Bantuan PLN Bermanfaat, Kini Poktan Bina Banua Desa Selaru Bisa Produksi Pupuk Kompos Sendiri

0

KELOMPOK Tani Bina Banua di Desa Selaru, Pulau Laut Tengah, Kotabaru benar-benar terbantu dengan adanya bantuan mesin kompos listrik dari PLN.

BANTUAN dari pabrik ‘setrum’ pelat merah dimanfaatkan kelompok tani (poktan) Bina Banua di Desa Selaru pada Agustus 2022 ini sudah bisa memproduksi dua ton kompos.

Bantuan mesin kompos ini diberikan PTPLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) telah menyerahkan mesin kompos listrik sebagai penunjang pada Juni 2022.

Bantuan ini diberikan berdasar kebutuhan para petani agar bisa memproduksi pupuk sendiri secara maksimal. Praktis, biaya operasional bisa dihemat, karena tak harus membeli pupuk di pasaran.

BACA : Masyarakat Desa Selaru Dukung Pembangunan SUTT 150 kV Selaru – Sebuku Selesai Tepat Waktu

“Jika dulu, kita beli puluk di pasaran untuk kebutuhan pertanian. Saat ini, kita tidak beli lagi, karena kebutuhan sudah terpenuhi. Kita sudah bisa bikin sendiri, tinggal cari bahannya saja,” ujar Ketua Poktan Tani Bina Banua Jamhuri dalam keterangannya, Rabu (24/8/2022).

Menurut Jamhuri, sebelum adanya bantuan ini, petani membeli pupuk di pasaran untuk kebutuhan pertanian. Hal tersebut dapat merubah keuntungan petani jika terdapat kenaikan harga pupuk.

“Dengan adanya bantuan ini, petani dapat memproduksi pupuk secara mandiri sehingga akan menekan harga jual dan untung akan berlimpah,” kata Jamhuri.

BACA JUGA : Kembangkan Usaha Poktan Bina Banua Desa Selaru, PLN Bantu Mesin Kompos Listrik

Menariknya lagi, saat ini mereka tengah mencari konsumen untuk menjual hasil produksi mereka. Sebab, produksi pupuk kompos dengan mesin kompos listrik bantuan PLN UIP KLT ini begitu melimpah.

Lahan subur berkat pupuk kompos yang diproduksi sendiri oleh Poktan Buna Banua Desa Selaru, Kotabaru. (Foto Istimewa untuk JR)

“Bantuan ini sangat penunjang produktivitas kelompok tani kami. Dalam satu bulan kami bisa menghemat antara Rp 200 hingga 300 ribu per anggota kelompok tani. Sebab, nominal tersebut sangat berarti untuk kami,” tutur Jamhuri.

Camat Pulau Laut Tengah Husin mengakui, saat ini bantuan yang diberikan oleh PLN UIP KLT mulai terasa manfaatnya. Ia menyebut dengan alat tersebut produksi pupuk kompos yang diberikan membuat lebih mudah dan cepat dalam pemenuhan kebutuhan pupuk para petani di Desa Selaru.

BACA JUGA : PLN Sudah Bebaskan 100 Persen Jalur ROW SUTT 150 Kv Selaru-Sebuku

“Dengan sikap konsisten dan bertanggung jawab atas bantuan yang diberikan, Kelompok Tani Bina Banua baru dua bulan mengoperasikan alat tersebut sudah mampu menghasilkan kurang lebih dua ton pupuk,” kata Husin.

Hasilnya, beber dia, dapat digunakan sendiri untuk menghemat biaya operasional, selanjutnya akan diperjualbelikan untuk masyarakat luas, sehingga perekonomian di Desa Selaru juga akan meningkat.

Sementara itu, Manager PLN UPP KLT 4, Haris Nasution menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada masyarakat. Ini karena apa yang diberikan untuk masyarakat dapat bermanfaat bagi peningkatan ekonomi dan perkembangan industri di sektor pertanian.(jejakrekam)

Penulis Rahman
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.