Rumah Warga Nyaris Ambruk, 22 KK RT 07 Desa Satui Barat Terdampak Aktivitas Tambang Batubara

0

AKSI warga RT 07 Desa Satui Barat yang turun ke jalan pada Sabtu (3/9/2022) terkait dengan penggalangan donasi dan simpati atas musibah yang menimpa 22 kepala keluarga (KK) terdampak aktivitas pertambangan batubara.

“RUMAH warga yang terdampak kuat dugaan dampak dari aktivitas pertambangan batubara di tepi jalan provinsi, tepatnya di depan pemukiman warga di RT 07 Desa Satui Barat,” ucap Direktur Kantor Lembaga Bantuan Hukum MK Justice, Agus Rismalian Nor kepada jejakrekam.com, Minggu (4/9/2022).

Sebagai kuasa hukum warga, Agus mengatakan bahwa aksi warga RT 07 Desa Satui Barat bukan memprotes angkutan tambang batubara, melainkan aktivitas pertambangan batubara yang berdampak terhadap pemukiman warga.

“Mereka menyuarakan aspirasi mereka karena kerusakan rumah itu diduga akibat aktivitas pertambangan batubara. Hingga kini, belum ada respon positif dari pemangku kepentingan di Kabupaten Tanah Bumbu, termasuk pihak perusahaan yang menjalankan aktivitas pertambangan,” ucap Agus Rismalian Nor, dalam surat klarifikasi dan hak jawab  dilayangkan ke redaksi jejakrekam.com.

BACA : Protes Jalan Rusak Akibat Angkutan Batubara, Warga Desa Satui Barat Sebut Jadi Bencana Moral

Dia menjelaskan spanduk yang dibentangkan warga Desa Satui Barat dalam aksinya turun ke jalan berbunyi; “Waspada anda sedang melewati jalan rusak dan pemukiman warga yang terancam ambruk, Selamat Datang di Serambi Madinah,”

“Bunyi spanduk itu benar adanya. Tujuan dari pembuatan spanduk adalah memberitahukan kepada warga masyarakat agar hati-hati saat melintas di jalan provinsi. Kerusakan jalan memang ada, terutama tepat di depan permukiman warga. Itu pun diyakini akibat dampak dari lubang tambang batubara,” beber Agus.

BACA JUGA : Dewan Bakal Tindaklanjuti Aduan Warga soal Maraknya Truk Tambang Lintasi Jalan Negara

Menurut dia, spanduk itu merupakan sindiran kepada para pemangku kepentingan di Kabupaten Tanah Bumbu serta pihak perusahaan tambang. Ini karena, akibat galian tambang membuat tanah longsor serta mengancam pemukiman warga. Terlihat dari kondisi dinding rumah warga yang retak besar, bahkan nyaris ambruk.

“Memang tidak ada kerusakan jalan provinsi, tapi yang terjadi adalah kerusakan rumah warga terdampak dari aktivitas pertambangan batubara dekat pemukiman masyarakat di RT 07 Desa Satui Barat,” imbuh pengacara asal Banjarbaru ini.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.