3 Kecamatan Diterjang Banjir, Pemkab HST Tetapkan Status Siaga 1 Darurat Bencana

0

DURASI genangan air (banjir) yang belum juga surut hingga 6 jam lamanya, akhirnya Pemkab Hulu Sungai Tengah (HST) menetapkan status siaga 1 darurat bencana banjir.

KEPALA Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Tengah Budi Haryanto mengungkapkan ada tiga kecamatan yang terdampak banjir. Yakni, Kecamatan Hantakan, Barabai serta Kecamatan Haruyan. 

“Dari pantauan di lapangan, hujan dengan intensitas rendah, sedang dan tinggi terjadi dari Jumat (9/9/2022) dini hari hingga siang di wilayah Pegunungan Meratus sampai ke daerah perkotaan Barabai dan sekitarnya,” ucap Budi Haryanto kepada jejakrekam.com, Jumat (9/9/2022) malam.

BACA : Libatkan Praktisi, Relawan Gabungan Bantu Pemulihan Mental untuk Penyintas Banjir HST

Menurut Budi, permukaan air sungai di beberapa wilayah mengalami peningkatan. Seperti di wilayah pegunungan Timan, ada kenaikan air mencapai 30 centimeter pada pukul 09.30 Wita.  Kemudian, di wilayah Tilahaan, tercatat ada kenaikan kurang lebih 1 meter pada pukul 11.12 Wita, hingga sungai di Pula Mas meningkat 1,6 meter.

Masih menurut Budi, di Desa Haliau pada pukul 11.13 Wita, mengalami kenaikan debit air mencapai 2,4 meter dari sebelumnya 2,1 meter.

BACA JUGA : Dampak Curah Hujan Tinggi, Desa-Desa di Haruyan dan Batu Benawa di Kabupaten HST Diserbu Banjir

“Pada pukul 11.17 Wita, Desa Murung B naik ±2,5 meter. Lalu, pada Pukul 11.25 Wita sungai di kanal banjir naik ±3,5 meter. Dari pemantauan lagi, pada pukul 11.32 Wita, di Desa Haliau naik ±2,7 meter. Begitupula, pada pukul 11.37 wita di Sungai Pulau Mas naik ± 2 meter. Pukul 11.49 wita di Desa Pasting, air mulai menggenangi jalan dengan ketinggian air ± 50cm.  Kemudian pada pukul 11.50 Wita di Bendungan Pagat naik ±3,7 meter,” beber Budi, panjang lebar.

BACA JUGA : HST Hitung Total Kerugian Banjir Capai Rp 151 Miliar, Ini Analisis dari UGM

Dirinya mengimbau agar seluruh warga selalu waspada dan jangan panik, terutama yang bermukim di bantaran sungai, dataran rendah serta daerah rawan banjir. “Saat ini, cuaca masih di guyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang,” kata Budi.

Personel gabungan BPBD HST bersama Polres dan Kodim HST membersikan pohon tumbang dan longsoran tanah di Desa Pasting Kecamatan Hantakan. (Foto Polres HST)

Menurut dia, dampak banjir membuat jajaran Pemkab HST, Polres HST bersama TNI bergerak ke lapangan dengan membersihkan tanah longsor yang menutupi jalan di Desa Pasting, Kecamatan Hantakan. “Kami juga memotong pohon yang terbawa tana longsor. Batang pohon disingkirkan dari lokasi bencana,” kata Budi.

BACA JUGA : Banjir Barabai dan Sekitarnya Tak Terulang Lagi, Ini Solusi dari Eks Wabup HST

Sementara itu, Kapolres HST AKBP Sigit Hariyadi, melalui Kepala Seksi Humas AKP Soebagijo mengatakan gotong royong dilakukan pihaknya bersama TNI dan BPBD membersihkan longsoran tanah jalan desa, sehingga akses jalan bisa dilewati kembali.

“Mengingat curah hujan masih deras di daerah Kabupaten HST, status siaga darurat bencana ditetapkan. Ini mengingat eskalasi ancaman bencana banjir oleh Pemkab HST atas usulan BPBD,” tutur Soebagijo.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.