Ada 9 Nama Diusulkan Jadi Penjabat Kepala Daerah, Dosen ULM : Para Akademisi Bisa Masuk Nominasi
MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memastikan penunjukan penjabat kepala daerah akan berlangsung demokratis.
FORMULA 9 kandidat yang akan disaring diberlakukan Kemendagri dalam pemilihan penjabat kepala daerah, baik gubernur, bupati maupun walikota yang habis masa jabatannya pada 2022, 2023 dan 2024.
“Pernyataan Mendagri Tito Karnavian seperti dirilis di harian Kompas memastikan akan menjaring 9 nama. Ini membuktikan ada komitmen dari pemerintah pusat untuk berupaya demokratis,” ucap Antropolog FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Nasrullah kepada jejakrekam.com, Minggu (4/9/2022).
Formula usulan itu terdiri dari 3 nama usulan dari DPRD kabupaten/kota, 3 nama rekomendasi dari gubernur dan 3 nama dari Kemendagri. Kemudian, 9 nama itu akan disaring guna mendapatkan 3 nama kandidat yang akan diusulkan ke Presiden Jokowi.
“Mekanisme itu sekarang sedang diajukan ke Kemendagri ke Kemenkumham dan Sekretariat Negara,” kata mahasiswa doktoral UGM Yogyakarta ini.
BACA : Tunggu Arahan Kemendagri, Pemprov Kalsel Siapkan Pengisi Penjabat Bupati HSU dan Batola
Nasrullah melihat momentum ini bisa dimanfaatkan publik guna calon penjabat kepala daerah tersebut. Selain itu, kata dia, menampilkan nama-nama yang layak dalam wacana publik.
“Mengapa tidak unsur masyarakat, baik itu para tokoh masyarakat, organisasi masyarakat, dan lain-lain guna mengajukan usulan nama-nama yang dianggap berkualitas sebagai penjabat kepala daerah rasa definitif ini ke gubernur atau ke DPRD setempat,” beber Nasrullah.
Terkhusus untuk kandidat Penjabat Bupati Barito Kuala (Batola) yang akan menggantikan duet Hj Noormiliyani-Rahmadian Noor yang akan berakhir pada November 2022 nanti, Nasrullah pun berharap tidak terpaku secara top down (usulan dari atas), misalkan usulan dari pihak gubernur.
BACA JUGA : Daripada Pikirkan Calon Pilkada, Akademisi ULM Ajak Pelototi Figur Penjabat Bupati Batola
“Bagi saya sebagai warga Batola. Mari kita usulkan putra-putri terbaik Batola yang memenuhi kualifikasi untuk diajukan sebagai calon penjabat daerah yang mengantarkan Batola kepada kepala daerah hasil pemilihan langsung (Pilkada 2024),” tutur Nasrullah.
Dia menyarankan agar semua pihak menahan diri untuk mendeklarasikan sebagai kandidat kepala daerah di even kontestasi Pilkada 2024 nanti.
BACA JUGA : Isi Penjabat Bupati Batola ke Depan, Dosen ULM Usul Bisa dari Kalangan Akademisi
Sebab, menurut Nasrullah, hal itu belum masanya, sehingga lebih memantau dan mengamati terutama kalangan aktivis, akademisi, mahasiswa, serta mengusulkan calon yang dianggap layak sesuai persyaratan.
“Ini sesuatu yang jelas di depan mata, bukan semut diseberang lautan. Dari formula 9 nama, itu maka nama-nama akademisi yang memungkinkan dinomisasikan sebagai penjabat Bupati Batola,” papar Nasrullah.
BACA JUGA : Diisi Penjabat Bupati Dua Tahun, Ada 4 Kepala Daerah di Kalsel Berakhir pada 2023 dan 2024
Dia menyebut nama Prof Dr Ani Cahyadi (dosen UIN Antasari), Prof Dr Abdul Hadi (ULM), Dr Ahmad Syamsu Hidayat (ULM), Dr Saprudin (ULM), Setia Budhi PhD (ULM) hingga Dr Taufik Arbain dan lainnya bisa masuk dalam bursa bakal calon Penjabat Bupati Batola.(jejakrekam)