Lanjung Bubus Kapayang Hilang

0

Oleh : Noorhalis Majid

KARENA teledor, tidak teliti – kurang cermat melihat kondisi, berbuah kerugian. Bukan disebabkan oleh tindakan orang lain, tapi sebab kelengahan diri sendiri – tidak cermat menghitung berbagai risiko dan kemungkinan yang dapat terjadi, akhirnya tidak beruntung, itulah makna lanjung bubus kapayang hilang.

KERANJANG bolong, buah kepayang hilang, demikian arti harfiahnya. Para petani mengangkut hasil buah dari kebun menuju pasar menggunakan lanjung, terbuat dari rotan. Ketika lengah-tidak mengetahui bahwa lanjung atau keranjangnya ternyata bolong, maka buah yang dibawa jatuh tercecer di jalan, hilanglah rencana menjual buah.

Dipinjam sebagai perumpamaan bahwa dalam kehidupan ini sering sekali orang lengah, tidak cermat melihat situasi – tidak teliti, bukan keberuntungan didapatkan, justru kerugian.

BACA : Peribahasa Banjar untuk Kritik Pembangunan di Kalsel

Kerugian – atau bahkan kegagalan, tidak selalu disebabkan tindakan orang lain, namun lebih banyak kelalaian diri sendiri. Persiapan yang kurang matang, tidak cermat dalam bekerja dan bertindak, kurang teliti melihat persyaratan dan bahan-bahan, semua itu bentuk kelalaian yang dilakukan diri sendiri, bukan sebab orang lain – berakibat sangat fatal.

Kelalaian diri sendiri, berbuah penyesalan. Agar membekas ingatan atas berbagai kelemahan diri tersebut, orang bijak menggunakan akronim jenis penyakit kulit sebagai pembelajaran. Kudis, akronim dari kurang disiplin. Kurap, singkatan dari kurang rapi. Dan kutil, kurang teliti.  Semua itu digunakan agar membekas kuat, bentuk dari manajemen diri. Kemampuan mengelola diri, sehingga semaksimal mungkin tidak terjadi kesalahan yang tidak penting.

BACA JUGA : Teranyar ‘Dijamak Jibril’, Dokumentasikan Paribasa Banjar Berisi Nasihat dalam Tiga Buku

Tidak ada cara, kecuali selalu melatih diri, terbiasa rapi, disiplin dan teliti. Tanpa latihan yang keras, tidak mungkin semuanya melekat sebagai bagian dari karakter diri. Karenanya, tempa dan bekali diri sekeras mungkin, pasti berbuah keberhasilan. Kalau malas menempa diri, tidak mungkin muncul karakter unggul.

BACA JUGA : Gelar Diskusi Virtual Buku Tentang Budaya Lokal, Noorhalis Majid Apresiasi Dispersip Kalsel

Ungkapan ini memberikan pelajaran, kegagalan yang dialami, acap kali bukan disebabkan orang lain, tapi karena keteledoran diri sendiri. Belajarlah teliti, cermat dan pandai melihat situasi untuk rapi mempersiapkan segala sesuatunya. Jangan sampai karena teledor, akhirnya tidak mengetahui berbagai hal yang harus disiapkan, lanjung bubus kapayang hilang.(jejakrekam)

Penulis adalah Pembina Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin

Mantan Kepala Perwakilan Ombudsman Provinsi Kalsel

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2022/08/19/lanjung-bubus-kapayang-hilang/
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.