Tanggulangi Stunting, H Ibnu sina Serahkan Bantuan BAAS dan Launching Dashat

0

WALIKOTA Banjarmasin H Ibnu Sina meresmikan kampung Keluarga Berkualitas (KB) Kampung Baiman, sekaligus menggelar launching Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) serta menyerahkan bantuan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).

DIHADIRI langsung Kepala BKKBN Republik Indonesia Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K), dan sejumlah pimpinan Forkopimda Kota Banjarmasin, serta kepala SKPD terkait di lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin, acara digelar di Siring Makam Sultan Suriansyah, Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara, Selasa (6/9/2022).

H Ibnu Sina menyampaikan, Kota Banjarmasin terus berupaya menanggulangi stunting, salah satunya dengan melaunching sejumlah Dapur Sehat (Dashat) pada masing-masing Kelurahan.

BACA: Angka Stunting Masih Tinggi, Pemkot Banjarmasin Fokus Pada 14 Kelurahan

Ia mengungkapkan, program Dapur Sehat itu merupakan pemenuhan gizi terhadap anak usia dini dan ibu hamil. Program Dashat adalah sebuah gagasan dari kolaborasi Pentahelix ABCGM yang melibatkan para akedemisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah dan media.

“Hari ini sudah ada 31 kelurahan yang punya kampung KB (Kampung Baiman), dari 52 kelurahan yang ada di Kota Banjarmasin,” ucap H Ibnu Sina.

Ia berharap dengan adanya Kampung Berkualitas serta program Dapur Sehat yang telah dilaunching tersebut dapat mengurangi angka stunting di Kalimantan Selatan khususnya di Kota Banjarmasin.

BACA JUGA: Kampung Keluarga berkualitas Ke-28, Upaya Turunkan Stunting dan Gizi Buruk di Banjarmasin

Sementara itu Hasto Wardoyo menyampaikan, dalam rangka upaya merealisasikan turunnya angka stunting tersebut, ia berpesan kepada seluruh pihak untuk dapat memenuhi makanan yang bergizi seimbang. Serta tidak melakukan trend pernikahan usia dini yang menyebabkan tak hanya membuat bayi menjadi pendek, stunting pun membuat intelektual dan kesehatan anak nantinya terganggu.

“Ketika stunting itu punya 3 konsekuensi, yakni stunting pasti pendek, tapi pendek belum tentu stunting. Kemudian kemapuan intelektualnya hilang atau terganggu, dan ketika sudah memasuki usia 40 hingga 45 akan sering merasa sakit-sakitan,” tutupnya.(jejakrekam)

Penulis ph-setdabjm
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.