Sependapat dengan Aliansi Mahasiswa, Ketua DPRD Banjarbaru Menolak Kenaikan Harga BBM

0

SETELAH menunggu hampir satu jam, akhirnya Ketua DPRD Banjarbaru menemui Aliansi Mahasiswa Banjarbaru yang melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Banjarbaru, Rabu (7/9/2022).

DALAM aksi kali ini para mahasiswa ini membawa 6 poin tuntutan dan dua rekomendasi. Adapun tuntutan yang disampaikan yakni mengembalikan dan menormalkan harga BBM, membuat peraturan tentang BBM bersubsidi agar tepat sasaran, dan menindak penyalahgunaan BBM secara tegas dan transparan.

Selain itu para mahasiswa menuntut agar dibentuk tim atau badan pengawas yang bertugas untuk memberantas mafia atau penimbun BBM serta DPRD Kota Banjarbaru menyampaikan aspirasi dan tuntutan kepada DPRD Provinsi Kalsel agar disampaikan ke DPR RI.

BACA : Tolak Kenaikan Harga BBM, Ratusan Mahasiswa Di Banjarbaru Akan Sambangi DPRD

Sedangkan tuntutan terakhir para mahasiswa meminta Ketua DPRD Kota Banjarbaru beserta jajarannya mengadakan konferensi pers menyatakan penolakan kenaikan harga BBM dalam kurun waktu 1×24 jam setelah penandatanganan tuntutan.

Sedangkan dua rekomendasi yang disampaikan yaitu DPRD Kota Banjarbaru, stakeholder terkait dan Aliansi Mahasiswa Banjarbaru mengkaji secara bersama-sama mengenai ketersediaan stok BBM di Kalsel khususnya Kota Banjarbaru dan dampak kenaikan BBM kepada masyarakat dan mendesak pemerintah agar memberdayakan energi sumber daya terbarukan sebagai alternatif penggunaan sumber daya fosil.

Terkait tuntutan mahasiswa tersebut, Ketua DPRD Kota Banjarbaru Fadliansyah Akbar yang turun menemui massa menyampaikan persetujuannya untuk menolak harga BBM yang dituntut oleh mahasiswa.

Ia menyampaikan bahwa perihal kenaikan harga BBM merupakan suatu hal yang menyakitkan dan sangat disayangkan. Karena  menurutnya, saat ini Indonesia sedang mencoba bangkit dari keterpurukan ekonomi usai Covid-19.

BACA JUGA : Kenaikan Tarif Melebihi 20 Persen, DPRD Banjarbaru Bakal Panggil Kembali PTAM Intan Banjar

“Sebagai Ketua DPRD Banjarbaru, sebenarnya alangkah lebih baik jika kenaikan harga BBM oleh pemerintah pusat dapat dilakukan setelah ekonomi negara pulih. Karena kita baru bangkit dari keterpurukan Covid-19,” kata Fadliansyah kepada mahasiswa.

Apalagi katanya, Indonesia sebagai negara yang kaya akan minyak, malah rakyatnya dibikin susah membeli BBM. Karena BBM merupakan urat nadi perekonomian negara.

Oleh karena itu, Ketua DPRD Kota Banjarbaru dan jajaran dengan tegas menyatakan menolak kenaikan harga BBM oleh pemerintah pusat.

“DPRD Kota Banjarbaru menolak kenaikan harga BBM, dan menyayangkan pemerintah pusat menaikkan harga disaat situasi  ekonomi seperti ini,” tegasnya.

Dilain sisi, Satrio Ajie selaku koordinator lapangan aksi turut lega mendengar karena DPRD Banjarbaru satu suara dengan masyarakat untuk menolak kenaikan harga BBM. Namun ia belum bisa mempercayai sepenuhnya dengan perkataan ketua dewan karena masih menunggu hasil dari tindakan nyata DPRD Banjarbaru.

“Kami belum mendengarkan sepenuhnya perihal pernyataan DPRD Banjarbaru. Kalau DPRD Banjarbaru satu suara dengan masyarakat untuk menolak harga kenaikan BBM, kami sedikit lega. Namun kami tidak percaya sepenuhnya karena kami menunggu aksi nyata dari pihak DPRD Banjarbaru,” ungkapnya.

Satrio menegaskan apabila tuntutan tidak dipenuhi, maka sesuai komitmen mereka akan turun aksi dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi.(jejakrekam)

Penulis Sheilla Farazela
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.