Ahmad Ulya Hidayat; Kisah Sukses Urang Banjar Bekerja di Freeport Indonesia

3

JABATANNYA kini bergengsi. Berada di level papan tengah PT Freeport Indonesia (PTFI). Perusahaan bergerak di bidang eksplorasi, pertambangan dan pemprosesan dan pemasaran konsentrat tembaga, emas dan perak.

LOKASI tambangnya ada di dataran tinggi Tembagapura, Mimika, Papua Tengah. Perusahaan multinasional ini pun memang sahamnya dimiliki konsursium Inalum dan Freeport-McMoRan asal Amerika Serikat.

Dari 30 ribu karyawan yang bekerja di holding perusahaan besar tambang, tersebutlah nama Ahmad Ulya Hidayat. Pria yang telah bekerja selama 25 tahun di PTFI kini menjabat Vice President Central Service.

Ulya merupakan pria asli berdarah Banjar. Lahir dan dibesarkan di Kampung Keramat, Pengambangan Banjarmasin. Usai lulus dari prodi teknik mesin Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Ulya pun melamar ke Freeport Indonesia di Papua.

BACA : Indonesia Dikuasai Asing, Forum Pengusaha Pribumi Ingin Mengimbangi

“Alhamdulillah, sekarang saya sudah lebih dari 25 tahun bekerja di PT Freeport Indonesia. Saat ini, saya membawahi 16 ribu karyawan PT Freeport Indonesia,” ucap Ulya kepada jejakrekam.com, Sabtu (3/9/2022).

Sebagai Vice President Central Service PTFI, Ulya mengomando ribuan karyawannya dalam engineering, procurement dan construction (EPC) atau rekayasa, pengadaan dan konstruksi, terkhusus proyek pertambangan PTFI.

“Selain saya, memang ada beberapa urang Banjar (Banua) yang juga bekerja di PTFI di Papua. Jumlahnya memang bisa dihitung dengan jari,” kata menantu almarhum dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Gusti Mahfudz ini.

BACA JUGA : Kolaborasi Empat Peneliti Muda Rekam Fenomena Budaya Urang Banjar Naik Haji

Menurut dia, selama ini ada pandangan buruk terhadap Papua terkait keamanan, justru di kawasan Tembagapura Papua jauh lebih aman. Ini karena, wilayah Papua terbentang luas. Saat ini, Papua terbagi dalam Papua Barat, Papu Tengah, Papua dan Papua Barat Daya.

Disinggung soal gaji atas jabatan yang diembannya itu, Ulya hanya menjawab singkat. “Alhamdulillah, gaji di atas rata-rata,” jawabnya singkat. Ketika rindu kampung halaman atau saat lebaran dan acara keluarga, Ulya mengaku selalu izin pulang ke Banjar.

Ahmad Ulya Hidayat (kanan) saat berfoto bersama Menteri BUMN Erick Thohir di Papua. (Foto Istimewa untuk JR)

Sebagai jebolan S2 Institut Teknologi Bandung (ITB) Operation Management, Ulya mengaku hampir tiap hari harus masuk terowongan tambang milik Freeport. Panjangnya hampir setara jarak Jakarta-Surabaya, 600 kilometer. “Ya, tiap hari harus masuk terowongan tambang dan berkeliling. Karena itu tugas kita sehari-hari, jadi santuy aja,” ucap Ulya.

BACA JUGA : Sahang Banjar; Karya Mansyur dkk Ulas Sejarah Maritim Jalur Rempah Urang Banjar

Dengan gaji gede serta posisi mentereng yang masuk kalangan top, tak mengherankan jika Ulya pun dikenal petinggi negeri seperti Menteri BUMN Erick Thohir, bahkan juga Presiden Jokowi. Termasuk, CEO Freeport.

Pesan Ulya adalah warga Banua untuk mengejar mimpi lewat pendidikan. Maklum saja, Ulya menempuh jenjang pendidikan dari SD 9 November, SMPN 14 Banjarmasin hingga SMAN 2 Banjarmasin, baru kuliah di Yogyakarta dan Bandung. Berkat Ulya, beberapa warga Banjarmasin bisa meniru langkahnya bekerja di Freeport.

BACA JUGA : Cek Proyek Pasca Tambang Paringin, Presdir Adaro: Bisa Jadi Role Model Tambang Lain

“Untuk di daerah Papua, khususnya perkotaan memang sangat jarang bertemu Urang Banjar. Ada memang, tapi bisa dihitung dengan jari. Selain bekerja di perusahaan, paling banter jadi pedagang di Papua. Ya, kalau bertemu dengan mereka, berbicara pakai bahasa Banjar,” beber Ulya.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2022/09/06/ahmad-ulya-hidayat-kisah-sukses-urang-banjar-bekerja-di-freeport-indonesia/,Urang banjar yang sukses di jakarta
Penulis Didi GS
Editor Didi G Sanusi
3 Komentar
  1. Temy Amrullah berkata

    Barakat beliau, Alhamdulillah bisa umpat begawi di PT. Freeport Indonesia

  2. Ulya berkata

    Alhamdulillah

  3. Umar berkata

    Alhamdulillah. Keren, kompetisi jabatan di sana ketat. Tentu pandai lah, diterima kuliah di UGM dan ITB.

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.