Belum Kantongi Sertifikat Laik Fungsi, Oprit Jembatan HKSN Patih Masih Turun Diklaim Aman

0

OPRIT atau jalan pendekat utama Jembatan HKSN Patih Masih dikeluhkan para pengguna jalan, akibat adanya penurunan. Hal ini membuat jembatan penghubung Jalan HKSN-Kuin Utara dengan Jalan Kuin Selatan-Cerucuk itu, terasa tak nyaman dilintasi.

PADAHAL, Jembatan HKSN Patih Masih yang digarap selama tiga tahun menelan dana lebih dari Rp 70 miliar itu baru saja diresmikan Walikota Ibnu Sina pada Selasa (19/4/2022).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah berdalih penurunan oprit itu wajar secara teknis karena tanah belum stabil.

“Secara struktur aman, hal itu bukan terjadi penurunan di struktur. Namun penurunan di plat injak jalan menuju jembatan atau oprit,” kata Suri Sudarmadiyah dalam jumpa pers di Balai Kota Banjarmasin, Rabu (31/8/2022).

Mantan Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Provinsi Kalsel menerangkan bahwa jembatan maupun bangunan yang baru dibangun berada dalam masa pemeliharaan oleh kontraktor pelaksana.

BACA : 3 Tahun Menanti, Akhirnya Jembatan HKSN Diresmikan, Dikasih Nama Patih Masih

Untuk diketahui, Jembatan HKSN digarap mulai APBD Banjarmasin tahun 2020. Proyek awal berupa kontruksi bentang utama ini digarap PT Trias Karyajalan Badak Raya asal Palangka Raya senilai Rp 42,8 miliar dengan harga negosiasi Rp 37,1 miliar lebih.

Kondisi oprit Jembatan HKSN Patih Masih yang mengalami keretakan tengah diperbaiki pihak pekerja dari kontraktor pelaksana. (Foto Asyikin)

Kemudian, proyek ini dilanjutkan PT Haidasari Lestari pada kontrak kerja lewat pos anggaran Dinas PUPR Banjarmasin dalam APBD 2021 senilai Rp 22,8 miliar. Tak cukup itu, dalam APBD Perubahan 2021 kembali dialokasikan anggaran sebesar Rp 9,8 miliar untuk proyek penyelesaian pile slab Jembatan HKSN oleh PT Indah Perkasa Konstruksi asal Martapura dengan harga penawaran Rp 8,6 miliar.

BACA JUGA : Jembatan HKSN 1 Berfungsi Optimal, Warga Berharap Ada Taman di Sekitar

“Setelah masa pemeliharaan dari kontraktor pelaksana, akan dilanjuti pemeliharaan dari Dinas PUPR Banjarmasin. Karena semua struktur bangunan, infrastruktur, selesai dibangun harus dilakukan operasi dan pemeliharaan,” beber Yayah, sapaan akrab pejabat perempuan Balai Kota ini.

Ia menjelaskan pihaknya saat ini tengah mendorong agar infrastruktur Jembatan HKSN Patih Masih itu segera mendapat sertifikat laik fungsi.

Senada itu, Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kota Banjarmasin Dedy Hamdani mengungkapkan pemicu penurunan itu karena struktur tanah yang menopang jembatan adalah rawa.

BACA JUGA : Tinjau Jembatan HKSN, Sukhrowardi Ingatkan Pertanggungjawaban Anggaran dari Uang Rakyat

“Jadi, masih konsolidasi yang memerlukan waktu lumayan lama untuk pemadatan stabilitas, sekitar satu tahun. Sampai nanti benar-benar padat. Dan ini bukan sebuah kerusakan, tapi masih dalam masa pemeliharaan,” paparnya.

Dedy membeberkan penurunan pada oprit jembatan terjadi kurang lebih 5-10 centimeter. Masih kata dia, oprit jembatan yang terjadi penurunan sudah dilakukan penanganan oleh pihak terkait dengan cara dilapisi aspal untuk memadatkan.

BACA JUGA : Batal Model Kembar, Ada Bundaran, Jembatan HKSN Baru Gantikan Jembatan Lama

“Sementara bagian besi pagar yang sempat terlepas, sudah disambung dan bagian trotoar dicor dengan semen sehingga ketinggiannya pun sudah sama,” beber Dedy.

Dia menegaskan selama masa pemeliharaan, Dinas PUPR Banjarmasin akan selalu memantau dan memperbaiki segala kekurangan yang terjadi. “Jadi, kalau terjadi penurunan lagi dan masih dalam masa pemeliharaan, maka akan kita minta lagi pihak kontraktor untuk memperbaikinya,” imbuh Dedy.(jejakrekam)

Penulis Sheilla Farazela
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.