Temui Walikota Ibnu Sina, HMI Banjarmasin Suarakan Keluhan soal Jam Tayang THM dan Tarif Air
PENGURUS Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Cabang Banjarmasin menggelar audensi dengan Walikota Ibnu Sina di rumah dinas walikota, Komplek Dharma Praja, Banjarmasin, Sabtu (3/9/2022).
AKTIVIS ekstra kampus datang dikomando Ketua HMI Cabang Banjarmasin Nurdin Ardalepa. Di hadapan Walikota Ibnu Sina, HMI mengungkap temuan tim investigasi terkait aktivitas tempat hiburan malam (THM) di Banjarmasin.
“Banyak THM yang beroperasi tidak sesuai dengan jam tayang dalam perda yang berlaku. Yakni, Perda Nomor 12 Tahun 2016 tentang Usaha Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi,” ucap Nurdin Ardalepa.
Yang kini jadi keluhan warga Banjarmasin adalah kenaikan tarif air PT Air Minum Bandarmasih (sebelumnya bernama PDAM Bandarmasih) justru tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas pelayanan.
BACA : Temui Pertamina, HMI Banjarmasin Tetap Menolak Kenaikan BBM Dan TDL
“Kenaikan tarif air PT Air Minum Bandarmasih memang sebuah keniscayaan. Tetapi harus ada langkah konkret dari PT Air Minum Bandarmasih, bagaimana bisa meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat, khususnya pelanggan,” kata Nurdin Ardalepa.
Senada itu, Ketua Bidang Perguruan Tinggi dan Kepemudaan (Kabid PTKP) HMI Banjarmasin, Ridha Nazemi meminta pelanggaran THM di lapangan harus segera ditindaklanjuti pemerintah kota dengan memberi tindakan tegas.
BACA JUGA : Gawat! Sungai Martapura Tercemar Mikroplastik dan Kadar Oksigen Air Rendah
“Sebab, keberadaan THM yang melanggar aturan itu justru merusak makna dari slogan Banjarmasin sebagai kota Baiman,” kata Ridha.
Menurut dia, operasional THM di Banjarmasin harus diawasi ketat, terutama aturan soal jam tayang serta pembatasan pengunjung yang boleh ke THM.
BACA JUGA : Tanyakan Surat Audensi Ke DPRD Kota Banjarmasin, Kader HMI Banjarmasin Dapat Perlakuan Represif
Walikota Ibnu Sina pun langsung merespon. Menurut dia, masukan dari HMI jadi informasi penting guna dicari solusi yang tepat.
“Kami mengapresiasi sikap Walikota Banjarmasin yang mau diajak audensi. Padahal, baru tiga hari, kami bersurat sudah dipanggil Walikota Banjarmasin. Sosok kepala daerah yang peka dan aktif terhadap isu-isu daerah sangat dibutuhkan sekarang,” imbuh Nurdin.(jejakrekam)