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.