Proyek Tugu Pal Nol Ditender Ulang, Pakar Kota : Bisa Jadi Kado Perpisahan untuk Banjarmasin

0

TENDER proyek konstruksi terintegrasi rancang dan bangun pembangunan Tugu Pal Nol (Nol Kilometer) tahap I diulang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalsel.

BERPAGU anggaran Rp 27.332.320.700 atau Rp 27 miliar lebih bersumber dari APBD Kalsel tahun anggaran 2022, ternyata pada tender pertama pada 20 Maret 2022, tidak ada peserta yang menyampaikan data kualifikasi.

Melalui laman LPSE Provinsi Kalsel diumumkan lagi tender proyek tahap pertama hingga ada 33 penawar dari perusahaan konstruksi pada 24 April 2022. Ada keterangan menarik dalam LPSE Kalsel itu berisi penegasan ada penunjukan langsung bagi pemenang tender proyek konstruksi itu, usai tender dinyatakan gagal.

Dari informasi dihimpun jejakrekam.com, awalnya proyek Tugu Nol Kilometer digagas era Kepala Bappeda Provinsi Kalsel Nurul Fajar Desira bernilai Rp 300 miliar. Bahkan, studi banding ke Jepang dengan meniru beberapa model menara di Negeri Matahari Terbit itu pada 2018 silam.

BACA : Jadi Ikon Kalsel Laiknya Monas, Pembangunan Tugu Nol Kilometer Telan Dana Rp 160 Miliar

Apalagi, megaproyek itu juga telah dilengkapi dokumen lingkungan, rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL) hingga kajian lingkungan pada 2019 lalu. Bahkan, dana yang dikucurkan dari APBD Kalsel bernilai ratusan juta hingga miliaran rupiah.

Pakar kota Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Akbar Rahman mengatakan secara tegas dengan adanya proyek ‘mercusuar’ Tugu Nol Kilometer atau Pal Nol, justru Banjarmasin sebagai pusat dari Kalsel.

“Mengapa disebut Tugu Nol Kilometer. Ini berarti, Pemprov Kalsel masih mengakui titik nolnya Kalsel masih berada di Banjarmasin, tepatnya berada di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Antasan Besar, Banjarmasin Tengah,” ucap Akbar Rahman kepada jejakrekam.com, Minggu (28/8/2022).

BACA JUGA : Biaya Proyek Pembangunan Tugu Nol Kilometer Rp300 Miliar Direvisi

Dari pengamatan Akbar, proyek mercusuar yang menjadi impinan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor (Paman Birin) pernah disayembarakan untuk desain Tugu Nol Kilometer atau dalam bahasa Banjar disebut Tugu Pal Nol di Banjarmasin.

Pakar kota dari Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Akbar Rahman. (Foto Dokumentasi JR)

BACA JUGA : Bangun Tugu Pal Nol, Pemprov Harapkan Dana CSR

Doktor urban design lulusan Saga University Jepang ini mengungkapkan sebagai karya arsitektur yang megah, tentu keberadaan Tugu Nol Kilometer nanti akan memberi nilai tambah dan landmark baru Kota Banjarmasin.

“Iini akan an memperkuat citra Kota Banjarmasin sebagai pusat dan kiblat kota-kota di Banua. Namun, justru kontradiktif dengan kepindahan ibukota Provinsi Kalsel ke Banjarbaru yang digagas Pemprov Kalsel. Ini jelas akan menjadi sebuah kebingungan pembangunan, mau dibawa ke mana Kota Banjarmasin ini?” cecar arsitek dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kalsel ini.

BACA JUGA : Tugu Nol Pal Setinggi 99 Meter Diselimuti Tulisan Lam Jalalah

Masih menurut Akbar, dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) oleh Paman Birin saat Hari Jadi Provinsi Kalsel ke-72 tahun dengan budget ratusan miliar. Hal ini menunjukkan keseriusan pembangunan proyek mercusuar untuk menara setinggi 99 meter berlantai 6 dengan taksiran biaya tahun jamak mencapai Rp 160 miliar lebih.

“Atau justru proyek Tugu Nol Kilometer ini merupakan kado perpisahan dari Pemprov Kalsel untuk Banjarmsain sebagai mantan ibukota provinsi,” kata Akbar.

Koordinator Prodi Arsitektur Fakultas Teknik ULM ini mengatakan jika alasan pembangunan megaproyek itu untuk wisata, tentu harus direncanakan secara kolektif dengan infrastruktur penunjang dalam skala makro kota.

BACA JUGA : Dibangun Taman Gubernuran Dulu, Tahun Depan Digarap Tugu Nol Pal

“Banjarmasin harus disiapkan secara menyeluruh untuk menunjang kemegahan landmark baru itu. Karena akan banyak tamu dari luar akan datang. Jangan sampai perkasalahan banjir dan air genangan memberikan kesan yang berbeda,” beber Akbar.

Anggota Ahli Bangunan Hijau Indonesia (ABHI) ini mengatkan selain biaya Tugu Nol Kilometer yang menelan biaya ratusan miliar, juga dibutuhkan ongkos lainnya untuk memperbaiki permasalahan Kota Banjarmasin. Ini belum lagi, soal sistem dan sirkulasi transportasi dan parkir yang juga perlu perhatian penanganannya.

BACA JUGA : Menakar Urgensi Pembangunan Tugu Nol Kilometer bagi Kesejahteraan Banua

“Jadi, membangun satu bangunan mercusuar akan berdampak ke pembangunan kota secara menyeluruh. Hal itu harus dipikirkan secara matang dan komprehensif,” kata magister teknik jebolan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini.

Kata Akbar, misalnya tidak jauh dari area Tugu Nol Kilometer, justru ada Pasar Lama yang sampai kini kondisinya memprihatinkan bahkan tak perlu mendapat sentuhan dari pengampu kebijakan.

BACA JUGA : Menyulap Kantor Gubernuran Lama Menjadi Tugu Nol Pal

“Jangan sampai ada bangunan megah, namun di sisinya terlihat nampak wajah Pasar Lama yang memprihatikan sebagai ruang publik kota. Kesenjangan pembangunan demikian perlu diperhatikan dan ditangani terlebih dahulu,” imbuh Akbar.(jejakrekam)

Pencarian populer:tugu pal o km Banjarmasin
Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.